Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Di Hari Film Nasional, Dian Sastro: Penonton Rindu Terlahir Lagi

Reporter

image-gnews
Dian Sastrowardoyo. Instagram.com/@therealdisastr
Dian Sastrowardoyo. Instagram.com/@therealdisastr
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dian Sastro merasa bersyukur dibesarkan di dunia film. Saat merayakan hari film yang jatuh pada Senin, 30 Maret 2020, ia berdiskusi online dengan para pembuat film kemarin, ia memahami kerinduan penonton untuk terlahir kembali melalui subyektivitas baru si pemeran utama sebuah filn, 

"Diskusi film Antara Cinta, Benci, dan Ketidaktahuan, kita sedang bicara tentang kerinduan terdalam manusia secara primal. Wow. Saya kuliah filsafat 19 tahun yg lalu, dan malam inilah saya mengerti kenapa saya mesti menjalani kuliah filsafat tapi berkarier di dunia film," tulisnya menyertai unggahan video yang berisi cuplikan adegan film yang diperankannya, pada Senin, 30 Maret 2020.

Dian Sastrowardoyo bergaya era 80-an di video klip lagu "Serenata Jiwa Lara". Ia bernyanyi dan berkolaborasi dengan Diskoria. Foto ini diunggah di Instagram pada Senin, 16 Maret 2020. Instagram.com/@diskoria.selekta

Dian mengakui, di awal karirnya, ia merasa gagal memaknai kontribusinya dalam dunia film terhadap keberlangsungan hidup manusia Indonesia. "Setelah menjalani titian karya beberapa dekade sambil bertanya tanya tentang apa maknanya, sekarang saya paham kenapa saya berada di sini, dan kenapa semua jawaban dan pemahaman itu akan tiba pada waktunya," ucapnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perempuan yang memulai debut dalam film Ada Apa dengan Cinta ini menjelaskan, setelah memahami kontribusinya di film, ia memahami, kehadirannya dibutuhkan penonton melalui karakter yang ia perankan. Karenanya, ia merasa perlu mengucap syukur. 

"Terimakasih yang amat mendalam telah diperbolehkan menjadi bagian dari perjalanan dan proses perfilman di negeri ini," ucapnya. "Terimakasih kepada setiap kru, rekan kerja, kolega, produser dan sutradara yang pernah bekerja dengan saya, terimakasih atas kolaborasi dan rasa percaya pada saya, kepada ilmu, rasa, dan karsa yang telah dibagikan dan disumbangkan untuk karya karya kita bersama," katanya. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gairah Nonton Film Indonesia Meningkat, Sandiaga: Sudah Jadi Tuan Rumah di negeri Sendiri

16 hari lalu

Menparekraf Sandiaga Uno saat menghadiri acara Batam Wonderfood & Art Ramadan, Sabtu, 1 Maret 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra.
Gairah Nonton Film Indonesia Meningkat, Sandiaga: Sudah Jadi Tuan Rumah di negeri Sendiri

Sandiaga mengatakan, kemajuan film Indonesia bisa dilihat dari angka penonton yang setiap tahun melampaui target.


Hari Film Nasional Momen Tepat untuk Tingkatkan Literasi dan Apresiasi Film

18 hari lalu

Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com
Hari Film Nasional Momen Tepat untuk Tingkatkan Literasi dan Apresiasi Film

Hari Film Nasional bisa menjadi momen untuk menyoroti berbagai program peningkatan literasi dan apresiasi film


Hari Film Nasional, Reza Rahadian Ingin FFI Jaga Marwah dan Netralitas

19 hari lalu

Hari Film Nasional diperingati setiap 30 Maret. Sosok Usmar Ismail, yang melahirkan karya-karya legendaris pada 1950-an hingga 1970-an, menjadi catatan penting dalam sejarah perfilman Indonesia. ISTIMEWA
Hari Film Nasional, Reza Rahadian Ingin FFI Jaga Marwah dan Netralitas

Di momen Hari Film Nasional, Reza Rahadian berharap siapa pun yang akan menggantikannya bisa membawa kebaikan bagi film Tanah Air.


