Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Borobudur Writers 2019 Kupas Tuntas Pemikiran Zoetmulder

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Borobudur Writers and Cultural Festival atau BWCF 2019.
Borobudur Writers and Cultural Festival atau BWCF 2019.
Iklan

TEMPO.CO, JakartaBorobudur Writers and Cultural Festival atau BWCF akan berlangsung pada 21 - 23 November 2019. Serangkaian kegiatan BWCF diadakan di beberapa tempat, yakni Hotel Tentrem Yogyakarta, kawasan Candi Borobudur, Hotel Manohara Borobudur, dan Rumah Doa Bukit Rhema atau dikenal dengan nama Gereja Ayam, Magelang.

Dalam kegiatan yang telah berlangsung ke delapan kalinya ini, Borobudur Writers akan meniti kembali jejak keilmiahan karya-karya Zoetmulder yang mengambil tema Tuhan dan Alam (Membaca Ulang Panteisme – Tantrayana dalam Kakawin dan Manuskrip-manuskrip Kuno Nusantara). Romo Zoetmulder sering mengulas tema Panteisme ini dalam tulisan-tulisannya.

Pemikiran Romo Zoetmulder juga kerap didiskusikan dalam forum ilmiah. Dan Borobudur Writers Cultural Festival 2019 ingin meluaskan peserta bukan hanya dari lingkaran filolog dan arkeolog, juga penulis muda. BWCF akan menghadirkan banyak pakar untuk mengupas Panteisme dan Tantrayana di Nusantara ini.

Sejumlah pakar yang diundang adalah Prof. Dr. Wilem Van Der Molen (Universitas Leiden, Belanda), Prof. Dr. Toru Aoyoma (Tokyo University of Foreign Studies), Prof. Peter Worsley (The University of Sidney, Australia), Prof. Dr. Abdul Kadir Riyadi (Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya), Dr. Tommy Christomy (Universitas Indonesia), Dr. Lydia Kieven (Friedrich-Wilhelm-Universitat Bonn, Jerman), Hadi Sidomulyo, dan lain-lain.

"Mereka akan membahas Panteisme, Tantrayana, dan kakawin serta manuskrip ini dalam simposium yang digelar dalam dua hari," ujar Ketua kurator Borobudur Writers and Cultural Festival, Seno Joko Suyono dalam konferensi pers di Galeri Cemara, Kamis 7 November 2019. Selain simposium, Seno Joko mengatakan, akan diadakan pula serangkaian acara untuk masyarakat, yakni pentas puisi, monolog, tari dan teater di Rumah Doa Bukit Rhema (Gereja Ayam) dan area terbuka (outdoor) Candi Borobudur dengan kuratorial bertema: Kali Yuga.

Yang akan tampil di Gereja Ayam adalah karya kolaborasi Jefriandi Usman bersama Otto Sidharta, Omar Jusma, Isdaryanto, Yudhi Widdyantoro, karya Cok Sawitri, Jamaluddin Latif. Penampilan ini diawali Senja Sastra dengan Kedung Darma Romansha dan Sruti Ayako Nischala (Jepang). "Cukup menarik karena tempat ini sempat jadi lokasi syuting film AADC," ujar Seno Joko.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Borobudur Writers and Cultural Festival atau BWCF 2019.

Sementara di area terbuka Candi Borobudur akan tampil koreografi dan teater dengan penampil Fitri Setyaningsih, Suprapto Suryodarmo bersama Sitras Tutup Ngisor, Misbach Bilock dan Kelompok Lahere, Ritual Puja Homa, Rachman Sabur dan Teater Payung Hitam serta pembacaan puisi oleh D. Zamawi Imran. Kegiatan Borobudur Writers and Cultural Festival ini dikuratori oleh Seno Joko Suyono, Romo Mudji Sutrisno, Imam Muhtarom, Prof. Dr. Noerhadi Magetsari, dan Murti Bunanta.

Mudji Sutrisno menjelaskan pemikiran Romo Zoetmulder bahwa ketuhanan yang ada dalam manuskrip-manuskrip kakawin dan suluk Jawa Kuno cednerung ke arah Panteisme. "Dalam buku Manunggaling Kawula Gusti, Romo Zoetmulder menulis menurut pandangan Panteis, dunia terlebur dalam Tuhan atau Tuhan manunggal dengan dunia," ujarnya Mudji Sutrisno.

Yang menarik dari acara Borobudur Writers and Cultural Festival atau BWCF 2019 ini, peserta juga bisa melakukan yoga dan meditasi di Lapangan Kenari, Candi Borobudur dan Avadhana Manohara Hotel. Meditasi dipandu oleh Yudhi Widdyantoro, Brenda ie-McRae, dan Laura Romano. Ada pula acara ceramah umum oleh Master Lian He (World True Buddha Foundation Brazil).

Tak hanya untuk orang dewasa, BWCF 2019 menghadirkan acara untuk anak-anak melalui workshop dongeng dan sastra anak. "Anak-anak akan diajak berpikir kritis, mendongeng, menulis. Bekerja sama dengan alam untuk membuka pikiran mereka," ujar Murti Bunanta.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemikiran dan Warisan Budaya Prof. Dr. Edi Sedyawati: Sorotan BWCF 2023

23 November 2023

The 12th BOROBUDUR WRITERS AND CULTURAL FESTIVAL (BWCF) 2023
Pemikiran dan Warisan Budaya Prof. Dr. Edi Sedyawati: Sorotan BWCF 2023

Prof. Dr. Edi Sedyawati, mantan Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Republik Indonesia (1993-1998), adalah sosok intelektual dengan banyak pemikiran.


