TEMPO.CO, Denpasar - Trio folk asal Bali, Dialog Dini Hari atau DDH meluncurkan lagu berjudul Kulminasi II di tengah wabah corona. Lagu ini dibuat dari rumah masing-masing personel seraya menerapkan physical distancing dan dirilis di kanal YouTube.
"Ini bukan gaya kami karena kami terbiasa dengan pola jamming," kata kata vokalis Dialog Dini Hari, Dadang Pranoto Rabu, 15 April 2020. Pria yang akrab disapa Pohon Tua itu menuturkan dalam pembuatan lagu tersebut kerap memanfaatkan layanan aplikasi video call. "Terutama jika materi lagu masih kurang."
Kendati personel Dialog Dini Hari memiliki latar belakang produser dan penata suara, mereka mengaku masih kesulitan membuat lagu dalam kondisi terpisah. Mereka merasakan lebih nyaman bertemu langsung dan memaikan materi lagu bersama. "Tapi karena kami tetap ingin berkarya, kami lakukan apa yang kami bisa," ujar Dadang.
Dia mengatakan wabah corona tak menyurutkan personel Dialog Dini Hari untuk berkarya. Dalam beberapa waktu ke depan, Dialog Dini Hari tetap akan memproduksi beberapa lagu baru meski wabah corona masih berlangsung.
Personel Dialog Dini Hari (dari kiri), drummer, Putu Deny Surya, vokalis dan gitar Dadang Pranoto, serta bas dan synthesizer, Brozio Orah. Foto: Dialog Dini Hari
Lewat Lagu Kulminasi II, Dialog Dini Hari mengajak pengemarnya untuk berdonasi dan membantu menyediakan alat pelindung diri bagi tim medis yang menangani pandemi COVID-19. "Ini yang bisa kami lakukan sebagai seniman," ujar Dadang.
Mengenai materi lagu, single Kulminasi II mendokumentasikan perjalanan umat manusia menghadapi wabah yang secara global mengubah cara hidup kita. Pria dengan ciri khas rambut gimbal ini menilai budaya masyarakat timur sulit menerapkan physical distancing. "Tapi aku pikir kita akan berubah secara tatanan sosial," ujarnya.
Dadang menambahkan, hingga saat ini masih belum diketahui kapan wabah corona ini akan berakhir. Dadang bersama Dialog Dini Hari melakukan refleksi terhadap pandemi COVID-19 hingga menghasilkan single Kulminasi II.
Trio Dialog Dini Hari beranggotakan Dadang Pranoto pada posisi vokalis dan gitar, Brozio Orah pada bas dan synthesizer, serta Putu Deny Surya pada drum. Pada Juli 2019, kelompok ini merilis album dengan judul Parahidup.