TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah akun Twitter mengatasnamakan akun media Inggris BBC, mengklaim bahwa aktor pemeran Harry Potter, Daniel Radcliffe dinyatakan positif mengidap virus corona pada Selasa, 10 Maret 2020. Belakangan diketahui bahwa akun tersebut palsu dan kabar tersebut hoaks.
Daniel Radcliffe membantah bahwa dirinya terjangkit virus corona (COVID-19). "Hal itu tidak benar," kata perwakilan Radcliffe kepada media, dikutip dari E!News, Rabu, 11 Maret 2020.
Cuitan tentang Daniel Radcliffe positif virus corona bertengger di platform Twitter selama tujuh jam. Menurut CNET, tweet tersebut dibagikan setidaknya 762 kali dan memiliki sekitar seribu "like" sebelum dihapus.
"BREAKING: Daniel Radcliffe dinyatakan positif untuk virus corona. Aktor ini menjadi selebritas pertama yang dikonfirmasi secara publik (mengidap COVID-19)," cuit akun bodong bernama @BBCNewsTonight yang telah dihapus itu.
Sejak diketahui sebagai akun bodong, akun tersebut telah ditangguhkan (deactivated) karena melanggar aturan dan pedoman dari Twitter.
Menurut Buzzfeed News, tautan yang disertakan bersama dengan tweet palsu itu akan mengarahkan pengguna ke situs bertajuk "BBC News Alerts", namun tampaknya tidak diperbarui sejak 2017.Aktor Daniel Radcliffe menyentuh Hollywood Walk of Fame atas nama dirinya di Hollywood, California, 12 November 2015. Getty Images/Alberto E. Rodriguez
Meskipun akun tersebut hanya memiliki 125 pengikut, akun itu diperkuat dan di-retweet oleh koresponden Gedung Putih untuk The New York Times, Maggie Haberman dan direktur editorial digital di Politico, Blake Hounshell.
Sejak itu, kedua jurnalis tersebut meminta maaf karena membagikan pos palsu. "Aku minta maaf, karena tertipu oleh akun BBC palsu," cuit Hounshell.
Sementara Haberman mengatakan, "Sebelumnya hari ini, saya me-retweet akun BBC palsu dan langsung me-unretweet ketika diketahui bahwa itu salah. Saya minta maaf."
Washington Post sebelumnya melaporkan bahwa menurut laporan yang tidak dipublikasikan dari Departemen Luar Negeri pada Februari, terdapat sekitar 2 juta tweet telah menyebarkan teori konspirasi tentang virus corona selama tiga minggu.