Borobudur Writers and Cultural Festival 2023 Digelar di Malang, Penghormatan untuk Edi Sedyawati

11 November 2023

 Borobudur Writers and Cultural Festival 2023 (Ist)
Borobudur Writers and Cultural Festival 2023 Digelar di Malang, Penghormatan untuk Edi Sedyawati

Malang dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan Borobudur Writers and Cultural Festival karena tempat ini penting dalam penelitian Edi Sedyawati


Kaji Durga, Arkeolog Hariani Santiko Terima Penghargaan Borobudur Writers and Cultural Festival

28 November 2022

Rohaniwan yang juga penasehat Borobudur Writers and Cultural Festival, Romo Mudji Sutrisno menyerahkan penghargaan Sang Hyang Kamayanikan kepada Utaryo Santiko, anak Hariani di rumah Hariani pada Ahad malam, 27 November 2022. BWCF memberikan penghargaan kepada Hariani, arkeolog UI karena mengkaji arca-arca durga di Jawa secara serius. Foto : dokumentasi BWCF
Kaji Durga, Arkeolog Hariani Santiko Terima Penghargaan Borobudur Writers and Cultural Festival

Sang Hyang Kamahayanikan, penghargaan Borobudur Writers and Cultural Festival diberikan kepada tokoh untuk sumbangan dalam budaya Nusantara.


Merayakan Pemikiran Hariani Santiko (1940-2021), Durga Di Jawa, Bali Dan India

20 November 2022

Borobudur Writers and Cultural Festival
Merayakan Pemikiran Hariani Santiko (1940-2021), Durga Di Jawa, Bali Dan India

Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) adalah sebuah perhelatan untuk mengkaji ulang pemikiran-pemikiran penting para cendikia yang telah melakukan kajian serius dan ilmiah terhadap sejarah dan budaya nusantara kuno


Borobudur Writers and Cultural Festival Tahun Ini Digelar Daring, Bicara Soal Durga

16 November 2022

Poster Borobudur Writers and Cultural Festival. Foto: Istimewa
Borobudur Writers and Cultural Festival Tahun Ini Digelar Daring, Bicara Soal Durga

Pelaksanaan Borobudur Writers and Cultural Festival tahun ini akan mengundang para peneliti Durga dari India, Jerman, Amerika, Inggris, dan Australia.


Perjalanan Sepasang Topeng Dalam Mahendraparvata

8 September 2022

Film tari Mahendraparvata karya Borobudur Writers & Cultural Festival/Instagram - Borobudur Writers & Cultural Festival
Perjalanan Sepasang Topeng Dalam Mahendraparvata

Borobudur Writers And Cultural Festival merilis film Mahendraparvata yang bercerita tentang perjalanan topeng yang menghubungkan Kamboja dan Jawa.


Tim BWCF Bandingkan Tiket Naik Candi Borobudur dengan Angkor Wat

9 Juni 2022

Petugas Balai Konservasi Borobudur (BKB) menunjukkan bagian batu candi yang rusak di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Selasa 7 Juni 2022. BKB menyatakan banyak bagian struktur Candi Borobudur yang tergerus atau rusak akibat banyaknya pengunjung dan kurangnya kesadaran wisatawan dalam menjaga dan melestarikan benda cagar budaya. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Tim BWCF Bandingkan Tiket Naik Candi Borobudur dengan Angkor Wat

Rencana penerapan tarif baru naik Candi Borobudur menuai polemik di masyarakat karena besaran harga yang dinilai terlalu tinggi.


Claire Holt, Perempuan yang Mengungkap Estetika Nusantara dari Lukis Sampai Tari

2 November 2021

Borobudur Writers and Cultural Festival atau BWCF 2021. Dok. BWCF
Claire Holt, Perempuan yang Mengungkap Estetika Nusantara dari Lukis Sampai Tari

Buku Claire Holt menjadi pijakan tema BWCF 2021, yakni "Membaca Ulang Claire Holt: Estetika Nusantara, Kontinuitas, dan Perubahannya".


Pelukis Srihadi Soedarsono Mendapat Penghargaan di BWCF 2021

2 November 2021

 pameran tunggal
Pelukis Srihadi Soedarsono Mendapat Penghargaan di BWCF 2021

Dua alasan panitia Borobudur Writers and Cultural Festival atau BWCF 2021 memberikan penghargaan kepada Srihadi Soedarsono.


Borobudur Writers And Cultural Festival Tahun Ini Mulai 18-21 November 2021

2 November 2021

Borobudur Writers and Cultural Festival atau BWCF 2021. Dok. BWCF
Borobudur Writers And Cultural Festival Tahun Ini Mulai 18-21 November 2021

Rangkaian acara Borobudur Writers and Cultural Festival 2021 terdiri atas pidato kebudayaan, peluncuran buku, temu penerbit, simposium webinar.