TEMPO.CO, Jakarta - Ajang bursa seni tahunan Art Basel Hong Kong 2020 yang rencananya berlangsung 25 - 27 Maret 2020, batal dilaksanakan. Wabah virus corona yang terjadi di Cina menjadi sebab utama pembatalan helatan tersebut.
Perusahaan holding pemilik Art Basel, MCH Group mengumumkan pembatalan ini dalam situs resminya. Mereka menyampaikan bahwa Art Basel Hong Kong 2020 telah dibatalkan karena wabah dan menyebarnya virus corona baru yang telah telah dinyatakan sebagai darurat kesehatan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
"Kami memikirkan hal yang sama dengan semua orang di seluruh dunia, yakni mencegah persebaran virus corona. Kami tetap berkomitmen untuk Hong Kong," demikian tertulis dalam laman situs MCH Group. Pengelola Art Basel Hong Kong berkomitmen menyelenggarakan bursa seni tersebut pada tahun depan, di tanggal 25 - 27 Maret 2021.
Mengutip Artnews.com, Direktur Art Basel Global, Marc Spiegler mengatakan sudah berupaya keras mewujudkan acara pasar seni tahun 2020 ini sejak tahun lalu. "Sayangnya, tiba-tiba ada wabah dan persebaran virus corona mengubah situasi," ujar Marc Spiegler.
Seperti ditulis ArtNews.com, sebelum merebaknya virus Corona, Hong Kong telah dihadapkan dengan situasi politik yang cukup pelik. Pihak Art Basel sudah berusaha membujuk sejumlah pemilik galeri peserta bursa seni yang khawatir akan situasi politik di sana.
Penyelenggara Art Basel menawarkan potongan harga untuk pengiriman benda-benda seni yang akan dipamerkan dan penginapan untuk pemilik dan kru galeri. Rupanya cara-cara tadi belum cukup meyakinkan peserta. Hingga terjadi wabah virus corona dan penyelenggara Art Basel masih memantau situasi.
Kemudian beberapa galeri memilih menunda jadwal pameran mereka sampai membatalkan keikutsertaannya dalam perhelatan tersebut. Dari berbagai situasi tadi, penyelenggara Art Basel akhirnya memutuskan membatalkan acara. Bagi yang sudah memesan tiket dapat mengurus pengembalian dana dengan menghubungi layanan di situs Art Basel.
ARTBASEL | ARTNEWS | DIAN YULIASTUTI