TEMPO.CO, Jakarta - Rihanna and Jay-Z menyumbangkan uang senilai 2 juta dolar AS atau sekitar Rp32.564.000.000 untuk mencegah penyebaran virus corona, COVID-19. Dua selebritas itu menyumbangkan uangnya melalui yayasan Shawn Carter milik Jay-Z dan Clara Lionel Foundation milik Rihanna.
Rencananya, uang itu dikhususkan untuk membantu orang-orang paling rentan di Los Angeles dan New York City, Amerika Serikat yang terdampak virus corona, seperti para lansia, gelandangan, anak-anak dari para pekerja medis, serta para pekerja migran gelap. Mereka juga akan memberikan bantuan tes COVID-19 gratis kepada seluruh warga New York City (NYC).
Selain itu sejumlah uang juga akan dibagikan ke beberapa badan amal seperti yayasan amal wali kota Los Angeles, ACLU, yang mendanai sekolah negeri dan koalisi imigrasi New York.
Uang itu nantinya akan bisa membantu lebih dari 20.000 anak yang terpaksa tinggal di penampungan, mereka akan dapat bahan pengajaran. Uang tersebut juga akan digunakan untuk membantu mengirim makanan bagi anak-anak pekerja medis yang terpaksa kerja siang malam meninggalkan keluarga di rumah.Jay Z memiliki kekayaan sebesar AS $60 juta atau sekitar Rp711 miliar. Ini adalah angka terbesar pendapatan Jay-Z sejak 2010. Perusahaan rekamannya, Roc Nation semakin berkibar, 62 konser juga ia gelar tahun ini. Jay juga memiliki klub malam 40/40, produk minuman beralkohol D'Usse cognac. Album terbarunya juga langsung mendapatkan platinum sebelum diluncurkan berkat kerja samanya dengan Samsung. Ollie Millington/WireImage
“Di masa krisis, sangat penting bagi kita untuk bersama sebagai satu komunitas untuk memastikan bahwa setiap orang, terutama yang paling rentan, memiliki akses ke kebutuhan kritis: tempat tinggal, kesehatan, nutrisi dan pendidikan,” kata Gloria Carter, ibu dari Jay-Z dan kepala badan amal tersebut, dalam sebuah pernyataan.
"Satu-satunya cara untuk melewati pandemi ini adalah dengan cinta dan tindakan," tambahnya.
Yayasan Rihanna juga telah menyumbangkan 5 juta dolar AS (sekitar Rp 81 miliar) untuk membantu memerangi pandemi di AS, Afrika dan Karibia.