Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kembali pada Citra Keji

image-gnews
Heath Ledger sebagai JOKER
Heath Ledger sebagai JOKER
Iklan
Majalah TEMPO, Jakarta:

BUANG jauh-jauh citra badut konyol yang selama ini menjadi identitas The Joker. Ia bukan lagi pelawak yang dipe­rankan Cesar Romero yang tertawa melengking. Bukan pula badut yang diperankan Jack Nicholson yang tersenyum mesum.

Dalam film The Dark Knight, wajah pucat The Joker bukan rusak karena tercebur ke dalam cairan kimia. Tokoh Joker, yang kini di­rancang sutradara Christopher No­lan, merias wajahnya untuk meng­intimidasi lawan bicaranya. Ia mem­bedaki wa­jah tirusnya dan mem­berikan maskara di sekujur kelopak matanya.

Citra pria bersetelan ungu ini se­makin mengerikan dengan parut di­ kedua pipinya. Luka yang terus meradang itu membuat senyum mulut Joker seolah-olah menyambung da­ri­ satu telinga ke telinga satunya. Gincu yang menutupi busuk lukanya membuat senyumnya kian tak enak dilihat.

Selain citranya berubah, karakter The Joker, diperankan (almarhum) Heath Andrew Ledger, dikembali­­-kan menjadi pelaku kejahatan yang ­mu­la-mu­la yang diciptakan oleh Bob Kane. Karakter The Joker berubah menjadi badut konyol setelah disensor oleh Comics Code Authority—semacam lembaga sensor komik—pada 1950-an. Sang kriminal yang berjuluk Clown Prince of Crime itu kini kem­bali melontarkan gurauan yang sama sekali tidak lucu, ucapannya berbelit-belit sehingga sulit dimengerti, dan membantai tanpa rasa penyesalan.

”The Joker adalah psikopat, pembu­nuh massal, penderita schizophrenic, dan­ orang yang tak berperasaan,” de­mikian Ledger mengurai karakter yang diperankannya. Saat berusaha men­jiwai lakon kriminal yang tak wa­ras ini, Ledger dipaksa menguras seluruh kemampuan yang dimilikinya. Ia mengurung diri dalam sebuah ka­mar hotel selama sebulan penuh untuk me­matangkan bahasa tubuh, cara bicara, dan kondisi kejiwaan sang badut.Jack Nicholson - The Joker

Untuk mengerti benak Joker yang menurut ucapan Batman, ”Kewarasan yang dimengerti hanya oleh dirinya sendiri,” mau tak mau Ledger harus membaca komik-komik yang menjadikan si pelawak sebagai tokoh penting. Komik Batman: The Killing Joke dan Arkham Asylum: A Serious House on Serious Earth menjadi panduan yang dipakai almarhum. The Killing Joke menguak salah satu cerita tentang asal usul The Joker: seorang standing comedian yang kehi­langan kewarasannya dan kemudian terjerumus ke dunia kriminal. Sedangkan Arkham Asylum menceritakan aksi The Joker memimpin kerusuhan di sebuah rumah sakit jiwa.

Heath Ledger juga menjadikan film Batman Begins sebagai panduan, agar tokoh yang diperankannya dalam The Dark Knight selaras dengan nuansa gelap yang di­tampilkan prekuelnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain film dan sejumlah komik Batman, Ledger me­nyertakan seseorang di dunia nyata sebagai panduannya dalam memerankan tingkah liar Joker: Sid Vicious. Teknik ini mirip dengan cara Johnny Depp—aktor yang juga piawai memainkan peran-peran sinting—yang mengambil Keith Richards sebagai pribadi yang dijadikan acuan perannya dalam Pirates of the Caribbean. Sayangnya, Ledger juga mengalami nasib yang mirip dengan Vicious, yang meregang nyawa akibat overdosis obat bius: ia tewas karena ke­lebihan meminum obat tidur yang diresepkan dokter setelah kelelahan memerankan The Joker.

Hasil kerja keras Ledger bisa kita ­tonton di film Batman terbaru ber­ju­dul ­The Dark Knight, yang kini diputar di Indonesia. Heath Ledger berhasil membuat penonton membuang muka dari ­layar bioskop ketika The Joker menjambak rambut dan menghantamkan ­wajah seorang kriminal ke sebatang ­pen­sil yang menancap di meja. Kita menahan napas saat Joker siap merobek mulut lawan bicaranya. Pemuja Batman menutup telinganya mendengar gelak tawa liar si pelawak anarkis. Namun, setelah tontonan usai, sang pemeran Joker ternyata terasa membekas.

Sulit membandingkan dua peme­ran Joker sebelumnya ­de­­ngan Joker yang dipe­rankan Ledger. Pada 1989, Jack Nicholson, yang meme­rankan Jo­ker dalam film Batman arahan Tim Burton, masih melakonkan­ Joker yang konyol dan menggelikan. Apakah­ Anda ingat saat tokoh pelawak gila itu ber­usaha menembak jatuh Batwing—nama pesawat yang dikendarai Batman—menggunakan revolver yang panjang larasnya kira-kira sama dengan panjang celana yang dikenakannya? Ingatkah Anda rias wajah Nicholson yang terus-menerus nyengir karena keterbatasan teknik tata rias?

