TEMPO.CO, Jakarta - Selebgram Revina VT membantah bahwa ada tujuan panjat sosial atau pansos atas apa yang dilakukan untuk mengungkap borok Dedy Susanto yang juga dikenal sebagai doktor psikologi dan membuka terapi konsultasi. Revina mengaku hanya ingin berbagi dan membuka mata orang-orang mengenai kejanggalan yang dia rasakan.
"Dan juga gue lelah, gue berbagi ini tanpa niat sama sekali. Murni karena gue sadar sama kesehatan mental, gue banyak baca, dan gue mencium sesuatu yang janggal," tulis Revina di Instagram Story pada Kamis, 13 Februari 2020.
Revina ingin membuktikan kecurigaan yang dirasakan itu dengan mengumpulkan banyak bukti berupa pesan singkat yang pernah dikirim Dedy kepada kliennya. "Gue coba buktikan, gue bisa bagikan seluruh percakapan kami kok. Cuma beberapa aja yang gue bagikan, yang benar-benar terbukti sangat mencurigakan," tulis Revina.
Atas perbuatannya ini, perempuan bernama lengkap Revina Violetta Tanamal ini mendapatkan banyak anggapan kalau dirinya tengah pansos dengan Dedy Susanto. Revina pun membantah hal tersebut dan mengatakan bahwa dia tidak meminta kepada netizen untuk memfollow akun Instagramnya. Revina juga mengaku akibat kejadian ini banyak yang ingin mengendorse dirinya namun ditolak.
"Kalau dianggap pansos, tolong banget nih, gue gak makan dari dunia psikologi kok, gue juga gak butuh kalian follow gue. Endorsement banyak yang gue tolakin kok, selow. Duit gue cukup kok, gak perlu nipu atau ngejatuhin orang," tulis Revina. Ia juga tidak mau ambil pusing dengan anggapan tersebut. "Silahkan asumsi dan pemikiran dangkalnya disimpan sendiri ya, kaum-kaum tidak teredukasi," ujarnya menambahkan.
Sebelumnya, Revina membongkar gelar doktor psikologi yang dimiliki oleh Dedy yang tidak terdaftar di Himpunan Psikologi Indonesia atau HIMPSI. Revina mulai tertarik untuk menelusuri keabsahan ijazah Dedy yang juga dikenal sebagai selebgram dengan sapaan Paduka ini setelah ia menaruh curiga dengan pernyataannya bahwa bipolar bisa disembuhkan.
Sampai akhirnya Revina berani untuk membagikan bukti pesan singkat yang memperlihatkan bahwa Dedy melakukan kejahatan seksual kepada kliennya. Dedy mengajak klien untuk melakukan sesi terapinya di dalam kamar hotel. Setelah itu, Revina pun dibanjiri DM dari para korban yang juga pernah mengalami hal serupa namun tak berani mengungkapkannya.
MARVELA