Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

'Memasak' Film ala HBO  

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta: Siapa sangka film-film sajian Home Box Office (HBO) bukan sekadar memindahkan bioskop ke layar kaca di rumah. Film-film laris itu ternyata harus dipoles ulang, terutama efek suara agar tersaji lebih dramatis. Ini agar film-film itu tampil tidak ala kadarnya.

Seperti mengolah bahan makanan menjadi masakan lezat, film dimasak oleh "koki-koki" digital andal. Di ruangan edit, seorang editor perlu seharian mengedit satu film agar suaranya terdengar lebih dahsyat. Suara ledakan, efek animasi, dan suara latar diupayakan terdengar lebih cadas.

Ada 10 ribu film yang telah dan akan didistribusikan HBO. Pada Agustus lalu saja, ada Superman Return, Blood Diamond, Last Holiday, A Scanner Darkly, Dreamgirls, dan Something to Talk About.

Pada September ini, bakal tayang The flight of The Conchords (3 September), Perfect Stranger (7/9), The Boogymen 2 (17/9),The Sopranos Season 6 (6/9), Big Love Season 2 (27/9), dan Harry Potter and The Order Of The Phoenix (26/9).

Tak mengherankan jika film-film itu bisa disaksikan di sana. Sebab, HBO telah menjalin kerja sama dengan banyak studio Hollywood, seperti Columbia/Tri Star, NBC Universal, Paramount/DreamWorks, dan Warner Bros.

Setelah dipoles lalu masuk proses kreatif, edit naskah, dan bikin materi promo. Kemudian film disisipkan sub-tittle dalam tujuh bahasa, yakni Indonesia, Malaysia, Cina, Cyrilic, India, Thailand, dan Vietnam. Untuk bahasa Indonesia, HBO mendatangkan ahli dari Indonesia, Denny Wauran. Finalnya, "masakan" pun dicicipi di bagian Technical Quality Control untuk kelayakan siarnya.

Meski punya hak siar pertama, film-film laris itu tak bablas langsung tayang di HBO Asia. Jika di Amerika, film bergenre apa pun boleh tampil di televisi dan bioskop, tapi tidak di Asia. Khususnya di kawasan Asia yang masih kental dengan norma dan tradisi, HBO Asia tak lepas dari sensor.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"HBO melakukan sensor terhadap film yang berpotensi menimbulkan benturan di masyarakat," ujar Jonathan Spink, Chief Executive Officer HBO Asia di kantornya di Singapura dua pekan lalu. Dengan nama Self Sensor, mereka mengikuti regulasi tentang penyiaran yang berlaku di setiap negara. "HBO berhati-hati dalam penggunaan bahasa, kata, dan adegan yang berpengaruh buruk," ujar Spink.

Siaran HBO tak hanya menyajikan film-film yang sudah jadi. HBO pun memiliki film dan film seri produksi sendiri (original production) yang dikemas dalam HBO Signature. Robert Lyons, Senior Vice President Programming & Presentation HBO Asia, mengatakan cara ini menjadi salah satu terobosan HBO sejak dulu.

Minimal sudah 140 film diproduksi mereka. Yang masih segar dalam ingatan adalah Sex and The City, yang belum lama ini diangkat ke layar lebar.

Selain HBO Signature, ada HBO Family yang menayangkan film-film yang cocok bagi seluruh anggota keluarga. Untuk kalangan yang supersibuk, HBO Hits hadir untuk tidak membuang waktu pemirsa. "Saluran ini untuk pemirsa yang hanya ingin nonton film bioskop 100 persen," ujar Lyons. Ada pula saluran film blockbuster. Saluran ini mengategorikan filmnya hanya pada karya-karya yang beroleh penghargaan Oscar atau Golden Globe, baik sebagai pemenang maupun nominasi.

Jika belum puas, masih ada saluran Cinemax yang menayangkan pilihan lebih dari 80 program bertemakan aksi laga dan fiksi ilmu pengetahuan, seperti The Andromeda Strain dan Bone Eater. Juga HBO menghadirkan sebuah saluran yang menawarkan layanan video on demand lewat cara berlangganan. Untuk Asia, saluran itu baru tayang di Hong Kong.

Konsistensi menghibur ini lantas membuat saluran berpelanggan 31 juta di Asia tersebut disambangi banyak penghargaan. "Sudah 297 Emmys dan 70 Golden Globe Awards yang kami raih," ujar Lyons. Terakhir, pada 2007, HBO meraih tiga trofi Golden Globes dalam acara The 64th Annual Golden Awards.

