TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan ia sudah lama mengetahui bahwa ada pemalsuan pada laporan keuangan Garuda Indonesia. Menurut dia, pelaku seharusnya sudah dipecat ketika terbukti memalsukan laporan tersebut.
"Seharusnya ketika dia memalsukan keuangan mestinya dia sudah dipecat," kata Budi Karya ketika menjadi tamu dalam YouTube channel Deddy Corbuzier pada Jumat, 27 Desember 2019. Namun, Deddy Corbuzier penasaran mengapa baru kali ini ada penindakan. "Kenapa pada saat itu enggak dipecat dan kenapa kasus ini baru sekarang, setelah menteri-menterinya baru? Apakah dulu Anda tidak punya teman?" tanya Deddy Corbuzier. Dengan santai Budi Karya menjawab, "Bro lebih ngerti."
Perusahaan pelat merah ini menjadi perhatian publik setelah diketahui menyelundupkan Harley Davidson dan sepeda Brompton untuk para direksinya. Menteri BUMN Erick Thohir yang marah besar langsung memecat Direktur Utama Garuda Ari Ashkara. Penyelundupan Harley Davidson ini kemudian merembet pada kasus lain seperti pelecehan pramugari Garuda.
Budi Karya mengatakan bahwa dirinya yang memahami bidang keuangan merasa geregetan dengan apa yang terjadi. "Geregetannya luar biasa karena saya kan ngerti finance, direktur finance jadi tau bahwa yang dilakukan itu pasti salah," kata Budi Karya.
Ia mengaku sebelumnya mengalami kesulitan ketika harus menangani kasus tersebut sendirian. "Iya susah (kerja sendirian)," kata Budi Karya. Ia menegaskan bahwa sebagai Menteri Perhubungan, ia tidak memiliki kewenangan untuk mengangkat dan memberhentikan pihak terkait.
Budi Karya mengklaim ia berupaya sesuai dengan wewenangnya, yaitu melaporkannya kepada Menteri Keuangan dan Ikatan Akuntan Indonesia dengan mengirimkan surat. Namun setelah diperiksa laporan keuangan tersebut pihak yang berwenang meminta untuk mengoreksi bagian salah pada laporan keuangan tersebut. Jika permohonan koreksi sudah diajukan, Kementerian Perhubungan tidak dapat melakukan tindakan lebih dari itu.
Menurut personel Elek Yo Band ini, skandal Garuda merupakan pembelajaran yang berharga. "Hal-hal seperti ini menjadi pelajaran yang baik buat kita bahwa kita mesti seperti apa, bagaimana menyikapi," kata Budi Karya. Ia juga mengaku harus berhati-hati dalam menangani kasus ini. "Kalau waktu itu terlalu over reactive, Garuda limbung juga." kata Budi Karya. "Saya harus bermain cantik."
Ia juga berharap kejadian ini dapat dijadikan acuan untuk memilih orang-orang yang mau bekerja dengan aturan yang berlaku. "Ini momentum untuk menjadikan BUMN lebih baik, penghargaan dan hukuman itu dijalankan dan kita memilih orang-orang yang terbaik dengan suatu kriteria dan kontrol yang lebih baik," kata Budi Karya. Menurutnya jika tidak ada kejadian ini akan semakin memperburuk situasi. "Ini juga menjadi peringatan untuk mereka yang belum bekerja secara maksimal," katanya.
MARVELA