TEMPO.CO, Jakarta - Deddy Corbuzier memberikan klarifikasinya terkait penyataannya sebelumnya mengenai Hari Raya Natal. Ia mengatakan bahwa tanggal 25 Desember, sebenarnya bukan merupakan tanggal kelahiran Nabi Isa atau Yesus Kristus.
Pernyataan tersebut menuai kontroversi dari sejumlah netizen. Ada yang setuju dan ada juga tidak setuju dengan ungkapan Deddy Corbuzier itu. "Ada beberapa versi sejarah bulan natal, yang om Deddy jabarkan adalah versi sejarawan, versi gereja beda lagi. Tapi terserah mau ambil yg mana, yang penting bisa diterima positif," tulis akun @elon_abner_366.
Karena perdebatan yang terjadi Deddy pun memberikan penjelasannya mengenai unggakapannya itu. Ia tidak bermaksud untuk membuat perdebatan di tengah masyarakat. Menurutnya, informasi yang beredar itu tidak sesuai dengan apa yang diungkapkannya.
"Orang pintar pasti tahu postingan saya sebelumnya yang rame tujuannya adalah tuk mendinginkan suasana tentang ucapan Natal. Toh saya juga ngucapin Selamat Natal kan. Tapi malah diplintir. Saya bicara berdasar Knowledge," tulisnya di Instagram pada Kamis, 2 Januari 2020.
Pada unggahannya ia juga membuktikan tiga berita tahun 2012 yang menunjukkan Paus Benediktus XVI tidak setuju dengan perayaan natal diperingati di setiap tanggal 25 Desember. Menurut buku Paus Benediktus XVI berjudul The Infancy Narratives, Deddy mengaku mendapat fakta tersebut.
"Paus mengatakan kalender Kristen sebenarnya didasarkan pada kesalahan oleh seorang rahib abad keenam, yang menurut Benediktus beberapa tahun tidak aktif dalam perhitungannya tentang tanggal kelahiran Yesus," tulisnya. Deddy mengaku bahwa apa yang dipelajarinya itu langsung dari Paus yang merupakan pemimpin Gereja Katolik di seluruh dunia.
"Saya disalahin karena bacain fakta dari Paus guna mendinginkan konflik kemarin? Gak salah? Lah saya belajarnya dari Paus loh sejak saya masih Katolik. Sangat jelas postingan saya bukan untuk menghina saudara-saudara Kristiani," tulisnya.
Deddy pun merasa heran apa yang dikatakannya mengenai Natal saat ini menjadi perbincangan banyak pihak dan menuai konflik. Namun ketika ia masih beragama Katolik dan juga memberi pernyataan yang sama, tidak ada yang mempermasalahkan hal tersebut. Walaupun demikian, Deddy menyatakan bahwa ia tidak keberatan dengan kritik yang ditujukan padanya.
Namun, ia mengingatkan kepada netizen untuk tidak sembarangan mengkritik, harus memiliki dasar yang jelas sebelum berpendapat. "Yang bilang saya berkata tanpa fakta dan lain-lain juga banyak. Saya baik-baik saja untuk kritik. Tapi kritik tanpa pengetahuan adalah sia-sia, love you all," tutupnya. Deddy pun mematikan kolom komentar pada unggahannya tersebut.
MARVELA