Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Imaji dalam Lukisan Melodi  

image-gnews
Pameran Lukisan Melodi
Pameran Lukisan Melodi
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta: Presiden pertama Indonesia, Soekarno, berpeci hitam dengan pipi menggelembung, memainkan alat musik tiup saksofon. Di sebelahnya, presiden kedua, Soeharto, mengenakan safari memegang gitar akustik. Di antara keduanya terdapat angka notasi fa, sol, la, si. Di bagian bawah terdapat tulisan "The Song Remains the Same Sing by the Duo 'Soe'..." yang diambil dari kata-kata milik musisi dunia, Led Zeppelin.

Itulah imaji yang tersaji dalam lukisan berjudul The Duo Soe karya Agustinus Teddy Darmanto, yang kini dipamerkan di Galeri Hadiprana, Jakarta. Lukisan berukuran 180 x 200 sentimeter itu menyatukan kedua presiden tersebut dalam musik. Keduanya tampak seolah berkomunikasi lewat jalinan nada yang lahir dari tarian tangan mereka. "Mereka sama-sama memainkan Indonesia Raya, walau gayanya berbeda," ujarnya kepada Tempo pada acara pembukaan, Rabu malam lalu.

Bukan presiden yang menjadi tema utama pameran yang berlangsung hingga 17 September itu, melainkan musik. Sebanyak 39 lukisan, yang semuanya mengambil tema musik, ditampilkan dalam pameran yang diberi tajuk "Melodi di Saban Hari" ini. Selain dua presiden tersebut, Teddy melukiskan beberapa tokoh musisi dunia lengkap dengan alat musik masing-masing, seperti B.B. King, Jimi Hendrix, Bob Marley, Santana, dan Idris Sardi. Lukisan-lukisannya merupakan usaha mengonkretkan musik yang abstrak lewat garis melodi yang artistik.

The Song Remains the Same

Teddy selalu tampil dengan ciri khas tersendiri, yakni tokohnya selalu digambarkan dalam dua warna, hitam dan putih. Sementara itu, alat musik diberi warna yang hidup, seperti merah dan biru. Hal ini, kata Teddy, menggambarkan bahwa musik itu abadi, sementara si musisi tidak. "Musisi boleh mati, tapi musiknya tetap hidup," ujar pria 54 tahun yang juga menjabat Wakil Direktur Divisi Imaginering PT Pembangunan Jaya Ancol ini.

Menurut kurator Agus Dermawan, ada tiga periode dalam karya Teddy tentang musik. Teddy, kata Agus, memulai lukisan musiknya dari nonfiguratif dan abstrak berdasarkan interpretasinya atas musik. Seperti yang ditunjukkan dalam karya-karya pada 1990 berjudul Black, Blue, Gray, Black, Green, Yellow, dan lainnya. Pada periode berikutnya, ia mulai memberi imaji orang dengan alat musik berupa lukisan surealis komikal dan realis ilustratif. Itu bisa dilihat pada, misalnya, Violin Suka Hati dan Blues Kampung Halaman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baru pada 2008, Teddy bergerak melukiskan musisi-musisi ternama sesuai dengan imaji aslinya. Usaha Teddy menyenirupakan musik, kata Agus, terbalik dengan yang biasa dilakukan perupa lainnya, yakni dari yang wadak ke inti atau dari realis ke nonfiguratif. Keterbalikan ini membuat karya-karya Teddy "berisi". "Di dalam figuratifnya Teddy, terdapat intisari, yakni ruh musik itu," kata Agus.

Teddy sendiri bukan orang asing di dunia artistik. Lulusan Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia, Yogyakarta, ini pernah mengerjakan monumen Angkatan Laut di Lampung sampai menjadi perancang batik. Ia bahkan berprestasi memenangi lomba desain seragam atlet Sea Games X Jakarta dan kompetisi desain arsitektur 1972. Ia juga terlibat dalam pembuatan film Jaws dan King Kong di Amerika. Catatan awal kariernya adalah membuat konsep, master plan, dan desain art work Dunia Fantasi.

