TEMPO.CO, Yogyakarta -Rencana penyelenggara Java Open Air 2020 mendatangkan grup musik cadas metal asal Swedia In Flames tidak menemui kendala akibat merebaknya virus Corona.
Acara digelar di Yogyakarta pada 25 Maret dan pada 27 Maret 2020 di Surabaya. Hingga saat ini pihak managemen para musikus masih mengkonfirmasi tidak terganggu adanya penyebaran virus Corona Covid-19 itu.
Grup musik In Flames didirikan sejak 1995 yang lalu. Sebelum ke Yogyakarta, In Flames tampil di Australia dan Selandia Baru. Setelah dari Indonesia, mereka akan tampil di Jepang.
"Sejauh ini, rencana kedatangan In Flames masih lancar karena Indonesia dianggap bukan pusat penyebaran virus Corona,” kata Kepala Pemasaran Niceplay, promotor acara, Rovandi Putra, Sabtu petang, 7 Maret 2020
Menurut General Manager Niceplay, Tri Hartanto Budi Nugroho, rencana mendatangkan In Flames sebagai satu-satunya band luar negeri di acara Java Open Air juga masih lancar. Sebab belum ada kebijakan penundaan konser musik dari pemangku kepentingan di Daerah Istimewa Yogyakarta maupun Surabaya.
Grup musik trash metal asal Swedia, In Flames. (instagram - @In Flames)
Media Relasi Niceplay Desak Ayu menyatakan promotor akan mengikuti segala kebijakan pemangku kepentingan terhadap kedatangan warga luar negeri ketika personel dan kru In Flames tiba di Yogyakarta sebagai daerah tujuan.“Termasuk menyiapkan standar pencegahan ketika mendarat di bandara,” kata dia.
Acara pergerlaran musik trash metal dalam Rock Aroma Java Open Air: Fear The Fest di Jogja Expo Center Yogyakarta itu juga mendatangkan musikus cadas dalam negeri. Barisan band cadas Indonesia yang akan tampil di antaranya Rising The Fall, Bias (Yogyakarta), Serigala Malam (Yogyakarta), Zi Factor, D’ark Legal Society, Burgerkill, Blingsatan, Daging, Karat, Fraud, dan Wolffeet.
MUH SYAIFULLAH
