TEMPO.CO, Jakarta -Jerinx SID membagikan nasi bungkus kepada masyarakat yang membutuhkan di tengah pandemi Covid-19. Sambil membagikan makanan, Jerinx yang menetap di Bali itu juga menyampaikan pesan-pesan perjuangan Mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari yang saat ini masih menjalani masa tahanan di Pondok Bambu, Jakarta Timur.
“Gerakan ini memiliki misi lain, selain membantu masyarakat juga menjaga nyala api keberanian Siti Fadilah Supari,” kata Jerinx dalam siaran pers pada Jumat, 5 Juni 2020.
Pembagian nasi bungkus tersebut dilakukan di Twice Bar milik Jerinx yang berlokasi di Jalan Bunisari, Kuta, Badung, Bali sejak Kamis, 4 Juni 2020. Suami Nora Alexandra dibantu oleh sejumlah teman-temannya untuk membagikan nasi bungkus sejak pukul 12 siang.
Rencananya sampai satu bulan ke depan, bar yang biasa menjadi tempat nongkrong anak-anak punk ini disulap menjadi dapur umum untuk membagikan makanan kepada masyarakat. Setiap hari sedikitnya 200 porsi nasi bungkus disediakan untu masyarakat yang membutuhkan.
Jerinx berjualan kaos untuk mendanai gerakan ini. Ia membuka pemesanan kaos bertuliskan "I Believe in Siti Fadilah" sejak akhir Mei lalu yang dibandrol dengan harga Rp 120.000. "Ada dua misi dalam kegiatan ini, yang pertama tentu membantu masyarakat sekitar memenuhi kebutuhan pangan. Kedua, menyebarkan pesan untuk tidak tunduk kepada institusi asing semacam Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) layaknya semangat Bu Siti Fadilah," kata musisi dengan nama asli I Gede Ari Astina ini.Drumer Superman Is Death, Jerinx. TEMPO/Imam Sukamto
Menurut drummer Superman Is Dead ini, Siti Fadilah Supari layak menjadi teladan dan contoh serta inspirasi bangsa Indonesia pada masa kini untuk melawan intervensi asing. "Di luar konteks kasus korupsi yang menyertainya, sikap beliau layak ditiru dan ditularkan," katanya.
Jerinx mengajak masyarakat Indonesia untuk percaya diri, tak harus selalu percaya pada entitas asing. Menurutnya Indonesia punya segalanya, termasuk sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan Indonesia sendiri. "Wujudkan kalau kita adalah benar-benar bangsa berdikari," katanya.
Jerinx berpendapat sudah seharusnya masyarakat menghormati kontribusi Siti Fadilah yang menolak arogansi WHO dalam komersialisasi vaksin Flu Burung di masa lalu. "Yang dulu beliau lawan adalah monopoli farmasi global. Dalam konteks pandemi Covid-19 ini, kalaupun perlu vaksin, saya yakin Indonesia bisa memproduksi vaksin sendiri," kata Jerinx.
MARVELA