Musik sejatinya adalah pilihan awal Teddy untuk berkarya. "Tapi waktu itu hidup dari musik susah," ujarnya. Akhirnya ia banting stir ke seni rupa. Walau begitu, musik tetap menjadi inspirasinya dalam berkarya. "Saya selalu mendengarkan musik ketika melukis," ujarnya. Bahkan alunan musik jazz dari Nana and Friends turut mewarnai pembukaan pameran tunggal pertamanya ini.

Tito Sianipar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

47 hari lalu

Seorang aktivis pro-Palestina memotong lukisan Menteri Luar Negeri Inggris abad ke-20, Arthur Balfour, di Universitas Cambridge
Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

Demonstran Aksi Palestina merusak lukisan Arthur Balfour, politikus Inggris yang pada 1917 berjanji memberikan rumah bagi Yahudi di Palestina


Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

59 hari lalu

Pameran belasan lukisan Barli di SuJiVa Resto & Art Space, Bandung, 15-29 Februari 2024.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

Menurut Rizky, pameran lukisan karya Barli juga untuk memberi kesempatan bagi orang untuk melihat karya aslinya.


Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

9 Februari 2024

Pameran karya nominasi kompetisi
Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

Karya unik yang bisa dijumpai di Grey Art Gallery adalah Self Potrait by Van Gogh, 2022. Pembuatnya Abdi Setiawan, menggunakan potongan arang kayu.


Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

14 Januari 2024

Lukisan dua panel kanvas buatan Ayurika berjudul Temu. (Dok.Galeri).
Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

Pada pameran tunggal kali ini, Ayurika lebih berfokus untuk menampilkan gambar wajah bercorak realis ekspresif.


Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

18 Desember 2023

Patung berjudul The Ancestors karya I Wayan Upadana buatan 2023.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

Banyak seniman asal Bali menggelar pameran tunggal karya mereka di Bandung, dua di antaranya mengadakannya akhir tahun ini.


Intip Hasil Lukisan di Motor Listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft

27 Agustus 2023

motor listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft dilukis oleh Putu Bonus Sudiana. (foto: Sergap)
Intip Hasil Lukisan di Motor Listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft

Seorang seniman bernama Putu Bonus Sudiana mencoba tantangan baru dengan melukis di bodi motor listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft.


Karya-karya Fenomenal Pelukis Legendaris Djoko Pekik

14 Agustus 2023

Butet Kartaredjasa (kiri), Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah), dan Djoko Pekik (kanan). (Instagram/@masbutet)
Karya-karya Fenomenal Pelukis Legendaris Djoko Pekik

Djoko Pekik meninggal 12 Agustus 2023. Berikut beberapa karya fenomenalnya antara lain Berburu Celeng dan Sirkus Adu Badak.


Pameran Lukisan Kelompok Flemish di Bandung Angkat Isu Lingkungan Bergaya Klasik

6 Agustus 2023

Pameran kelompok Flemish berjudul Silence Before the Storm di Galeri Pusat Kebudayaan Jalan Naripan nomor 9 Bandung, 4-13 Agustus 2023. (ANWAR SISWADI)
Pameran Lukisan Kelompok Flemish di Bandung Angkat Isu Lingkungan Bergaya Klasik

Pada pameran lukisan terbarunya kali ini, mereka melukis pemandangan alam bergaya naturalis dan realis seperti lanskap, sungai, dan hutan.


Kelompok AbstraX dari ITB Pamerkan Lukisan Realis Hingga Abstrak di Galeri Lawangwangi

6 Agustus 2023

Pameran kelompok seniman AbstraX berjudul Dive into the world of Painting Matters di Galeri Lawangwangi Creative Space Bandung.(Tempo/Prima Mulia)
Kelompok AbstraX dari ITB Pamerkan Lukisan Realis Hingga Abstrak di Galeri Lawangwangi

Keragaman itu menunjukkan independensi masing-masing anggota kelompok AbstraX dalam percariannya tentang makna dan arti penting lukisan.


Lanskap Batin Cipuk Lewat Lukisan Abstrak

7 Juli 2023

Seniman Sri Setyawati Mulyani alias Cipuk menggelar pameran tunggal berjudul Inner Landscape di Bandung. Dok. Orbital
Lanskap Batin Cipuk Lewat Lukisan Abstrak

Cipuk mengaku lebih menyukai lukisan lanskap yang sepi yang membuatnya bisa berdialog dengan diri sendiri dan Sang Pencipta Alam.