TEMPO.CO, Jakarta - Ustad Yusuf Mansur menanggapi reuni 212 yang dilakukan pada Senin, 2 Desember 2019 di Lapangan Monas, Jakarta Pusat.
"Reuni 212 bisa jadi kalender tahunan wisata, wisata muslim ASEAN dan dunia," tulis dia pada keterangan foto unggahan di akun Instagramnya, Senin, 2 Desember 2019.
Yusuf berpendapat kegiatan tahunan ini bisa masuk ke dalam wisata dunia karena terdapat pertunjukan dari para santri dan ada tempat kuliner.
"Dijual sebagai kalender worldtravelling. Keren banget. Plus atraksi-atraksi dari berbagai santri, penataan kuliner, dan atribut-atribut kedaerahan," ujarnya.
Selain itu dari acara reuni 212, kata pria yang kerap disapa UYM ini, bisa berdampak baik bagi para pelaku usaha. "Apa aja keren kok hikmahnya. Bismillaah walhamdulillaah. Jadi rizki tahunan juga buat seluruh pedagang dan ekosistem/mata rantai ekonomi," ujarnya.
Reuni 212 hari ini dimulai dengan salat tahajud berjamaah pada pukul 02.30. Reuni untuk memperingati Maulid Nabi ini juga menampilkan rekaman video Rizieq Shihab dari Arab Saudi. Kali ini massa Reuni 212 mendesak pemulangan imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq dari Arab Saudi.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan acara Reuni 212 di Monas berlangsung tertib dan berakhir pada pukul 08.30. Para peserta reuni juga membubarkan diri dengan tertib. Massa yang membawa kendaraan pribadi dapat membubarkan diri dengan lancar, karena ganjil genap khusus untuk hari ini ditiadakan.