Aguslia Hidayah
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hong Kong Siapkan Aturan Sensor Film Baru Dengan Dalih Keamanan Nasional

24 Agustus 2021

Para tamu berpose untuk foto bersama dalam sebuah seremoni bertema Hari Pendidikan Keamanan Hong Kong, China selatan, pada 15 April 2021. (Xinhua/Lui Siu Wai)
Hong Kong Siapkan Aturan Sensor Film Baru Dengan Dalih Keamanan Nasional

Pemerintah Hong Kong bersiap memperkuat dan melengkapi UU Keamanan Nasionalnya dengan aturan baru soal sensor film.


Hong Kong Gunakan UU Keamanan Nasional untuk Sensor Film

12 Juni 2021

Para pengunjuk rasa pro-demokrasi meniru salam tiga jari dari film
Hong Kong Gunakan UU Keamanan Nasional untuk Sensor Film

Pemerintah Hong Kong mengeluarkan kebijakan baru perihal sensor film yang mengacu pada UU Keamanan Nasional. Pekerja film khawatir.


Cina Sensor Adegan LGBT di Film Bohemian Rhapsody

30 Maret 2019

Aksi Rami Malek memerankan Freddie Mercury dalam film Bohemian Rhapsody
Cina Sensor Adegan LGBT di Film Bohemian Rhapsody

Rasanya seluruh film Bohemian Rhapsody ini seakan-akan telah terpotong, padahal kenyataannya hanya memotong tiga menit.


Daftar Penerima Anugerah lembaga Sensor Film 2018

20 Oktober 2018

Lembaga Sensor Film dan Kompas TV bekerja sama menggelar Anugerah Lembaga Sensor Film 2018 yang digelar Jumat 19 Oktober 2018. TEMPO/Aisha
Daftar Penerima Anugerah lembaga Sensor Film 2018

Anugerah Lembaga Sensor Film 2018 kembali digelar di tahun ini


Anugerah Lembaga Sensor Film 2018 Digelar, Fokus Sensor Mandiri

19 Oktober 2018

Lembaga Sensor Film dan Kompas TV bekerja sama menggelar Anugerah Lembaga Sensor Film 2018 yang digelar Jumat 19 Oktober 2018. TEMPO/Aisha
Anugerah Lembaga Sensor Film 2018 Digelar, Fokus Sensor Mandiri

Lembaga Sensor Film kembali menggelar malam penganugerahan kepada sejumlah film, sinetron yang memenuhi persyaratan terutama sensor mandiri.


Kebebasan Artistik, Film Paling Banyak Alami Ancaman

5 Mei 2017

Ilustrasi. thegamingliberty.com
Kebebasan Artistik, Film Paling Banyak Alami Ancaman

Para seniman di seluruh dunia masih belum bebas berekspresi
dengan karyanya. Masih jadi tantangan


Duh, Pakistan Larang Pemutaran Film Terbaru Shah Rukh Khan  

8 Februari 2017

Kiri: Foto masa kecil aktor Bollywood Shah Rukh Khan. Ia menjelma menjadi aktor yang membintangi banyak film-film India terlaris. Buzzfeed.com
Duh, Pakistan Larang Pemutaran Film Terbaru Shah Rukh Khan  

Salah satu alasan pelarangan karena film Raees menampilkan "muslim sebagai penjahat dan teroris".


AJI Kecam Aparat Tak Lindungi Pemutaran Film Pulau Buru  

17 Maret 2016

Poster film Pulau Buru Tanah Air Beta. istimewa
AJI Kecam Aparat Tak Lindungi Pemutaran Film Pulau Buru  

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta mengecam sikap Kepolisian Sektor Menteng, Jakarta Pusat, yang enggan menjamin keamanan pemutaran film Pulau Buru Tanah Air Beta.


Lembaga Sensor Film Bukan Lagi Jagal Film  

16 Maret 2016

Ketua Lembaga Sensor Film Ahmad Yani Basuki merekomendasikan pada Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memblokir Netflix. TEMPO/Pingit Aria
Lembaga Sensor Film Bukan Lagi Jagal Film  

Ketua Lembaga Sensor Film (LSF) Ahmad Yani Basuki mengatakan LSF bukan lagi "jagal film" karena proses penyensoran melibatkan diskusi dengan sineas.


Persoalan Film Indonesia: Antara Slamet Rahardjo dan Ang Lee  

16 Februari 2016

Mira Lesmana produser film berpose diantara roll film yang telah dibuatnya di rumah produksi film Miles Productions di Jakarta, 11 Februari 2016. TEMPO/Nurdiansah
Persoalan Film Indonesia: Antara Slamet Rahardjo dan Ang Lee  

Mulai sensor, tata edar, hingga keseluruhan Undang-Undang Perfilman.