Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kelas JAFF 2019 Ungkap Sebab Sejumlah Film Indonesia Tak Berkesan

image-gnews
Suasana workshop film bertajuk Psychoanalisis in Film yang menjadi bagian pelaksanaan festival JAFF 2019 di Yogyakarta, Rabu 20 November 2019. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Suasana workshop film bertajuk Psychoanalisis in Film yang menjadi bagian pelaksanaan festival JAFF 2019 di Yogyakarta, Rabu 20 November 2019. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sinematografer kawakan Arief Pribadi menyampaikan sebab beberapa film Indonesia begitu mudah dilupakan penonton. Padahal dari sisi sinematografi, menurut dia, film produksi Tanah Air terbilang berkualitas.

"Film film kita cepat dilupakan karena minim wacana di dalamnya, tak ada katarsis yang membuat penonton berpikir ‘ini kenapa bisa begini, itu kenapa bisa begitu’. Akhirnya setelah pulang dari nonton film itu, tidur, besok sudah lupa isinya apa," ujar Arief saat menjadi pembicara dalam workshop film JAFF 2019 Education: Psychoanalysis in Film di Wisma LPP Yogyakarta, Rabu 20 November 2019.

Dalam workshop yang menjadi rangkaian festival film Jogja-NETPAC Asian Film Festival atau JAFF 2019, Arief menuturkan kurangnya wacana dalam produksi film Tanah Air bukan disebabkan karena tak ada pasar yang akan menerimanya. Namun karena para pembuat film malas atau tak mampu memasukkannya.

Sinematograger senior Arief Pribadi saat hadir sebagai narasumber di workshop JAFF 2019 di Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Sebab, ujar dia, memunculkan wacana itu sama dengan bagaimana merangkai logika logika berpikir dalam film. Terlepas film yang dibuat adalah dokumenter atau fiksi, logika menjadi syarat mutlak untuk menghadirkan wacana yang kerap menjadi ukuran kualitas film itu.

Alat yang bisa digunakan untuk menerapkan konsep kedalaman film, menurut Arief Pribadi, pembuat film perlu memahami analisa psikologis dalam film. Arief membantah jika psikoanalisa film menjadi bagian proyek idealis dan tak akan diminati pasar perfilman Indonesia. Meski begitu, dia tak menampik seringkali ketika pembuat film disodori hal itu mereka menolak karena tak mampu menerapkannya. "Pasarnya ada, tapi pembuat film kita kebanyakan malas mempelajarinya," ujarnya.

Apa untungnya memasukan psikoanalisa dalam film yang dibuat? Sinematografer film Ruang (2006) itu menjelaskan salah satu harta karun kenikmatan bagi pecinta film adalah hadirnya logika dalam film yang ditonton. "Logika itu pleasure film supaya tak mudah dilupakan," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Poster film Gravity.

Penerapan kajian psychoanalysis untuk produksi film akan membuat karya bukan menjadi ladang gelap perjudian publik, yang pada akhirnya memberikan ukuran film ini akan untung atau rugi. Film dengan kajian analisis psikologi bisa menjadi ladang pengetahuan

"Keutamaan sebuah film itu adalah ruang, waktu, peristiwanya bisa di bolak-balik. Berbeda dengan teater atau pertunjukan lain yang waktunya selalu kronologis urut," ujarnya. Dua contoh film yang menurut Arief menerapkan kajian psychoanalis dengan baik itu antara lain Gravity (2013) yang disutradarai dan diproduseri oleh Alfonso Cuarón, serta dibintangi Sandra Bullock dan George Clooney. Ada juga Inception (2010) yang ditulis dan disutradarai Christopher Nolan.

Poster film Inception. IDMB

Workshop Psychoanalysis in Film menjadi satu dari sekian kelas yang dihadirkan sepanjang perhelatan festival JAFF 2019 yang berlangsung di Yogyakarta mulai 19 - 23 November 2019. Total ada 113 film yang akan diputar dalam festival yang dipusatkan di Empire XXI Yogyakarta itu dan sejumlah workshop tentang film.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

9 jam lalu

Ryan Gosling dalam film The Fall Guy. Dok. Universal Pictures
Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024


Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

1 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".


Angkat Isu Pelecehan, Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa Segera Tayang di Bioskop

2 hari lalu

Poster film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa. Foto: Instagram Hanung Bramantyo.
Angkat Isu Pelecehan, Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa Segera Tayang di Bioskop

Hanung Bramantyo sebelumnya bimbang hendak ditayangkan di mana film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa lantaran mengangkat isu sensitif.


Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

7 hari lalu

The Beatles. Foto: Instagram/@thebeatles
Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be


Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

8 hari lalu

Cuplikan trailer Next Stop Paris, film hasil AI Generatif buatan TCL (Dok. Youtube)
Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.


7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

9 hari lalu

Poster film The Green Knight. Foto: Wikipedia.
7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.


8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

12 hari lalu

Mansion di film The Godfather (Paramount Picture)
8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.


Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

14 hari lalu

Aktor Christian Bale menghadiri pemutaran perdana film terbarunya, `Exodus:Gods and Kings` di Madrid, Spanyol, 4 Desember 2014. REUTERS
Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal


7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

15 hari lalu

Film The Idea of You. (dok. Prime Video)
7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

Nicholas Galitzine adalah seorang aktor muda yang sedang melesat, Galitzine telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bintang muda yang paling menjanjikan di industri hiburan.


Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

16 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@noah_site
Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

Selain terkenal sebagai komika, Babe Cabita juga pernah membintangi beberapa judul film, berikut di antaranya.