Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bunga Rampai Bambang Bujono, Sarat Pengalaman dan Dialektika

image-gnews
Wartawan senior Bambang Bujono menghadiri acara pembukaan pameran kolaborasi budayawan Goenawan Mohamad dan pelukis Hanafi di Galeri Nasional Jakarta, Kamis malam, 21 Juni 2018. Lebih dari 200 karya keduanya dipamerkan di sini. TEMPO/Muhammad Hidayat
Wartawan senior Bambang Bujono menghadiri acara pembukaan pameran kolaborasi budayawan Goenawan Mohamad dan pelukis Hanafi di Galeri Nasional Jakarta, Kamis malam, 21 Juni 2018. Lebih dari 200 karya keduanya dipamerkan di sini. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Komite Seni Rupa Dewan Kesenian Jakarta menerbitkan dua buku bunga rampai catatan kritik seni. Kedua buku itu merupakan bunga rampai dari esai, kritik seni dari Bambang Bujono dan Oei Sian Yok. Masing-masing berjudul Bambang Bujono Rumpun dan Gagasan Bunga Rampai Esai dan Kritik Seni Rupa 1969-2019 dan Dari Pembantu Seni Lukis Kita: Bunga Rampai Tulisan Oei Sian Yok 1956-1961.

Dua buku tersebut menjadi penting untuk para penulis kritik sastra, jurnalis dan pegiat seni . Hal ini tertuang dalam diskusi bedah buku menghadirkan kritikus seni Alia Swastika dan Ibrahim Arimurti Rasha di Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Selasa, 15 Januari 2020.

Membaca tulisan-tulisan Bambang, Alia merasa seperti didorong untuk memikirkan kembali konteks spesifik masing-masing medium. Dia memanggil kembali pengalamannya melihat pameran lukisan, patung, grafis dan memasukinya dalam dimensi yang berbeda. Bambang membuka dirinya, menjelajahi medium demi medium dan membaginya melalui tulisan.

“Mengingatkan kita betapa pentingnya mejadi penonton yang berserah pada pengalaman estetikanya, membawa tubuh dan pikiran kita pada spectrum yang terprediksi,” ujar Alia.

Melalui tulisan-tulisan Bambu, panggilan akrab Bambang Bujono, Alia juga mendapatkan konsep dari yang ditawarkan untuk merenungkan sebuah praktik penciptaan, yakni Engagement.

Bagi Bambu, seorang seniman membutuhkan engagement sehingga praktik berkesenian ini juga menjadi semacam laku spiritual, karena memberikan kepuasan batin.Engagement dilihat sebagai sesuatu yang muncul dalam “dunia dalam”(inner world) seniman. Sekarang, kata engagement sering dikaitkan dengan aspek sosial seni.(dari kiri) Brigitta Isabella, Alia Swastika, dan Ibrahim Arimurti Rasha dalam acara bedah buku 'Pembantu Seni Lukis Kita: Bunga Rampai (1956-1961) Tulisan Oei Sian Yok' dan 'Rumpun dan Gagasan: Bunga Rampai Esai dan Kritik Seni Rupa (1969-2019) karya Bambang Bujono'. Diskusi Buku Seri Wacana Kritik Seni Rupa Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) berlangsung di Galeri Cipta II, TIM, Jakarta, Selasa 14 Januari 2020. Foto: Eva Tobing

Hal lain yang muncul yakni konsep tentang tukang dan artisan. Artisan menjadi sebuah profesi baru yang makna sosialnya lebih ketimbang tukang. Profesi artisan (yang membantu merealisasikan gagasan seniman menjadi karya seni) menjadi titik penting dalam “industri seni” masa kini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Alia menjelaskan, dalam tulisan-tulisannya, Bambang Bujono mengedepankan teks dengan teks seperti garis, tekstur bahan, material sapuan kuas, warna, komposisi, dan keseluruhan penampakan, menjadi pokok pembahasan yang cukup penting. Hal ini dirasakan penting untuk bisa membawa pembaca untuk memahami pula proses penciptaan, sehingga ada gambaran tentang bagaimana sebuah ide diterjemahkan dalam perjalanan penciptaan.

Setelah itu, Bambang Bujono akan mengarahkannya dengan kecenderungan praktik sang seniman, atau sesekali pada aspek personalnya, terutama jika ia telah memiliki relasi yang cukup dekat dengan seniman.

Alia juga membandingkan dengan penulisan tulisan dan kritik seni di media dalam praktik saat ini. "Lebih banyak disandarkan pada percakapan wartawan, seniman, kurator sehingga pembaca seringkali justru kehilangan nilai dialekstis antara seniman dengan penulis," katanya.

Wartawan, kata Alia, lebih banyak memposisikan diri untuk menampilkan subjektivitas seniman. “Tulisan mas Bambang ini memberi ruang dialektika antara penonton dan seniman, ada subjektivitas yang berani dan jujur,” ujarnya.


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PBB Luncurkan Buku Kisah Nyata Upaya Mencapai SDGs.