Hari Film Nasional, Riri Riza Melihat Sosok Usmar Ismail

19 hari lalu

Riri Riza Sutradara Film Laskar pelanggi berfoto di depan salah panel yang dipamerkan dalam Pameran Usmar Ismail. Pameran Usmar Ismail tersebut diadakan di Kopigo,  Kota Bukittinggi pada 28 Maret hingga  8 April 2024. TEMPO/ Fachri Hamzah.
Hari Film Nasional, Riri Riza Melihat Sosok Usmar Ismail

Riri Riza juga menjelaskan, bahwa karya-karya Usmar Ismail identik dengan keIndonesiaannya.


Lewat Film Djenderal Kantjil, Sako Academy Kenalkan Sosok Usmar Ismail

20 hari lalu

Poster film Djenderal Kantjil. Foto: Wikipedia.
Lewat Film Djenderal Kantjil, Sako Academy Kenalkan Sosok Usmar Ismail

Sako Academy menyelenggarakan pemutaran film yang diproduseri oleh Usmar Ismail di Kota Bukittinggi. Film yang diputar berjudul Djenderal Kantjil.


Hari Film Nasional, Prilly Latuconsina Punya Harapan Besar untuk Sineas Muda

20 hari lalu

Prilly Latuconsina dalam acara konferensi pers Hari Film Nasional bersama Netflix Indonesia di Jakarta, Rabu, 27 Maret 2024. TEMPO/Marvela
Hari Film Nasional, Prilly Latuconsina Punya Harapan Besar untuk Sineas Muda

Memperingati Hari Film Nasional, Prilly Latuconsina mengungkapkan harapannya untuk sineas muda dan masa depan industri perfilman Indonesia.


Sako Academy Gelar Putar Film Usmar Ismail di Kota Kelahiran

20 hari lalu

Pembukan perayaan Hari Film Nasional i oleh Arif Malin Mudo yang merupakan Founder Sako Academy. Perayaan Hari Film Nasional tersebut dilakukan pada Kamis 28 Maret 2024 di Kota Bukitinggi.Foto TEMPO/Fachri Hamzah.
Sako Academy Gelar Putar Film Usmar Ismail di Kota Kelahiran

Sako Academy mengelar peringatan Hari Film Nasional di Kota Bukitinggi, Sumatera Barat pada Kamis 28 Maret 2024 dengan cara memutar film Usmar Ismail.


Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

20 hari lalu

Usmar Ismail. Dok.Kemendikbud
Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

Usmar Ismail dikenal sebagai bapak film nasional karena peran penting dalam perfilman Indonesia, Diberi gelar pahlawan nasional oleh Jokowi.


Kisah Darah dan Doa, Film Longmarch of Siliwangi yang Jadi Hari Film Nasional

20 hari lalu

Film Darah dan Doa karya Usmar Ismail. wikipedia
Kisah Darah dan Doa, Film Longmarch of Siliwangi yang Jadi Hari Film Nasional

Pengambilan gambar film Darah dan Doa dijadikan peringatan Hari Film Nasional setiap 30 Maret


Melawat ke Kota Kelahiran Bapak Perfilman Indonesia Usmar Ismail di Bukittinggi

20 hari lalu

Seorang warga sedang memotret mural Usmar Ismail yang berada di Janjang 40, Kota Bukittinggi, Sumatra Barat, Jumat, 29 Maret 2024. (TEMPO/Fachri Hamzah)
Melawat ke Kota Kelahiran Bapak Perfilman Indonesia Usmar Ismail di Bukittinggi

Hari Film Nasional 2024 digelar dengan mendatangi tempat-tempat yang penuh kenangan bagi Usmar Ismail di Kota Bukittinggi.