TEMPO Interaktif, Jakarta: Ramadan menjadi bulan sibuk untuk Eros Djarot. Pendiri dan Ketua Umum Partai Nasionalis Banteng Kemerdekaan ini tak hanya sibuk menyambangi acara buka puasa bersama yang dilanjutkan dengan bincang-bincang santai soal sosial politik. Sebagai seniman, pria kelahiran Rangkasbitung, Banten, 22 Juli 1950, ini masih menyempatkan menghadiri undangan silaturahmi dan ngabuburit.
"Ya, saya mensyukuri saja, selama masih diberi kesehatan sehingga saya berkesempatan dan bisa memenuhi semua undangan dengan hati ikhlas dan senang. Pokoknya perbanyak silaturahmi, dibawa enak saja," ucap pria berkumis itu di sebuah acara di Mega Blitz, Grand Indonesia, Jakarta, Jumat pekan lalu.
Menurut pencipta lagu Badai Pasti Berlalu itu, puasa adalah ujian melatih kesabaran ucapan serta perbuatan. Dia menggarisbawahi, puasa bukan sekadar menahan hawa nafsu dan tidak makan-minum. "Puasa harus bisa meletakkan sikap empati serta tidak menyakiti perasaan orang lain, orang-orang di sekitar Anda, dan masyarakat," ucapnya mengingatkan.
Di sela-sela kesibukan menyambangi berbagai undangan, Eros tetap berbuka puasa dengan keluarga. Adik kandung aktor kawakan Slamet Rahardjo ini menuturkan, "Tidak afdol rasanya bila saya tidak buka bersama mereka. Pasalnya, ada sesuatu yang tidak bisa saya dapati di tempat lainnya."
Berbuka puasa di rumah, ada menu istimewa masakan yang diracik khusus oleh juru masak keluarga. "Masakan Mak Asih itu top bukan main. Menu istimewa yang saya suka tumis kangkung, jus campur sari aneka buah apel, jeruk, tomat, mentimun, pepaya, dan wortel," papar Eros sambil terkekeh.
ADRIANI P