TEMPO.CO, Jakarta - Grup musik RAN baru saja merilis lagu Si Lemah bersama musisi Baskara Putra alias Hindia. Lagu yang ditulis sendiri oleh Nino dan Hindia ini menjadi penutup rangkaian Omne Trium Perfectum The Series, sebuah konsep proyek terbaru RAN yang berarti, “Everything that comes in threes is perfect.”
Sebelumnya 2 anggota RAN yang lain sudah mempersembahkan lagu karya mereka sendiri bertajuk Ain’t Gonna Give Up karya Rayi dan lagu Saling Merindu karya Asta. Sehingga sebagai penutup Nino juga ikut menyumbangkan sebuah lagu karyanya bersama Hindia bertajuk Si Lemah.
Hindia dipilih untuk terlibat dalam lagu Si Lemah karena dianggap seseorang yang kritis terhadap banyak isu, tajam dalam menulis lirik dan punya rasa bermusik yang sangat unik dianggap sangat bisa mewakili kedalaman nyawa sekaligus menambah kekuatan pada lagu ini. Laleilmanino yang terdiri dari Lale, Ilman dari Maliq & D’Essentials, dan Nino dipercaya untuk menjadi pengarah musik ini.
Rayi, Asta dan Nino yang tergabung dalam grup musik RAN saat berbagi cerita kepada wartawan saat meluncurkan single Ain't Gonna Give Up "R" di Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2019. Dari tiga lagu yang akan dirilis, dibuka pertama oleh satu lagu yang ditulis dan diproduseri oleh Rayi yang menceritakan tentang kisah nyata Rayi dalam menghadapi berbagai moment sulit dalam hidupnya, yang membuatnya hampir menyerah. TEMPO/Nurdiansah
"Ini mungkin lagu dengan lirik terdalam yang pernah saya ciptakan. Mencoba lebih kenal dengan musuh terbesar saya dengan berdiam diri sejenak di depan cermin. Dalam momen tersebut saya coba membayangkan apa yang orang-orang pikirkan ketika beradu tatap dengan diri mereka sendiri. Sekuat-kuatnya hati seorang manusia, pasti akan lemah ketika dituntut mengakui kekurangannya," kata Nino dalam siaran pers yang diterima Tempo pada Sabtu, 25 April 2020.
Lagu ini mengisahkan tentang musuh terbesar manusia, yaitu dirinya sendiri. Si Lemah yang seringkali ditutup rapat-rapat, yang sengaja disembunyikan di lapisan terdalam dari kesadaran seseorang, yang tak ingin kita perlihatkan namun seringkali mendominasi banyak keputusan. Si Lemah yang paling dibenci dan bahkan sulit diterima oleh dirinya sendiri.
Personil grup musik RAN Rayi, Asta, dan Nino berpose didepan puluhan mobil Mini Cooper yang digunakannya dalam syuting video klip untuk single terbarunya "Begitu Saja" di rofftop dealer mobil dikawasan Kebayoran Lama, Jakarta, (23/12). TEMPO/Nurdiansah
Seseorang yang bersedih karena terluka, lalu berpura-pura bahagia hanya akan membuat dirinya seolah tampak bahagia, tapi di dalam dirinya bisa-bisa semakin hampa. Larut dalam kefanaan, berusaha melawan kenyataan, dan kerap kali yang dilawan adalah perasaan serta kesadarannya sendiri.
“Lewat lagu ini kami ingin mengajak semua yang mendengar berdamai dan menemukan dirinya kembali. Self-acceptance bukan hal yang mudah, tapi apa yang kurang tentang kita mungkin saja indah di mata orang. Akan selalu ada tempat dimana keunikan kita dapat diterima. Semoga semua yang mendengar lagu ini terpanggil menemukan jati dirinya, pulang dan kembali menjadi dirinya sendiri," kata Rayi.
Melalui lagu ini, RAN bersama Hindia ingin mengingatkan, tentang pentingnya berhenti sejenak, berdamai, menghargai dan menerima diri sendiri. Belajar mengurangi berpura-pura, karena sesungguhnya hal tersebut sangat melelahkan. “Karena bagi saya mengakui kelemahan itu sama dengan kuat. Berhenti berpura-pura. Be the best version of you. Terima semua yang Tuhan berikan pada kita. bukan menutupinya," kata Nino.
MARVELA