Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pandawa Lima Modern

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, : Detak jantung Faisal Habibi tidak keruan. Ia resah. Malam itu, Minggu, 6 Juli lalu, mata pria kelahiran 10 Juni 1984 ini tampak serius mengikuti acara pengumuman pemenang Indonesia Art Award 2008 di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta. "Saya lega meski hanya meraih juara kedua," katanya. Kebahagiaan Faisal makin lengkap setelah mendapat kabar bahwa karyanya bersama 35 finalis lain dipamerkan Galeri Nasional selama seminggu. Dalam kompetisi itu, Faisal menyertakan patung instalasi berjudul Coagulation #1. Karya mahasiswa Studio Patung Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung itu berupa kursi berkaki dua yang menyerupai setengah lingkaran. Kursi ini dibuat dari bahan dasar kayu pinus.Faisal menjelaskan, karyanya itu mengisahkan perjalanan panjang peradaban dan evolusi manusia yang selalu sejalan dengan hadirnya benda-benda baru. Pada setiap detik, manusia tidak pernah luput dari persinggungannya dengan benda. Lalu faktor kemudahan, sesuatu yang praktis menjadi pemicu munculnya benda-benda baru. Kompetisi ini menunjuk lima pemenang. Pemenang pertama adalah Banung Grahita. Pemenang ketiga dan seterusnya secara berurutan adalah Gatot Idrajati, Johan Ies Wahyudi, dan Maulana M. Pasha. "Kami memberikan penghargaan kepada lima pemenang yang disebut pandawa lima, yang berkecimpung dalam dunia seni di kehidupan masyarakat modern saat ini," ujar Enin Supriyanto, ketua tim juri.Ajang ini merupakan kompetisi seni rupa paling besar yang diminati orang muda. Enin mengatakan kegiatan ini membuka peluang lebih luas bagi para seniman di seluruh Indonesia yang terbilang baru demi mengembangkan karya dan kreativitasnya.Karya pemenang pertama berjudul Seeing the Paradise. Banung menyuguhkan instalasi video dalam ruang berukuran 3 x 2 x 1,7 meter dengan menempatkan televisi layar datar, pemutar multimedia, dan pengeras suara yang masing-masing berjumlah enam buah yang sepintas bila diperhatikan menyerupai hewan dan tumbuhan. Idenya bermula dari pengalaman keseharian Banung dengan media.Dia menghadirkan pengalaman personal sebagai sebuah refleksi kolektif. Banung menyorot fenomena kegandrungan masyarakat masa kini terhadap media televisi dan Internet yang menjadi bagian tidak terpisahkan dalam keseharian. Kegandrungan tersebut makin lekat dengan pembentukan mitos-mitos yang dibangun media massa. "Saya ingin menghadirkan sebuah lingkungan alam yang artifisial," dia mengungkapkan. Pemenang ketiga, Gatot Indrajati, menampilkan lukisan berjudul War for Run. Karyanya terinspirasi oleh ingar-bingar peperangan dalam skala besar dan kecil yang terjadi merata di seluruh dunia. Gatot menyelipkan kenangan setiap orang di masa kecilnya yang pasti memiliki rasa suka terhadap tokoh pahlawan atau sering bermain perang-perangan. Kirap Budaya merupakan karya Johan Ies Wahyudi berupa fotografi kolase cetak digital di atas kertas berukuran 20 x 30 sentimeter. Sementara itu, karya pemenang terakhir adalah video berdurasi enam menit berjudul Jalan Tidak Ada Ujung. Maulana M. Pasha, pemilik karya ini, menjelaskan idenya dari kehidupan kita. HADRIANI P
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

27 hari lalu

Gapura Joyland Festival Bali 2024 di Peninsula Island, Nusa Dua Bali pada Jumat, 1 Maret 2024. TEMPO/Intan Setiawanty,
Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.


Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

15 Januari 2024

Aktor Butet Kertaredjasa melakukan pertunjukan seni teater yang digabungkan dengan seni musik dan seni tari dengan lakon
Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta


Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

5 Desember 2023

Pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo - Mahfud MD, dan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka
Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.


Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

5 Desember 2023

Akmal Nasery Basral. ANTARA
Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.


Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

22 Agustus 2023

Ilustrasi Polisi Indonesia. Getty Images
Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

Panitia menyebut Gubernur Sulawesi menyekal bissu sehingga penampilan seni monolog "Rindu Bissu" pun dilarang.


Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

4 Juli 2023

Domba peserta kontes Domba Catwalk di Situ Bagendit, Garut, Jawa Barat, 21 Februari 2015. Acara tersebut untuk mempromosikan Domba Garut sekaligus kawasan wisata Situ Bagendit. TEMPO/Prima Mulia
Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

Domba Garut yang memiliki ciri khas pada fisiknya sering diikut sertakan dalam kontes atau diadu. Inilah asal usulnya.


WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

24 Februari 2023

Pertunjukan seni teater
WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

Royal Conservatoire of Scotland dan WM Mann Foundation menawarkan beasiswa pascasarjana khusus mahasiswa Indonesia di bidang seni pertunjukan.


Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

20 Januari 2023

Karya gambar berjudul
Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

Dede Wahyudin, memajang 67 gambar ukuran kecil dan empat berukuran besar yang dominan berwarna hitam putih dalam pameran tunggal itu.


Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

17 November 2022

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

Kesenian Islam di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar


Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

27 Oktober 2022

Pemain teater Syahid berperan dalam teater bertajuk
Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

Masyarakat Kesenian Jakarta (MKJ) menilai musyawarah yang akan dilakukan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tidak sesuai dengan Pergub DKI