TEMPO Interaktif: Memasuki pameran Another Asia di Goethe Haus Jakarta seperti berada di belahan Asia Tenggara dan Selatan dalam dimensi yang sama. Beragam foto berciri Asia terpampang di sana. Dari Indonesia, lalu bergerak ke Malaysia, mampir ke India, dan singgah sementara di Bhutan, lalu lanjut ke Thailand, dan bermuara ke Vietnam.
Sensasi ini bisa dirasakan dalam pameran foto bertema "Asia dari Sisi Berbeda" yang berlangsung hingga 18 Agustus itu.
Tak kurang dari 21 fotografer profesional ikut andil, di antaranya Jan Benning (Belanda), Achinto Bhadra (India), Stephen Dupon (Australia), Tri Huu Luu (Vietnam), Remissha Mak (Kamboja), dan Wawi Navarroza (Filipina).
Dari Indonesia, antara lain, ada Paul Kadarisman, Muhammad Revaldi, dan Arief Kamaludin. Mereka menyajikan berbagai karya foto, seperti Mohammed and Me dan Daily Life Within Moslem Society. Judul terakhir berisi foto-foto kegiatan keagamaan yang memampang sosok Abubakar Ba'asyir.
Fotografer Yee I Lann dari Malaysia menyajikan seri foto keluarga. Ada foto-foto berjudul Kerana Mu, yang mengedepankan kehangatan keluarga lengkap dengan anak-anak. Anak-anak itu menjadi dewasa dibingkai dalam seri foto Menuju Kejayaan. Ada pula karya berjudul Bersatu Padu berupa foto-foto pernikahan. Terakhir bermuara ke Tempat Duduk.
Bergeser ke Thailand, Michael Shaowanasai masuk dengan foto dirinya dengan banyak kepribadian. Ia adalah seniman seni alternatif Thailand yang mengadakan Festival Video Gay dan Lesbian pertama di negaranya. Kali ini, sosoknya muncul dalam karakter seorang militan dan idealis, gadis sampul, muslimah, dan gadis Cina.
Lain lagi dengan Tri Huu Luu asal Vietnam. Ia menemukan kedamaian dari bidikannya di biara biksu di Asia Selatan. Sementara itu, Stephen Dupont mengabadikan kengerian geng Raskols, kelompok sipil bersenjata di Port Moresby, ibu kota Papua Nugini.
Sisi lain kehidupan Asia Selatan adalah peraturan pemerintah Bhutan yang melarang warganya keluar rumah dengan busana Barat. Aturan yang hingga kini berlaku itu diabadikan Boris Missirkov lewat karya foto yang menampilkan perpaduan busana Bhutan dan Barat.
Menurut kurator Indonesia untuk Another Asia, Alex Supartono, karya-karya dalam pameran ini adalah seleksi penuh dari Another Asia yang dipamerkan di tiga tempat berbeda di Leeuwarden, Belanda, pada September 2006. Pameran tersebut, juga Another Asia ini, menghadirkan 162 karya 21 fotografer dari 13 negara.
Aguslia Hidayah