TEMPO.CO, Jakarta -Istri mendiang Kobe Bryant, Vanessa Laine Bryant begitu sangat terpukul begitu mendengar kabar dua orang yang amat ia cintai yaitu suami dan anaknya, Gianna berusia 13 tahun yang mengalami kecelakaan helikopter di Calabasas, California, Amerika Serikat, pada Minggu, 26 Januari 2020
Salah satu kerabat dekat Vanessa mengatakan bahwa tragedi tersebut sangat menyulitkan dan menghancurkan hatinya dan anggota keluarga lainnya. "Ini adalah waktu yang sangat sulit dan menghancurkan bagi Vanessa dan seluruh keluarga," kata kerabat Vanessa dikutip dari People pada Selasa, 28 Januari 2020.
Vanessa juga tak kuasa menahan kesedihan dan air mata ketika menghadapi suami dan putrinya pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya. Namun, Vanessa berusaha untuk tetap tegar di hadapan tiga putri mereka yang lain, Natalia (17), Bianka (3) dan Capri (7).
"Dia sulit menahannya," lanjutnya. "Dia tidak bisa menyelesaikan kalimat tanpa menangis. Tapi dia bekerja sangat keras untuk menahannya untuk anak-anaknya yang lain. Dia sekarang harus menjadi pribadi yang kuat.”Penggemar berkumpul di sekitar tembok mural yang bergambarkan wajah legenda NBA Kobe Bryant dan putrinya Gianna, untuk memberi hormat kepada The Black Mamaba setelah tewas akibat kecelakaan helikopter, di Los Angeles, California, AS, 28 Januari 2020. REUTERS/Kyle Grillot
Perempuan 37 tahun ini menikah dengan legenda NBA pada April 2001, ketika Kobe Bryant baru saja berusia 22 tahun dan Vanessa berusia 18 tahun. Vanessa saat ini dikelilingi oleh orang-orang yang mencintainya dan mendiang suaminya.
"Dia memiliki sistem pendukung yang baik. Dia mengandalkan imannya. Dia tidak sendirian. Tapi dia akan berduka untuk waktu yang sangat lama," lanjutnya.
Penumpang lain dalam penerbangan itu termasuk rekan setim bola basket Gianna, yaitu Alyssa Altobelli, orang tua Alyssa, John Altobelli dan Keri Altobelli, asisten pelatih tim Christina Mauser, dan sepasang ibu dan anak, Sarah Chester dan Payton Chester, serta Ara Zobayan, pilot yang mengendarai helikopter tersebut.