Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aksi Sang Sensasi Semalam

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif , Jakarta:Duduk di hadapan Grand Piano Yamaha, jemari Alicia Keys bergerak bagai sekumpulan penari balet yang berjumpalitan di pentas—deret­an tuts pun bergantian melayangkan not-not lagu Superwoman. ”Lagu ini tentang kalian semua, para perempuan super,” katanya. Tapi bukan itu yang sebenarnya melebur penonton di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, ke dalam histeria. Vokal­nyalah yang menundukkan mereka, termasuk setiap kali dia dengan sempurna menekuk-nekuk kata atau suku kata tertentu ke dalam deretan nada yang saling berdekatan.

Even when I’m a mess/I still put on a vest/With an S on my chest/Oh yes/I’m a Superwoman.... Yes, you are....

Di masa lampau teknik bernyanyi yang disebut melisma itu digunakan­ dalam berbagai ritus mistis dan pe­mujaan. Di zaman modern ini ia menjadi bagian penting, antara lain, dari musik-musik yang lahir di lingkungan masyarakat Afrika-Amerika. Termasuk R&B (atau, dalam istilah terbaru, contemporary R&B). Aliran musik inilah pilihan Keys sejak awal kariernya. Dia membawakannya dengan penuh pesona dalam konsernya di Jakarta, yang diselenggarakan oleh RNPresents pada Kamis pekan lalu.

Sejak lahir pada akhir 1940-an, R&B—yang memadukan jazz, gospel, blues, dan belakangan juga soul, funk, dance, dan hip-hop—adalah format dengan aransemen bertekstur kaya, berbumbu harmoni vokal nan mulus tapi bertenaga. Keys tahu ini. Dalam kon­ser yang merupakan rangkaian As I Am World Tour itu, dia memboyong sepuluh musisi, lengkap dengan dua pemain instrumen tiup dan tiga penyanyi latar. Di panggung yang ditata sederhana, ­dengan dua layar monitor besar di bagian kiri dan kanan, mereka menyajikan performa yang ketat, rapi, dan atmosfer nan akrab. Vibrasinya seperti menerobos batas-batas gedung.

Mengenakan blus marun tanpa lengan­ dengan leher super-rendah, dengan celana ketat hitam, serta rambut panjang yang dikucir, Keys muncul di panggung pukul 21.30—terlambat setengah jam dari jadwal. Dia langsung membuka pertunjukan dengan Go Ahead yang mengentak. Sekitar 3.000 penonton, yang membeli tiket dengan harga Rp 750 ribu-3 juta, langsung menyambut dengan gegap-gempita. Kamera telepon seluler berpendaran menjepret setiap gerakan di panggung. Keys menyusulkan berturut-turut You Don’t Know My Name yang sensual, Teenage Love Affair dengan vokal latar yang terasa magis, dan Heartburn yang membakar. Keys lalu berbasa-basi. ”I feel blessed, I feel thankful, I feel good,” katanya, sebelum duduk di hadapan pianonya.

Memang, sudah sepantasnya dia merasakan semua itu. Karier perempuan yang lahir di Harlem, New York City, pada 25 Januari 1981 itu terus mengkilap setelah melalui fenomena ”sensasi semalam”.

Waktu itu tahun 2001. Album debutnya, Songs in A Minor, laku lebih dari 50 ribu kopi pada hari pertama dijual. Sebuah ramuan seni R&B dengan dosis soul ala Marvin Gaye dan Stevie Wonder—para pahlawan soul era 1970—tapi dengan sentuhan hip-hop, penjualan album itu akhirnya menembus 10 juta kopi di seluruh dunia. Majalah Rolling Stone menjulukinya The Next Queen of Soul.

Keys, usianya baru 20 tahun, lalu menyabet lima Grammy Award pada 2002. Kemampuannya untuk menulis­ lagu sendiri dan memainkan instrumen membedakannya dengan penyanyi R&B seangkatannya, seperti Destiny’s Child. Dan dia telah mengukuhkannya dengan tiga album lainnya, termasuk sebuah rekaman pertunjukannya untuk MTV.

Alicia Augello Cook, begitulah nama aslinya, belajar piano pada usia tujuh tahun. Empat tahun kemudian dia mulai menulis lagu. Setelah mengasah vokal di Professional Performance Arts School, dia lalu mendapatkan dua peluang emas untuk melanjutkan hidupnya: Columbia University dan Columbia Records. Sempat mengira bisa merangkap keduanya, dia akhirnya memilih berfokus pada musik. Tapi jodohnya bukan dengan Columbia Records, melainkan­ dengan Clive Davis. Inilah produ­ser yang telah membesarkan antara lain Santana, Aretha Franklin, Whitney Houston, dan Kenny G. Melalui J Records, perusahaan yang didirikan Davis, Keys pun merilis album-albumnya, termasuk As I Am yang diluncurkan tahun lalu.

