TEMPO.CO, Jakarta - Mantan personel One Direction Harry Styles merasa sedih dalam masa karantina mandirinya. Pelantun lagu Adore You itu saat ini sedang berada di California, Amerika Serikat. Padahal Harry mempunyai rencana terbang kembali ke Eropa untuk rangkaian terakhir Love on Tour yang dibatalkan akibat pandemi virus corona.
Harry menceritakan kondisinya kepada Roman Kemp dalam acara Capital Breakfast pada Selasa, 31 Maret 2020 pagi hari. "Saya terjebak di sini, di California. Saya seharusnya naik penerbangan untuk pulang, tetapi pada hari itu, Amerika memutuskan untuk membatalkan semua penerbangan, jadi saya hanya harus tinggal di sini,” kata Harry seperti dikutip laman Pagesix, Rabu, 1 April 2020.
Penyanyi berusia 26 tahun ini benar-benar merasa sedih harus membatalkan konsernya dan ia sangat merindukan keluarganya. Ibu Harry Styles, Anne, dan saudara perempuannya, Gemma, tinggal di Inggris. “Saya benar-benar berharap untuk pulang dan bisa menghabiskan waktu bersama ibu, saudara perempuan saya dan keluarga saya, tetapi mungkin ini adalah yang terbaik,” ujarnya. Harry Styles / GLAMOURMAGAZINE
Harry semula akan menggelar konser di Inggris pada 15 April, tetapi sekarang rangkaian pertunjukan tersebut harus ditunda hingga 2021. "Saya pikir, jujur, ini sangat mengecewakan, tetapi hal itu bukan menjadi yang paling penting saat ini,” katanya. Harry juga merasa bahwa semua orang dapat mengerti situasi dan kondisi yang dialami saat ini, “Saya pikir hal yang paling penting saat ini adalah menjaga keamanan semua orang.”
Meskipun konsernya batal, Harry Styles mengisyaratkan kemungkinan membuat lagu baru untuk dirilis saat ia dapat kembali ke studio lagi. Dalam masa karantina nya, Harry mengaku tidak memiliki kegiatan atau hobi baru selain bermain gitar dan menulis yang tidak sempat ia lakukan karena kesibukannya selama ini. “Saya harus lebih banyak bermain gitar, lebih banyak menulis puisi dan lirik. Jadi menurut saya, saya sudah melakukan banyak hal,' katanya.
ALFI SALIMA PUTERI