TEMPO.CO, Jakarta - Mendiang penyanyi Chrisye mengajak penonton BNi Java Jazz Festival bernostalgia pada Jumat, 28 Februari 2020. Pertunjukan yang merupakan proyek musik Erwin Gutawa ini menghadirkan penyanyi legendaris itu ke tengah penonton lewat rekaman gambar dan suara aslinya yang diambil dari beragam panggung sejak 1994 sampai 2003.
"Selamat malam saya Erwin Gutawa acara ini dipersembahkan untuk mengenang tokoh dan legenda musik Indonesia Chisye," ujar Erwin Gutawa. "Untuk itu kami berterimakasih kepada Java Jazz Festival karena telah memberikan panggung untuk kami. Dan untuk anda semua yang sudi menengok panggung ini untuk bernostalgia mengenang penyanyi kebanggaan kita semua," ucapnya menambahkan.
Chrisye Live by Erwin Gutawa featuring Gerald Situmorang ini benar-benar memanaskan penonton di hari pertama penyelenggaraan Festival Jazz tahunan terbesar di tanah air ini. Penonton bernostalgia dan secara koor menyanyikan lagu-lagu Chrisye.
Dibuka dengan lagu Semusim penonton langsung berteriak histeris dan bertepuk tangan. Dilanjutkan dengan Nona Lisa, Anak Sekolah, dan Seperti yang Kau Minta. Di lagu ini penonton mulai mengangkat gawainya untuk sekadar mengabadikan atau membagikan momen langka tersebut.
Kemudian panggung seketika hening dan suara tiupan flute pun mulai terdengar, kemudian Erwin pun memainkan bass yang dari semula hanya memainkan kibor. Intro dari lagu Kala Cinta Menggoda akhirnya berkumandang. Melalui visual tampak almarhum Chisye mengajak penonton untuk berdiri dan bernyanyi. "Boleh berdiri semuanya, yang duduk. Kita nyanyi bersama," serunya.
Selanjutnya gitaris berbakat Gerald Situmorang bergabung tampil. Ia mengiringi suara Chrisye dengan petikan gitar akustik untuk lagu Sendiri, Selamat Jalan Kekasih dan Untukku.
Lagu Kidung Abadi, Kisah Cintaku, dan Cintaku menyusul dibawakan. Akhirnya lagu Pergilah Kasih berhasil menutup pertunjukan dengan paripurna. Dari awal sampai akhir para penonton yang didominasi millenial tampak sing along mengiringi lagu-lagu Chrisye.
Menurut Erwin Gutawa, lagu-lagu Chrisye selalu mengiringi kehidupan masyarakat, karena itu ia merasa bangga bisa membawakan kembali karya-karya legendaris tersebut. "Suara Chrisye itu khas. Nyanyiannya selalu menyentuh kita. Selalu mengiringi cerita kehidupan masyarakat Indonesia. Ada rasa kebanggaan, bahagia, tapi ada rasa sedih karena dia telah meninggalkan kita pada 2007," ujarnya.
M RYAN H