Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sara Wijayanto: Aku Mantan Pengguna Narkoba dan Korban Kekerasan

Reporter

image-gnews
Pesulap Demian Aditya mencium istrinya Sara Wijayanto sebelum melakukan aksi dikubur dengan material semen di pelataran FX Sudirman, Jakarta, 22 Mei 2015. Aksinya tersebut bertepatan dengan ulang tahun pernikahan yang pertama dengan Sara Wijayanto. TEMPO/Nurdiansah
Pesulap Demian Aditya mencium istrinya Sara Wijayanto sebelum melakukan aksi dikubur dengan material semen di pelataran FX Sudirman, Jakarta, 22 Mei 2015. Aksinya tersebut bertepatan dengan ulang tahun pernikahan yang pertama dengan Sara Wijayanto. TEMPO/Nurdiansah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Sara Wijayanto mengaku pernah menjadi pengguna narkoba saat usia masih 17 tahun di tahun 1990-an. Perempuan 41 tahun ini pernah menggunakan beragam jenis narkoba mulai dari heroin, crystal meth, ekstasi, hingga kokain. Sara berkali-kali dibawa ke dokter dan melakukan rehabilitasi.

Di saat yang sama, Sara juga menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh kekasihnya. "Dua tahun pertama oke, on and off pakai (narkoba). Tahun ketiga mulai abusive. Pertama kali tiba-tiba dia meledak, mecahin botol terus aku di cekik mau ditusuk ke aku 'Kalau lo sampai keluar air mata gue tusuk ini botol' ke leher," kata Sara di kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Kamis, 11 Juni 2020.

Saat itu keduanya dalam kondisi terpengaruh efek narkoba. Sara sangat kaget ketika mendapat perlakuan yang belum pernah ia terima sebelumnya. Bahkan Sara sampai tidak bisa menangis karena rasa takutnya. Setelah kejadian pertama itu, Sara tetap menjalin hubungan selama tiga tahun. "Selalu ada harapan di situ, aku tahunya itu adalah cinta, 'Oh sebenarnya dia gak gini kok orangnya' (berusaha untuk mengubah dia) bego ya," kata Sara.

Ada satu momen ketika Sara selalu menangis dan berdoa berhadap kepada Tuhan supaya keluar dari masalahnya itu. Sara juga sempat beberapa kali meminta putus, namun pria tersebut selalu marah dan membuatnya ketakutan.

"Aku takut banget, dia itu segalanya (di pikirannya). Apa yang keluar dari mulutnya dia, aku percaya. Aku seperti di-brainwash, dia bilang 'Kalau I cerita tentang ini ke orang-orang, gue akan cari keluarga lo, gue akan bunuh keluarga lo' dan itu aku percaya 100 persen, ketakutan kan," kata Sara.Sara Wijayanto. TABLOIDBINTANG.COM

Saat beranjak dewasa, istri Demian Aditya itu baru menyadari bahwa sebenarnya banyak peluang untuk dirinya keluar dari hubungan yang dulu dianggapnya normal. "Dipukul, ditendang, ini muka sampai mataku gak bisa kebuka, hancur. Kalau ngaca udah ungu-ungu, babak belur. Aku jatuh dari tangga, dia nendang dibagian perut," kata Sara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bahkan dia juga diancam akan dibakar. "Aku disiram pakai alkohol. Kalau dulu crystal meth, ada bakar itu, kan. Bahan bakarnya alkohol 96 persen itu, kan, disiram, ‘Kalau lo teriak, gue bakar.’ Terus sampai ada juga peniti, ditusuk-tusuk ke kaki aku. Nah, itu sampai udah enggak berasa. Dia sebel aja karena gue gak kesakitan," kata Sara. Selain fisik, mental Sara juga ikut disiksa dengan perkataan yang membuatnya merasa rendah. Tetapi ketika pria tersebut meminta maaf, Sara saat itu selalu menerimanya kembali.

Ketika pada akhirnya polisi menggerebek tempat tinggal kekasihnya yang sudah menjadi target operasi, Sara pun ikut ditangkap karena berada di dalam rumah tersebut. Tapi untungnya Sara mendapatkan kesempatan kedua dan diizinkan pulang.

"Dipisahin sama kepala polisinya, 'Dek kamu sadar gak sih cuma digunain sama dia, coba deh telepon ayah kamu minta dijemput sekarang', itu kayak jawaban, aku mengalami Tuhan di situ, aku diselamatkan," kata Sara.

