TEMPO Interaktif: Ketika pemerintah gencar mengampanyekan gerakan penghematan energi, seperti dalam penggunaan listrik dan air, aksi itu bukanlah hal asing bagi Peggy Melati Sukma. Wanita kelahiran 13 Juni 1976 ini mengaku hidup hemat sudah melekat pada dirinya sejak kecil. Kala itu, ia tinggal di daerah pedesaan di Sukabumi. Orang tuanya berprinsip hidup hemat.
"Ada hal-hal sepele tapi penting dan besar maknanya, seperti mematikan televisi seharian bila sibuk belajar, mematikan lampu saat pagi tiba, pokoknya mesti irit serba hemat," katanya dengan gaya kenes ketika ditemui di acara peluncuran novel Selebriti karya Alberthiene Endah, Kamis lalu di Plaza Senayan, Jakarta.
Kebiasaan masa kanak-kanaknya itu terus dipupuknya hingga ia menjadi istri Wisnu Tjandra. "Gerakan penghematan meski kecil sangat menguntungkan keuangan pribadi, terutama menyelamatkan alam," ucapnya serius. Bagi duta riset dan teknologi ini, rutinitas tersebut menjadi bagian yang tak terlepaskan. "Seperti kebiasaan makan-minum yang sudah tertanam, kebiasaan penghematan sejak kecil menjadi paket hidup aku," ujarnya.
Bintang iklan ini menyebutkan, saat tidur pun ia memilih mematikan listrik. "Bila bukan kita, siapa lagi yang peduli? Terapkan prinsip cinta energi," ia mengingatkan. Menurut Peggy, dengan prinsip cinta, kita akan makin menghargai dan lebih berhati-hati terhadap sesuatu yang kita sayangi.
Ia mengibaratkan energi sebagai pacar, kekasih, suami, atau orang yang tercinta. "Dengan begitu, kita makin bertanggung jawab untuk menjaga dan menghargainya," ia berpesan dengan mimik serius. Hmm... bagi Peggy, mungkin suami tercinta pun seperti energi kehidupannya. l
Hadriani P