TEMPO.CO, Jakarta - Aktris Acha Septriasa kembali berakting di depan layar, setelah ia melahirkan dan tinggal di Australia. Di film 99 Nama Cinta yang ditulis oleh Garin Nugroho ini, Acha berperan sebagai pekerja media yang begitu ambisius dengan karirnya.
"Sulit bagi saya menemukan yang mirip dengan yang ada di naskah. Saya mikirnya presenter yang jadi produser cerdas dan ambisius, ya Najwa Shihab," tutur Acha dalam konferensi pers di Senayan City XXI, Rabu, 23 Oktober 2019.
Dalam film ini, Acha berperan sebagai Talia, seorang broadcaster yang begitu ambisius, hingga melupakan sisi kerohaniannya yang kosong. Hal tersebut, membuat Talia menghadapi goncangan yang membuatnya melihat sebuah permasalahan dari perspektif yang berbeda.
Di film ini, Acha kembali dipertemukan dengan Deva Mahenra. Kali ini Deva berperan sebagai Kiblat, guru agama dan teman Talia di masa kecil. Pertemuan mereka menjadi sebuah kisah manis dan komedi yang dibungkus apik oleh Garin Nugroho.
Ketika memerankan seorang guru agama, Deva merasa kesulitan, apalagi ia merasa takut salah memerankan anak seorang kiai. "Saya berperan berdasarkan apa yang saya tahu, anggap saja saya sok tahu karena pengetahuan agamanya paling minim," tutur dia.
Film 99 Nama Cinta mengambil lokasi di Jakarta dan Kediri. Syutingnya pun dilakukan di pesantren, yang memaksa Deva dan Acha harus berhadapan langsung dengan para santri di sana. Hal tersebut menjadi pengalaman baru untuk para pemain film ini.
Produser Kreatif Lukman Sardi mengatakan, sengaja mengambil lokasi di Kediri. Menurut dia, lokasi tersebut pas, apalagi banyaknya perkebunan kakao di sana. Ia ingin menyuguhkan hal yang berbeda untuk filmnya ini. "Sekarang kan lagi tren di kebun kopi, kalau kami milih di kebun cokelat," ucap dia.
Awalnya, Film 99 Nama Cinta disangka film religi, ternyata ada pesan yang lebih humanis yang ingin Garin sampaikan. Melalui komedi dan drama yang pas, Garin menggambarkan soal cinta yang lebih luas. Film ini akan tayang pada 14 November 2019 di seluruh bioskop.