TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah komunikts kreatif yang bernaung dalam forum Aceh Bergerak menggelar sejumlah kegiatan untuk memperingati 15 tahun gempa dan tsunami Aceh. Acara yang terpusat di Taman Budaya, Banda Aceh, itu akan berlangsung pada Kamis, 26 Desember 2019.
Ada berbagai kegiatan, di antaranya doa bersama, galang amal, diskusi film, hingga sampai pemutaran film Ajarkan Aku Aceh dan Prasangka. Ketua Aceh Bergerak, Ambia Dianda mengatakan acara ini bukan sekadar mengenang peristiwa bencana alam yang terjadi 15 tahun lalu, namun sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat.
Dalam film Ajarkan Aku Aceh misalnya, penonton bisa menyaksikan tayangan evakuasi berbalut cerita. "Melalui film Ajarkan Aku Aceh, diharapkan penonton bisa mengetahui apa yang harus dilakukan bila bencana itu datang," kata Ambia dalam keterangan tertulis, Jumat 13 Desember 2019.
Seorang pemeran utama film Ajarkan Aku Aceh, Muhammad Birri mengatakan berperan sebagai orang yang paham tentang evakuasi dan mitigasi bencana tidaklah mudah. Terlebih dia baru kali pertama main film. "Ini benar-benar sangat seru, peran saya sebagai Gam Pacok yang berprofesi sebagai tukang becak menjadi tantangan luar biasa," ucap dia.
Film Ajarkan Aku Aceh yang berdurasi 50 menit ini menjadi puncak kegiatan mengenang korban gempa dan tsunami Aceh. Selain Muhammad Birri, ada Farah Faizah yang merupakan Putri Pariwisata Aceh 2019, dan artis lokal Aceh, M. Isya atau yang akrap disapa dengan Bang Prak, turut berperan dalam film tersebut.
M. Isya juga seorang korban tsunami asal Lamno. Masa remajanya dilalui tanpa orang tua dan sanak famili. "Saya juga korban tsunami daan tetap semangat menjalani hidup," kata Isya. "Film ini memberi ruang bagi saya untuk menghibur korban gempa dan tsunami lainnya."