TEMPO.CO, Denpasar - Festival Seni Bali Jani yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Bali dari tanggal 26 Oktober hingga 8 November 2019 melibatkan sekitar 1700 seniman muda. Festival yang baru pertama digelar lebih menonjolkan seni modern dari pada tradisi.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Wayan Adnyana mengatakan pada awalnya ada sekitar 1.600 seniman yang turut serta. "Hingga hari terakhir, jumlahnya bertambah menjadi 1.700 seniman," kata Wayan Adnyana, Jumat, 9 November 2019.
Dia menjelaskan, Festival Seni Bali Jani 2019 merupakan bentuk dukungan pemerintah terhadap seni modern yang banyak berkembang di kalangan anak muda di Bali, terutama Kota Denpasar. Festival tersebut didominasi seniman belia yang usianya mulai 17 hingga 23 tahun.
Selain pameran seni, Festival Seni Bali Jani 2019 ini juga diisi dengan lomba teater dan musikalisasi puisi yang juga diikuti oleh remaja. "Sebagian besar peserta adalah siswa sekolah menengah atas hingga mahasiswa," katanya.
Pameran buku di acara Festival Seni Bali Jani 2019 di Art Center Denpasar, Jumat 8 November 2019. Pemerintah Provinsi Bali berharap festival ini mengasah bakat seniman muda. TEMPO | Made Argawa.
Tahun depan, Festival Seni Bali Jani akan mengundang kontingen seni dari kabupaten dan kota di Bali. Provinsi Bali bakal mengucurkan dana melalui sistem Bantuan Keuangan Khusus atau BKK sekitar Rp 500 juta.
"Kami berharap festival ini menjadi tempat mengasah seniman muda Bali," ujarnya.
Untuk Festival Seni Bali Jani tahun depan, Wayan Adnyana mengatakan bakal ada kurator yang menentukan tema acara. Sejumlah pertunjukan seni yang dihadirkan dalam festival tersebut antara lain musikalisasi puisi dan teater, pagelaran tabuh kontemporer, tari kontemporer, workshop penulisan kritik seni, fashion show, standup komedi, pameran lukisan, pameran buku, dan pentas wayang kontemporer.