TEMPO.CO, Jakarta - Bintang Hollywood Jennifer Aniston ikut menyoroti kasus rasisme yang terjadi di Minneapolis, Amerika Serikat pada Senin, 25 Mei 2020. Kasus rasisme yang dilakukan empat orang anggota kepolisian setempat itu menewaskan pria Afrika-Amerika, George Floyd.
"Minggu ini cukup memilukan karena berbagai alasan. Kita perlu mengakui bahwa rasisme dan kebrutalan di negara ini telah berlangsung lama dan itu tidak pernah membaik," tulis Aniston di Instagramnya pada Minggu, 31 Mei 2020 waktu Indonesia.
Dalam unggahannya, ia mengunggah sebuah video seorang pria kulit hitam yang tidak tahu sampai kapan rasisme ini akan berakhir. Aniston menyadari bahwa rasisme sudah terjadi sejak lama dan tidak pernah membaik. Menurutnya para demonstran yang melakukan aksi unjuk rasa terhadap kasus kematian George Floyd adalah hal yang wajar dilakukan demi membela keadilan.
"Sebagai kelompok yang menginginkan kesetaraan dan kedamaian, ini adalah tanggung jawab kami untuk membuat keributan, menuntut keadilan, untuk mendidik diri sendiri tentang masalah ini, dan lebih dari segalanya, untuk menyebarkan cinta. Berapa banyak lagi waktu yang kita bersedia untuk lewati tanpa perubahan? Berapa banyak waktu yang dibutuhkan?" tulis bintang serial Friends itu.
Jennifer Aniston berbicara di atas panggung Annual American Cinematheque Award ke-29 di Los Angeles, California, 30 Oktober 2015. John Salangsang/Invision/AP
Aniston mengajak seluruh pengikutnya yang berjumlah lebih dari 33,7 juta untuk ikut bersuara supaya kasus rasisme ini tidak sampai terulang kembali dan memakan korban jiwa, dengan mengirimkan pesan singkat dan menandatangani petisi supaya empat polisi yang mengakibatkan George Floyd tewas itu segera ditangkap bukan hanya dipecat saja.
"Kirim SMS dengan menuliskan FLOYD ke 55156 dan tandatangani petisi @colorofchange agar keempat petugas yang membunuh #GeorgeFloyd ditangkap," tulis Aniston.
Netizen pun memuji aksi perempuan 51 tahun itu karena memanfaatkan akun media sosialnya untuk membela keadilan. "Terima kasih telah menggunakan platform Anda dan menyebarkan kesadaran! Ini sangat penting!" tulis akun @friendssquads. "Sangat menyedihkan ini masih terjadi. Tetap menggunakan platform Anda untuk menyebarkannya ke seluruh dunia," tulis akun @niecymmac. "Terima kasih telah memperhatikan ini," tulis akun @brynn_oros.
Kemarahan publik pecah setelah beredar video yang memperlihatkan seorang polisi menahan Floyd sambil mencekik lehernya dengan lutut dan membuatnya kesulitan bernapas. Floyd pun sempat meronta kesakitan sebelum akhirnya meninggal dunia.
Rekaman video lain dari kamera keamanan restoran terdekat, tidak menunjukkan indikasi bahwa George Floyd melakukan perlawanan ketika polisi menahannya atas dugaan mencoba menggunakan uang kertas palsu senilai 20 US Dolar atau setara Rp 295 ribu, untuk pembelian di sebuah toko swalayan. Akhirnya keempat petugas yang terlibat telah dipecat dan kasusnya kini diserahkan ke FBI. Keluarga Floyd menuntut agar para polisi yang terlibat didakwa dengan pembunuhan.
MARVELA