TEMPO.CO, Jakarta -Selebgram Revina VT baru-baru ini mengungkap keborokan Dedy Susonto yang merupakan seorang terapis sekaligus psikolog. Revina mengungkapkan bahwa Dedy telah melakukan pelecehan.
Selain itu, ternyata Revina pun pernah mengalami pelecehan.
Hal tersebut ia ungkapkan lewat unggahan di instagram pribadinya pada Sabtu, 15 Februari 2020. Revina mengaku pernah beberapa kali mengalami pelecehan seksual dari orang-orang yang tidak ia kenal. Saat itu dirinya tidak bisa berbuat apa-apa, ia hanya bisa diam.
"Gue mau share pengalaman ya, gue juga pernah dilecehkan kok. Pantat gue pernah diremes gitu aja sama abang-abang, dan gue cuma bisa ngefreeze dan diem aja. Gue juga pernah waktu casting, paha gue diraba gitu aja. Gue juga pernah dipaksa ciuman, ditahan badannya terus gue teriak-teriak gamau, tapi dia ga stop. Gue ngerasa kotor, gue ngerasa jijik sama diri gue sendiri," tulisnya dalam keterangan foto.
Berbeda dengan dahulu, kali ini Revina tidak mau diam saja dalam menghadapi pelecehan. Ia pun mengajak pengikutnya di Instagram untuk berani bersuara karena itu akan menguatkan orang-orang yang mengalami nasib serupa, serta mengingatkan bahwa mereka tidak sendirian.Dedy Susanto. Instagram
"Kali ini gue gak mau diem aja. Udah terlalu banyak predator yang bebas gitu aja, gue gak mau mereka lepas tanpa hukuman apapun. Temen-temen korban, dan temen-temen sekalian jangan takut. Yuk share," tulisnya.
Selain itu, selebgram ini juga kembali menyinggung nama Dedy Susanto yang menurutnya telah melakukan pelecehan terhadap kliennya. Ia meminta agar pengikutnya juga ikut menghentikan aksi jahat Dedy.
"@dedysusantopj gak boleh lepas gitu aja. Akan sangat berguna kalo kalian mau dibuka identitasnya dan bersedia menghentikan aksi jahat dokter ini. Kalian gak sendiri, kalian gak akan pernah sendiri," tulisnya.
Menurutnya predator seksual tidak boleh hidup tenang karena telah membuat korbannya sangat terpukul. Selain itu korban juga merasa kotor dan jijik terhadap diri sendiri. Revina VT juga mengingatkan agar mereka yang pernah mengalami pengalaman serupa berani bersuara.
M RYAN H