TEMPO.CO, Jakarta -Yayasan Plan International Indonesia memproduksi film pendek bertema stop perkawinan anak bagi kaum remaja Indonesia. Film berjudul Suara Kirana itu bercerita tentang remaja putri yang cita-citanya kandas karena menikah saat belajar di bangku SMA.
Diceritakan dua remaja SMA bernama Anggi dan Indra. Mereka berdua mencari kawan yang hilang bernama Kirana, ke Pantai Cisolok Sukabumi. Tak disangka, Anggi dan Indra mendapat jawaban yang tak terduga. Kirana ternyata hilang bukan karena kejadian mistis, namun karena menikah saat masih bersekolah.
Film yang dibintangi Laras Sardi, Jourdy Pranata, dan Dhea Seto ini ingin memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa menikah di usia anak yang saat ini sedang marak di banyak wilayah akan berdampak buruk bagi anak perempuan Indonesia karena hal ini akan melanggengkan kemiskinan. Film produksi 2019 dan akan diluncurkan melalui platform YouTube minggu ini agar dapat ditonton sebagai pembelajaran bagi anak perempuan di seluruh Indonesia.
Pembuatan film pendek ini dilatarbelakangi oleh tingginya jumlah anak yang menikah di usia dini. Indonesia merupakan negara dengan angka perkawinan anak ke-2 tertinggi di ASEAN dan ke-8 tertinggi di dunia.
Mahkamah Agung dan DPR sepakat membatasi usia pernikahan minimal 19 tahun baik laki-laki maupun perempuan yang tercantum dalam UU 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas UU 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Untuk membantu pemerintah dalam menekan angka perkawinan usia anak, Plan Indonesia gencar dalam mengkampanyekan #StopPerkawinanAnak sejak 2017.Laras Sardi dan Jourdy Pranata bermain dalam film Suara Kirana yang menceritakan tentang perkawinan anak. Foto: Istimewa
“Kami aktif dalam upaya advokasi hingga di tingkat desa. Selain itu, kami juga turut melibatkan kaum muda untuk menjadi pendidik sebaya dalam kampanye pencegahan perkawinan usia anak. Melalui berbagai kegiatan kapasitasi, kami ingin mendorong perubahan pola pikir remaja bahwa pernikahan bukan satu-satunya jalan yang bisa diambil untuk bahagia. Kami ingin supaya mereka punya keinginan untuk mengenyam pendidikan tinggi," kata Budi Kurniawan selaku Yes I Do Project Manager dalam keterangan tertulisnya pada Minggu, 10 Mei 2020.
Plan Indonesia menggandeng Pasar Malam Films dalam produksi film Suara Kirana. “Dalam proses produksi film ini, kami belajar banyak mengenai isu perkawinan usia anak. Kami ingin remaja di seluruh Indonesia bisa menikmati film ini dengan membawa pulang pesan bahwa perkawinan usia anak akan merugikan mereka di masa depan”, kata Evi Cecilia, Produser Pasar Malam Films.
Film berdurasi 30 menit ini dapat ditonton secara eksklusif di kanal Plan Indonesia Official Channel (youtube.com/PlanIndonesiaOfficialChannel) pada Sabtu, 9 Mei 2020. Film Suara Kirana sangat penting untuk membuka ruang diskusi bagi remaja terkait isu perkawinan usia anak, misalnya soal keputusan menikah di usia anak dan dampak buruk yang bisa menimpa kaum muda.
MARVELA