TEMPO Interaktif, Bandung: Rangkaian Helarfest sejak awal Juli lalu, Sabtu (30/8), diakhiri dengan Bandung Youth Park Festival dan pawai budaya kendaraan tanpa bahan bakar minyak. Acara berlangsung di Lapangan Saparua Kota Bandung. "Pada Minggu masih ada beberapa acara yang dipentaskan anak muda," kata Ketua Bandung Creatif City Forum, Fiki Chikara Satari.
Menurut Fiki, acara yang digelar selama 1,5 bulan itu menelan biaya sekitar Rp 15 miliar. Ajang seni yang baru pertama kali digelar di Indonesia dengan menggabungkan 31 kegiataan kreatif anak muda Bandung, menghasilkan imbal balik yang nilainya mencapai Rp 100 miliar.
Kendala helarfest, kata Fiki, terutama terkait koordinasi dengan pemerintah daerah dan dana."Walapun secara pendapatan besar, namun kami kesulitan untuk cari dana, karena pendapatan yang masuk bukan pada panitia, tapi peserta," paparnya. Salah satu penyumbang terbesa adalah kickfest atau pameran cloting di Lapangan Gasibu Bandung yang menyumbang hampir 16 Miliar.
Panggung pamungkas malam ini, Helarfest menampilkan 24 Band Indie asal Kota Kembang yang besar dan terkenal. Kemudian disusul arak -arakan budaya sunda serta jepana. "Hari ini juga kami menggagas lapangan saparua sebagai Young Park, sebagai taman bagi anak muda untuk berkreasi."
Alwan Ridha Ramdani