Perhatikan Joker yang muncul dalam serial televisi Batman pada 1960-an. Coba Anda tonton lagi serial tersebut saat Joker muncul. Bila Anda perhatikan, di atas bibir merah sang pe­lawak terdapat nuansa gelap. Cesar Romero, sang peme­ran, menolak mencukur kumisnya ketika memerankan sang penjahat. Hasilnya seperti yang Anda lihat sendiri.

Melihat betapa liar tingkah dan terganggunya jiwa Jo­ker, tak meng­herankan bila tak banyak aktor yang co­cok memerankan tokoh The Joker. Ro­mero tak pernah pas­ memerankan sang pelawak karena tetap nekat mem­per­tahankan kegagahan kumisnya. Perawakan Nicholson tetap terlalu tambun untuk melakonkan Joker yang langsing. Heath Ledger adalah aktor yang memerankannya dengan tepat. Dan itulah persembahannya yang terakhir untuk kita.

Moerat Sitompul
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

4 April 2018

Poster film Arini. twitter.com
Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

Film Arini mampu menerjemahkan kisah dalam novel dengan baik dalam konteks kekinian


Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

17 Oktober 2017

Sumber: Dokumentasi pribadi
Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

Film Ismail Basbeth ini diputar perdana pada A Window on Asian Cinema. Memperkenalkan film-film pilihan dari Most Talented Asian Filmmaker of The Year


Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

13 Oktober 2017

Sutradara Edwin, penulis naskah Gina S. Noer, Adipati Dolken, Putri Marino, duo produser Muhammad Zaidy dan Meiske Taurisia, yang membuat film Posesif saat di Bandung, 24 Januari 2017. TEMPO/ANWAR SISWADI
Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

Menggarap film Posesif, menurut Edwin, sama sekali tidak mengorbankan idealismenya sebagai sutradara film selama ini.


Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

9 Oktober 2017

Figur dari film Star Wars dihadirkan dalam New York Comic Con di New York City, AS, 5 Oktober 2017. REUTERS
Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

Lucasfilm telah secara resmi mengumumkan bahwa trailer film Star Wars: The Last Jedi akan tayang pada hari Selasa, 10 Oktober 2017.


Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

22 September 2017

Seorang pria melihat poster film lama di sebuah bioskop yang tidak terpakai di Al-Ahram, Tripoli, Lebanon, 5 Juli 2017. Kini Qassem Istanbouli mendapatkan dukungan finansial dari kementerian kebudayaan Lebanon, sebuah LSM Belanda dan Amerika Serikat untuk membangun mimpinya. REUTERS/Ali Hashisho
Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

Shiraz Higgins ingin bicara soal adanya ketakadilan
pendapatan antara perempuan dan laki-laki di Kanada


Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

22 September 2017

Poster film Pengabdi Setan. imdb.com
Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

Di film Pengabdi Setan, Joko Anwar membutuhkan ada pemain
yang bisa menerjemahkan cerita melalui gestur. Ia melibatkan
dua seniman di Pengabdi Setan


Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

15 September 2017

Pemeran Film Gerbang Neraka Julie Estelle (kiri), Reza Rahadian (tengah) dan Dwi Sasono (kanan) berfoto bersama saat menghadiri peluncuran film Gerbang Neraka di Jakarta, 13 September 2017. Film Gerbang Neraka akan dirilis secara serentak di seluruh bioskop pada 20 September mendatang. ANTARA FOTO
Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

Film Gerbang Neraka digadang sebagai film horor yang dikemas
lain dari gaya film horor sebelumnya


Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

31 Juli 2017

Ratusan warga keturunan asli Banda melakukan unjuk rasa, di halaman Gong Perdamaian Ambon, 31 Juli 2017. Aksi tersebut dilakukan menyusul pernyataan sutradara Film Banda The Dark Forgotten Trail, Jay Subiyakto yang dianggap menyudutkan warga asli Banda dalam promosi filmya. Foto: Rere Khairiyah
Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

Ratusan warga mendesak DPRD untuk menunda penayangan film Banda yang disutradari Jay Subyakto.


Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

15 Juli 2017

Harry Styles berakting di film Dunkirk. DAILYMAIL
Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

Harry Styles mendampingi Pangeran Harry di karpet merah premier film Dunkrik karya Christopher Nolan.


Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

31 Mei 2017

Aktris Gal Gadot memerankan perannya saat syuting film terbarunya, Wonder Woman. Film ini menceritakan sosok Diana, putri cantik asal Amazon yang dilatih guna menjadi ksatria tak terkalahkan, Wonder Woman. AP Photo
Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

Aktris Israel, Gal Gadot yang jadi Wonder Woman disebut-sebut menjadi anggota militer Israel.