Kini Sara Wijayanto sudah tidak lagi menyimpan dendam terhadap pria tersebut, m. Menurutnya itu adalah masa lalunya. Atas kesadaran dirinya juga, Sara akhirnya memutuskan untuk tak lagi menggunakan narkoba.

MARVELA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kronologi Penyelundupan Sabu dan Ekstasi dari Medan ke Jakarta Melalui Pesawat Lion Air, Mengapa Bisa Lolos Pemeriksaan?

3 jam lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Kronologi Penyelundupan Sabu dan Ekstasi dari Medan ke Jakarta Melalui Pesawat Lion Air, Mengapa Bisa Lolos Pemeriksaan?

Bareskrim bersama tim gabungan Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta menangkap penumpang Lion Air yang membawa sabu dan ekstasi dari Medan.


Polisi Tangkap Residivis Pengedar Narkoba Senilai Rp 10 Miliar di Bekasi

8 jam lalu

Ilustrasi penjahat narkoba. TEMPO/Iqbal Lubis
Polisi Tangkap Residivis Pengedar Narkoba Senilai Rp 10 Miliar di Bekasi

Polres Metro Bekasi Kota menyita 10 kilogram narkoba jenis sabu senilai Rp 10 Miliar saat menangkap MH, residivis dalam kasus sama pada 2022


Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

18 jam lalu

Corporate Communication Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantono, memberikan keterangan terkait pelaporan perundungan yang dilakukan terhadap Pilot Loin Air, di Kantor Pusat Lion Air, Jakarta. 30 Agustus 2018. TEMPO/Chitra Paramaesti.
Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

Manajemen Lion Air angkat bicara terkait informasi penangkapan dua karyawan maskapai itu dalam kasus penyelundupan narkoba melalui jalur udara.


Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

22 jam lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

Bareskrim Polri menangkap jaringan pengedar narkoba yang melintas melewati jalur udara.


Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Lewat Undercover Buy di Bekasi, Sita 3 Kardus Sabu

22 jam lalu

Barang bukti dihadirkan dalam Konferensi Pers Pengungkapan Satgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Bareskrim Polri & Polda Jajaran Operasi Escobar 2024 di Gedung Bareskrim Polri Jakarta, 13 Maret 2024. Di antaranya, sabu 2,8 ton, ekstasi 1.030.559 butir, ganja 1,6 ton, kokain 8,64 Kg, tembakau gorilla 127,2 Kg, etamine 24,8 Kg dan obat keras sebanyak 4.875.406 butir. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Lewat Undercover Buy di Bekasi, Sita 3 Kardus Sabu

Polres Metro Bekasi Kota menangkap pelaku peredaran narkoba berinisial MH yang kerap bertransaksi di Jalan Raya Caman, Pondok Gede, Kota Belasi.


Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

1 hari lalu

Direktur Tindak Pidana Narkoba Brigjen Pol. Mukti Juharsa. (ANTARA/Laily Rahmawaty
Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

Dua pegawai maskapai swasta yang diduga sebagai kurir narkoba itu ditangkap saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta.


Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

8 hari lalu

Ratusan pemuda ditangkap polisi dalam konvoi malam takbiran di Jalan Kyai Tapa, Tomang, Jakarta Barat, 10 April 2024. ANTARA/HO-Polres Jakbar
Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

Polisi mendapati enam pemuda yang konvoi saat malam takbiran di kawasan Jakarta Barat positif mengonsumsi narkoba.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

8 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

9 hari lalu

Penampakan rumah yang dijadikan pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung B6, Tanjung Priok, Jakarta Utara, 8 April 2024. Polisi menggerebek pabrik ekstasi yang masuk jaringan narkoba internasional Fredy Pratama. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

Tetangga rumah yang dijadikan markas pabrik ekstasi jaringan Fredy Pratama menceritakan kesaksiannya tentang rumah bernomor B6 itu.


Polisi Ciduk 71 Remaja yang Konvoi di Jakarta Barat, 5 Positif Narkoba

10 hari lalu

Polisi mengamankan pelajar yang melakukan konvoi buka di jalanan, Jakarta, Jumat (5/4/2024). ANTARA/HO-Polsek Metro Tamansari
Polisi Ciduk 71 Remaja yang Konvoi di Jakarta Barat, 5 Positif Narkoba

Polres Metro Jakarta Barat akan memanggil sekolah maupun orang tua dari remaja yang kedapatan konvoi motor membawa petasan dan kembang api.