6 hari lalu

Kepala Perwakilan PBB di Indonesia Valerie Julliand (kanan) bersama Vivie Yulaswati Deputi Menteri di Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam BAPPENAS (kiri) menghadiri peluncuran buku
PBB Luncurkan Buku Kisah Nyata Upaya Mencapai SDGs.

PBB meluncurkan "Those Not Left Behind", buku berisi 22 kisah nyata tentang upaya mencapai SDGs.


7 Ide Bisnis Barang yang Laris di Bulan Ramadan

10 hari lalu

Apa saja bisnis barang yang laris di bulan Ramadan? Berikut ide bisnisnya yang berpeluang untung yang bisa dicoba. Mulai dari pakaian hingga buku. Foto: Canva
7 Ide Bisnis Barang yang Laris di Bulan Ramadan

Apa saja bisnis barang yang laris di bulan Ramadan? Berikut ide bisnisnya yang berpeluang untung yang bisa dicoba. Mulai dari pakaian hingga buku.


Perpustakaan Katedral Ikonik London Buka Pintu untuk Kutu Buku yang Ingin Menginap

21 hari lalu

St Paul's Cathedral London (Pixabay)
Perpustakaan Katedral Ikonik London Buka Pintu untuk Kutu Buku yang Ingin Menginap

Bagi yang ingin menginap di perpustakaan katedral London, Airbnb memasang tarif Rp140 ribu untuk satu malam. Syaratnya, tamu harus kutu buku.


5 Manfaat Membaca Buku Bacaan Literasi untuk Perkembangan Anak

25 hari lalu

Ilustrasi membaca buku. Dok. Zenius
5 Manfaat Membaca Buku Bacaan Literasi untuk Perkembangan Anak

Buku bacaan literasi memiliki beragam manfaat untuk perkembangan anak. Simak lima manfaat membaca buku jenis ini.


Paket Obat dan Buku untuk Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Diantar Pakai Helikopter

41 hari lalu

TPNPB OPM merilis foto dan video kondisi terbaru Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens pada Rabu, 7 Februari 2024. Foto dan video itu dirilis tepat setahun sejak mereka menyadera sang pilot. Dok. TPNPB OPM
Paket Obat dan Buku untuk Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Diantar Pakai Helikopter

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengatakan permintaan obat-obatan oleh Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens telah disampaikan.


Kapolda Papua Bilang Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Minta Bantuan Obat Asma dan Buku

47 hari lalu

TPNPB OPM membantah soal informasi bahwa pihaknya akan membebaskan Philips pada 7 Februari 2024. Hingga kini, TPNPB-OPM masih menunggu sikap Pemerintah Indonesia dan Selandia Baru yang belum berbicara dengan pihaknya. Dok. TPNPB OPM
Kapolda Papua Bilang Pilot Susi Air yang Disandera KKB OPM Minta Bantuan Obat Asma dan Buku

"Silakan saja bila ada pihak yang mau mengirimkan bantuan tersebut ke Phillip yang disandera sejak 7 Februari 2023," kata Kapolda Papua.


Membaca Buku Bisa Meminimalisasi Kesehatan Mental, Lebih Efektif Daripada Mendengarkan Musik

27 Januari 2024

Sejumlah pegiat literasi membaca buku saat kampanye #RuangBacaJakarta didalam Kereta MRT, Jakarta, Minggu, 8 September 2019. Kampanye ini merupakan gerakan MRT Jakarta untuk mendorong minat baca dan dan menjadikan membaca bagian dari gaya hidup masyarakat kota. TEMPO/Muhammad Hidayat
Membaca Buku Bisa Meminimalisasi Kesehatan Mental, Lebih Efektif Daripada Mendengarkan Musik

Selain menambah wawasan, membaca buku dapat membantu penurunan dalam kesehatan mental, seperti stres dan demensia.


Bamsoet Rilis Buku ke-32 Konstitusi Butuh Pintu DaruraT

15 Januari 2024

Bamsoet Rilis Buku ke-32 Konstitusi Butuh Pintu DaruraT

Bambang Soesatyo akan merilis buku terbaru berjudul 'Konstitusi Butuh Pintu Darurat: Urgensi Memulihkan Wewenang Subjektif Superlatif MPR RI'.


Kiat Klub Buku Dorong Minat Baca

7 Januari 2024

Sejumlah klub buku bikin program mengunjungi perpustakaan hingga membaca bersama di taman, plus diskusi hasil bacaan.
Kiat Klub Buku Dorong Minat Baca

Kisah klub-klub buku mendorong dan menguatkan minat baca.


Mahasiswa Beasiswa HEAT Luncurkan Buku soal Korea Selatan dan Indonesia

2 Januari 2024

Acara peluncuran dan diskusi buku
Mahasiswa Beasiswa HEAT Luncurkan Buku soal Korea Selatan dan Indonesia

Buku ini memperkenalkan kompilasi perspektif pada berbagai sektor seperti pendidikan, budaya, pertanian, dan kondisi kerja perempuan di Korea Selatan