Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Secangkir Yogya

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, : "Kota Yogya menyimpan harapan dan masa depan para seniman muda seperti kami. Selain menjanjikan keunikan, kota ini pun sebagai sumber inspirasi tiada batas." Kata-kata itu meluncur dari mulut Rain Rosidi, kurator pameran delapan pelukis Yogya di Galeri Soka, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pekan lalu.Pameran bertajuk "Shifting Sign: A Cup of Jogja on Canvas" itu berlangsung pada 16-30 Juli 2008. Kedelapan pelukis muda itu adalah Aji Yudalaga, Iqrar Dinata, Wibowo Adi Utomo, Idi Pangestu, Rifqi Salta, Zulfirmansyah, Riki Antoni, dan Mulyo Gunarso.Pameran ini mengangkat perihal Kota Yogya berikut dinamika dan romantikanya. Menurut Rain, karya-karya itu merupakan antologi dan catatan pribadi tiap-tiap seniman Yogyakarta. "Setiap pribadi akan memperlihatkan keunikannya dalam memaknai Yogya," kata Rain, yang pernah kuliah di Institut Seni Indonesia (ISI), Yogyakarta. Beragam wujud dituangkan ke atas kanvas. Mereka mengambil motif desain, lanskap, obyek, dan sebagainya. "Kedekatan sesama pelukis membawa semangat yang sama, namun berbeda dalam perwujudan karyanya." ujarnya. Pada pameran ini, Rain menambahkan, mereka menangkap tanda-tanda yang telah ditelikung, dimainkan, dan dibongkar kembali dalam makna dan persepsi yang berbeda.Tengok, misalnya, karya-karya Wibowo Adi Utama. Pelukis kelahiran 5 April 1980 ini menyajikan motif tribal yang disisipkan ke dalam tubuh-tubuh manusia. Motif ini dikenal sebagai identitas masyarakat indigenous. Dalam masyarakat kontemporer, motif ini menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat perkotaan masa kini. Tanda yang sebelumnya berkaitan dengan pembedaan identitas suku tertentu direproduksi dalam bentuk lain untuk menampilkan gaya hidup baru masyarakat. Bahkan tribal hadir dalam industri produksi populer, seperti fashion dan tato, yang dianggap mewakili tanda hidup tubuh manusia post modern.Pada karyanya berjudul The Day with Red Shoes #1 dan #2, Wibowo menampilkan tanda itu pada sepatu merah perempuan. "Sepatu merah membawa makna konotatif dari berbagai tampilan citra. Karya ini mengisahkan sebuah catatan harian sensual perempuan tentang cintanya, passion, dan perselingkuhan," kata Wibowo, alumnus Fakultas Seni Rupa ISI.Sementara itu, Aji Yudalaga mengangkat karya hasil pengumpulan tanda-tanda yang berseliweran di sekitar dirinya. Karya berjudul Seonggok Keindahan itu berisi gambar seekor ikan koi Jepang warna merah, putih, dan hitam yang bagian badannya terbungkus kertas putih. "Saya hanya ingin membebaskan diri pada permainan idiom, tanda-tanda rupa atau visual yang saya temui," ucap pelukis kelahiran 20 Agustus 1980 ini.Pelukis Mulyo Gunarso menggunakan bulu sebagai tanda visual dalam lukisan berjudul Terbakar Jadi Bulu. Ia menggambarkan sebuah apel berwarna merah dan hijau yang sebagian kulitnya digambarkan berupa bulu-bulu unggas halus. "Saya hanya ingin menyajikan sisi kelembutan yang sering diidentikkan sebagai sikap asli orang Yogya." HADRIANI P
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

45 hari lalu

Seorang aktivis pro-Palestina memotong lukisan Menteri Luar Negeri Inggris abad ke-20, Arthur Balfour, di Universitas Cambridge
Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

Demonstran Aksi Palestina merusak lukisan Arthur Balfour, politikus Inggris yang pada 1917 berjanji memberikan rumah bagi Yahudi di Palestina


Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

58 hari lalu

Pameran belasan lukisan Barli di SuJiVa Resto & Art Space, Bandung, 15-29 Februari 2024.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

Menurut Rizky, pameran lukisan karya Barli juga untuk memberi kesempatan bagi orang untuk melihat karya aslinya.


Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

9 Februari 2024

Pameran karya nominasi kompetisi
Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

Karya unik yang bisa dijumpai di Grey Art Gallery adalah Self Potrait by Van Gogh, 2022. Pembuatnya Abdi Setiawan, menggunakan potongan arang kayu.


Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

14 Januari 2024

Lukisan dua panel kanvas buatan Ayurika berjudul Temu. (Dok.Galeri).
Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

Pada pameran tunggal kali ini, Ayurika lebih berfokus untuk menampilkan gambar wajah bercorak realis ekspresif.


Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

18 Desember 2023

Patung berjudul The Ancestors karya I Wayan Upadana buatan 2023.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

Banyak seniman asal Bali menggelar pameran tunggal karya mereka di Bandung, dua di antaranya mengadakannya akhir tahun ini.


Intip Hasil Lukisan di Motor Listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft

27 Agustus 2023

motor listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft dilukis oleh Putu Bonus Sudiana. (foto: Sergap)
Intip Hasil Lukisan di Motor Listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft

Seorang seniman bernama Putu Bonus Sudiana mencoba tantangan baru dengan melukis di bodi motor listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft.


Karya-karya Fenomenal Pelukis Legendaris Djoko Pekik

14 Agustus 2023

Butet Kartaredjasa (kiri), Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah), dan Djoko Pekik (kanan). (Instagram/@masbutet)
Karya-karya Fenomenal Pelukis Legendaris Djoko Pekik

Djoko Pekik meninggal 12 Agustus 2023. Berikut beberapa karya fenomenalnya antara lain Berburu Celeng dan Sirkus Adu Badak.


Pameran Lukisan Kelompok Flemish di Bandung Angkat Isu Lingkungan Bergaya Klasik

6 Agustus 2023

Pameran kelompok Flemish berjudul Silence Before the Storm di Galeri Pusat Kebudayaan Jalan Naripan nomor 9 Bandung, 4-13 Agustus 2023. (ANWAR SISWADI)
Pameran Lukisan Kelompok Flemish di Bandung Angkat Isu Lingkungan Bergaya Klasik

Pada pameran lukisan terbarunya kali ini, mereka melukis pemandangan alam bergaya naturalis dan realis seperti lanskap, sungai, dan hutan.


Kelompok AbstraX dari ITB Pamerkan Lukisan Realis Hingga Abstrak di Galeri Lawangwangi

6 Agustus 2023

Pameran kelompok seniman AbstraX berjudul Dive into the world of Painting Matters di Galeri Lawangwangi Creative Space Bandung.(Tempo/Prima Mulia)
Kelompok AbstraX dari ITB Pamerkan Lukisan Realis Hingga Abstrak di Galeri Lawangwangi

Keragaman itu menunjukkan independensi masing-masing anggota kelompok AbstraX dalam percariannya tentang makna dan arti penting lukisan.


Lanskap Batin Cipuk Lewat Lukisan Abstrak

7 Juli 2023

Seniman Sri Setyawati Mulyani alias Cipuk menggelar pameran tunggal berjudul Inner Landscape di Bandung. Dok. Orbital
Lanskap Batin Cipuk Lewat Lukisan Abstrak

Cipuk mengaku lebih menyukai lukisan lanskap yang sepi yang membuatnya bisa berdialog dengan diri sendiri dan Sang Pencipta Alam.