Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Taylor Swift Boleh Nyanyikan Lagu Lawas di AMA, Tak Perlu Heboh

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Taylor Swift membacakan pemenang penghargaan dalam CMA Awards ke-50 di Nashville, 2 November 2016. Taylor tampil dengan gaun
Taylor Swift membacakan pemenang penghargaan dalam CMA Awards ke-50 di Nashville, 2 November 2016. Taylor tampil dengan gaun "menerawang." Charles Sykes/Invision/AP
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan rekaman Big Machine Records memberikan pernyataan terkait curhat Taylor Swift yang mengaku dilarang menyanyikan kompilasi lagu lawasnya di acara American Music Award atau AMA 2019. Big Machine Records menyatakan Taylor Swift bisa membawakan lagu-lagu yang pernah dia rekam di label tersebut.

"Big Machine dan Dick Clark Productions sepakat dengan perjanjian lisensi yang menyetujui artis kami untuk tampil dalam pertunjukan dan disiarkan kembali pada platform yang disetujui bersama, termasuk pertunjukan American Music Awards," tulis Big Machine Records seperti dilansir E! News, Selasa 19 November 2019.

Mengutip pernyataan Big Machine Records, sejatinya seorang penyanyi boleh saja membawakan kembali karya lawasnya untuk mengisi sebuah acara. "Perlu dicatat bahwa artis rekaman tidak perlu persetujuan label untuk tampil dalam pertunjukan langsung di televisi atau media on air lainnya," tulis Big Machine Records.

Artinya, Taylor Swift tidak perlu mengadu ke publik bahwa dia dilarang membawakan kompilasi lagu-lagu lawasnya karena dianggap melanggar perjanjian dengan label Big Machine Records. Beberapa waktu lalu, Taylor Swift mengaku dilarang merekam ulang semua lagu master di Big Machine Records sampai November 2020.

Taylor Swift saat konser Amazon. Instagram/@katmaconie

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akibat perjanjian yang diteken saat Taylor Swift berusia 15 tahun itu, dia tak bisa membawakan lagu-lagu yang master rekamannya dimiliki oleh Big Machine Records, pada ajang AMA 2019. "Padahal saya akan mendapatkan penghargaan Artist of The Decade di AMA dan sudah siap menampilkan medley hits sepanjang dekade sesuai acara itu," tulis Taylor Swift dalam tulisan panjang berjudul Don't Know What Else to Do, yang diunggah di akun media sosialnya.

Big Machine Records menjelaskan persetujuan label rekaman hanya diperlukan untuk rekaman audio dan visual pada artis yang dikontrak dan dalam menentukan bagaimana karya-karya itu didistribusikan.

Mengenai pernyataan Big Machine Records ini, Dick Clark Productions -perusahaan tayangan hiburan yang menggagas American Music Awards, menyatakan tidak ikut campur dalam persoalan antara Taylor Swift dengan label rekaman Big Machine Records. Sebagai penyelenggara ajang American Music Awards, Dick Clark Productions menyatakan menghargai setiap karya para musikus dan berharap mereka bisa menampilkan yang terbaik.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Australia Tidak akan Lanjutkan Laporan Penyerangan Paparazzi oleh Ayah Taylor Swift

1 hari lalu

Taylor Swift mungkin yang berpenghasilan paling besar di keluarganya, tapi bukan berarti yang lain tak mampu menghasilkannya. Ayahnya, Scott, adalah penasihat keuangan Merrill Lynch, sementara ibunya, Andrea, adalah eksekutif pemasaran dana pensiun bersama. Swift tumbuh menunggang kuda di properti keluarganya Pennsylvannia dan menghabiskan musim panas di rumah liburan mereka di New Jersey. Fanpop.com
Polisi Australia Tidak akan Lanjutkan Laporan Penyerangan Paparazzi oleh Ayah Taylor Swift

Polisi Australia telah menginvestigasi laporan penyerangan pada 27 Februari lalu yang melibatkan ayah Taylor Swift.


Taylor Swift: The Eras Tour Pecahkan Rekor Film Musik Terlaris di Disney+

8 hari lalu

Taylor Swift saat konser The Eras Tour di Argentina. Foto: Instagram Taylor Swift.
Taylor Swift: The Eras Tour Pecahkan Rekor Film Musik Terlaris di Disney+

Taylor Swift: The Eras Tour (Taylor's Version) memecahkan rekor sebagai film musik dengan penonton terbanyak di Disney+.


