TEMPO.CO, Solo - Penyanyi campursari Didi Kempot meninggal di Solo, Selasa 5 Mei 2020. Sebelum meninggal, dia sempat menyatakan keinginannya untuk membuat lagu religi.
Hal itu diungkap oleh pengasuh Pondok Pesantren Al-Quraniy Azzayadiy Solo, Abdul Karim. "Empat hari lalu bertemu dengan Didi Kempot di pondok," kata pria yang akrab disapa Gus Karim itu.
Beberapa waktu terakhir, Didi Kempot memang sering kali bertemu dengan salah satu ulama di Solo itu. "Alhamdulillah akhir-akhir ini beliau dekat dengan urusan agama," kata Gus Karim. Saat berkunjung ke pesantrennya kemarin, Didi Kempot juga dalam kondisi berpuasa.
Kepada Gus Karim, pria yang dijuluki The Godfather of Brokenheart ini juga mengungkapkan keinginannya untuk umrah. "Dia juga berkeinginan untuk membuat musik religi," kata Gus Karim.
Didi Kempot menghibur penggemarnya saat tampil dalam Jazz Traffic Festival di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu malam, 14 September 2019. ANTARA
Menurutnya, Didi Kempot ingin berduet dengan Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf. Habib Syeh merupakan ulama asal Solo yang cukup terkenal dengan salawatannya. "Keinginannya itu diutarakan sebelum Ramadan kemarin," katanya.
Gus Karim merupakan sosok ulama yang cukup dekat dengan Didi Kempot. Bahkan, dia juga ikut masuk dalam video klip lagu Didi Kempot yang berjudul Tamba Teka Lara Lunga (obat datang penyakit hilang). Lagu itu dibuat di tengah wabah COVID-19 melanda.