Dari album gres itulah sebagian besar repertoar Keys di Jakarta, juga di kota-kota lain di seluruh dunia yang disinggahinya, berasal. Walau tak buruk, dibanding album-albumnya yang terdahulu, materi album itu sebenarnya cenderung ke pop. Tapi penonton rupanya tak peduli. Mereka toh sudah akrab, dan karena itu, di samping merespons setiap perkataan dan ajakan Keys, mereka ikut menyanyi di hampir semua lagu baru tersebut.

Buat mereka yang tak mau keluar dari zona nyaman Songs in A Minor, di antara 17 lagu yang dibawakan selama 90 menit untunglah masih ada Fallin’, nomor yang memperoleh Grammy sebagai Lagu Terbaik, dan If I Ain’t Got You (dari album The Diary of Alicia Keys). ”Lagu ini mewakili apa yang saya rasakan,” kata Keys setelah kembali untuk kedua kalinya ke panggung karena penonton tak juga beranjak dari tempat masing-masing. Yang dia maksudkan adalah If I Ain’t Got You, nomor penutup konser. Dia menyanyi: ”Some people think that the physical things/Define what’s whithin/And I’ve been there before but that life’s a bore/So full of the superficial.”

Purwanto Setiadi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

4 menit lalu

Ilustrasi: Rio Ari Seno
PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.


Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

9 menit lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Mathilda Khoo
Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.


Proliga 2024: Jakarta Bhayangkara Presisi dan Jakarta Popsivo Polwan Dibebani Target Final

10 menit lalu

Manajer Tim Jakarta Bhayangkara Presisi dan Jakarta Popsivo Polwan, Irjen Pol Pipit Rismanto (kedua kiri) bersama perwakilan pemain dalam kegiatan peluncuran skuad untuk Proliga 2024 di Jakarta, Selasa, 23 April 2023. ANTARA/Donny Aditra
Proliga 2024: Jakarta Bhayangkara Presisi dan Jakarta Popsivo Polwan Dibebani Target Final

Jakarta Bhayangkara Presisi dan Jakarta Popsivo Polwan memasang target final untuk kompetisi bola voli Proliga 2024.


Profil Jeno NCT yang Menapaki 24 Tahun Hari Ini, Begini Sepenggal Karirnya

11 menit lalu

Jeno NCT saat konferensi pers konser The Dream Show 2: In A Dream di ICE BSD, Sabtu, 4 Maret 2023. TEMPO/Marvela
Profil Jeno NCT yang Menapaki 24 Tahun Hari Ini, Begini Sepenggal Karirnya

Lee Jeno alias Jeno NCT adalah idol Korea kelahiran 2000 yang kini aktif berkarir sebagai member dari boy grup NCT. Simak profilnya.


Perkuat Kolaborasi Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Dukung PEVS

15 menit lalu

Perkuat Kolaborasi Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Dukung PEVS

Guna memperkuat kolaborasi dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di tanah air, PT PLN (Persero) mendukung penyelenggaraan Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024.


Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

19 menit lalu

Ilustrasi sabu. Reuters
Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

ISESS sebut penangkapan polisi yang diduga terlibat kasus narkoba perlu diapresiasi.


Jadwal MotoGP Spanyol 2024, Fakta Penting, dan Klasemen Pembalap

32 menit lalu

Fabio Quartararo dan Alex Rins saat berakhsi di MotoGP 2024. (Foto: Yamaha)
Jadwal MotoGP Spanyol 2024, Fakta Penting, dan Klasemen Pembalap

MotoGP Spanyol 2024 akan bergulir akhir pekan ini. Simak jadwal lengkap dan klasemennya.


Kata Presiden PKS Syaikhu Soal Hak Angket: Kami Terbatas pada Realitas

41 menit lalu

(Dari kiri) Mantan calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan bersama Presiden PKS Ahmad Syaikhu, mantan calon wakil presiden Muhaimin Iskandar, dan Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi ketika memberikan keterangan pers di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Defara
Kata Presiden PKS Syaikhu Soal Hak Angket: Kami Terbatas pada Realitas

Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan ada keterbatasan realitas untuk mengajukan hak angket terkait dugaan kecurangan pemilu 2024 di DPR.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

46 menit lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Soal Gugatan PDIP di PTUN, Zulhas: Proses Politik Sudah Selesai

50 menit lalu

Zulkifli Hasan (Zulhas), Ketua Umum PAN saat mendampingi Calon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto, di Konferensi Pers acara Buka Puasa Bersama DPP PAN dan Konferensi Pers yang berlokasi di Kantor DPP PAN, Kalibata, Jakarta Selatan, pada Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Soal Gugatan PDIP di PTUN, Zulhas: Proses Politik Sudah Selesai

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menanggapi gugatan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Pengadilan Tata Usaha Negara atau PTUN. PDIP sebelumnya menggugat Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menyatakan Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Joko Widodo alias Jokowi, sebagai calon wakil presiden pemenang Pilpres 2024 mendampingi Prabowo Subianto.