Terpopuler: Driver Ojol dan Kurir Wajib Dapat THR, Bahlil Sebut RI Bakal Kuasai 61 Persen Saham Freeport

10 hari lalu

Pengemudi Ojek Online saat membawa penumpang melintas di kawasan Harmoni, Jakarta, Selasa, 7 April 2020. Dalam aturan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah disetujui oleh Menteri kesehatan di DKI Jakarta, layanan Ojek Online (Ojol) dilarang mengangkut penumpang dan hanya diperbolehkan mengantar barang dan makanan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Terpopuler: Driver Ojol dan Kurir Wajib Dapat THR, Bahlil Sebut RI Bakal Kuasai 61 Persen Saham Freeport

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis Tempo.co pada Senin, 18 Maret 2024, dimulai dari kewajiban perusahaan memberi THR bagi pengemudi ojol dan kurir.


Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

10 hari lalu

Taylor Swift tampil dalam konser
Terkini: Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Tembus Rp 11 Triliun, Harga Tiket Promo AirAsia Rute Internasional Mulai Rp 990 Ribuan

LPM FEB UI meneliti dampak ekonomi dari konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura. Perhelatan konser dua bintang dunia tersebut tembus Rp 11 T.


Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Disebut Tembus Rp 11 Triliun

10 hari lalu

Ekspresi penyayi Taylor Swift saat tampil dalam konser iHeartRadio Jingle Ball di Madison Square Garden, New York City, 14 Desember 2019. REUTERS/Caitlin Ochs
Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura Disebut Tembus Rp 11 Triliun

LPEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI) meneliti dampak ekonomi dari konser Taylor Swift dan Coldplay di Singapura.


Taylor Swift dan Travis Kelce Bersantai di Beverly Hills sebelum Lanjutkan The Eras Tour

12 hari lalu

Pemain Kansas City Chiefs Travis Kelce melakukan selebrasi bersama kekasihnya Taylor Swift setelah Kansas City Chiefs menangkan Super Bowl LVIII di Las Vegas, Nevada, 12 Februari 2024. REUTERS/Carlos Barria
Taylor Swift dan Travis Kelce Bersantai di Beverly Hills sebelum Lanjutkan The Eras Tour

Taylor Swift dan Travis Kelce menikmati waktu libur mereka di Beverly Hills, sebelum The Eras Tour kembali dimulai dan album baru dirilis.


Film Konser Taylor Swift: The Eras Tour Sudah Tayang, Ada yang Spesial untuk Fans

12 hari lalu

Film konser Taylor Swift: The Eras Tour (Taylor's Version) tayang Disney+ Hotstar mulai Jumat, 15 Maret 2024. Dok. Disney+ Hotstar
Film Konser Taylor Swift: The Eras Tour Sudah Tayang, Ada yang Spesial untuk Fans

Film konser Taylor Swift: The Eras Tour (Taylor's Version) sudah tayang di Disney+ Hotstar. Para penggemar bisa merasakan pengalaman spesial ini.


Sandiaga soal Dampak Ekonomi Konser Dunia Digelar di RI: Bukan Mustahil Mencapai Rp 1 Triliun

14 hari lalu

Taylor Swift saat konser The Eras Tour di Argentina. Foto: Instagram Taylor Swift.
Sandiaga soal Dampak Ekonomi Konser Dunia Digelar di RI: Bukan Mustahil Mencapai Rp 1 Triliun

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yakin Indonesia bisa memperoleh keuntungan seperti Singapura saat menggelar konser kelas dunia.


Dari Singapura, Taylor Swift dan Travis Kelce Terbang dan Hadir di Pesta Oscar Gucci

16 hari lalu

Taylor Swift dan Travis Kelce. Foto: Instagram
Dari Singapura, Taylor Swift dan Travis Kelce Terbang dan Hadir di Pesta Oscar Gucci

Taylor Swift dan kekasihnya, Travis Kelce langsung terbang dari Singapura ke Los Angeles untukk menghadiri pesta Oscar.


Motor Hak Angket Kecurangan Pemilu

16 hari lalu

Motor Hak Angket Kecurangan Pemilu

Pemakaian hak angket oleh DPR makin mengerucut. PDI Perjuangan agaknya makin bulat menggulirkan hak DPR mengusut kebijakan pemerintah ini.