TEMPO.CO, Jakarta - Film Susi Susanti Love All tayang perdana pada hari ini, Kamis, 24 Oktober 2019. Film biopik garapan sutradara Sim F ini, memberikan suguhan di luar ekspektasi. Jika melihat trailernya, cuplikan Susi Susanti (Laura Basuki) saat mendapatkan medali emas di Olimpiade Barcelona begitu mengharukan. Ternyata masih banyak adegan yang akan menyentuh perasaan.
"Kita semua tahu momen sakral itu, scene di Barcelona ketika Susi memenangkan medali emas pertama kalinya. Pada intinya, gold scene itu ada di ujung, yang Barcelona sudah pernah kita lihat semua," tutur Sutradara Sim F dalam konferensi pers di Plaza Indonesia XXI, Selasa, 22 Oktober 2019.
Di film ini, bukan saja perjuangan Susi menjadi seorang atlet yang ditonjolkan oleh Sim. Melainkan, sisi humanis Susi yang selama ini belum diketahui masyarakat, apalagi untuk generasi muda. Sim menggambarkan Susi dari nol dengan tempo yang begitu santai, mengajak penonton untuk merasakan menjadi Susi.
Misalnya, soal latar belakang Susi sebagai warga keturunan Tionghoa yang mendapatkan diskriminasi pada masa itu. Sim memaparkan fakta sulitnya bermasyarakat bagi orang-orang keturunan, walau sudah berprestasi dan mengharumkan nama bangsa, Susi dan keluarganya dipersulit soal status kewarganegaraannya.
Walau begitu, Susi tidak gentar dan tetap berjuang untuk Indonesia. Laura Basuki yang berperan sebagai Susi Susanti begitu piawai menghidupkan karakter sang legenda bulutangkis ini. Aktingnya terlihat mengagumkan saat melakukan gerakan smash dan akrobatik ala Susi Susanti.
Hidupnya karakter Susi diperoleh Laura dengan perjuangan yang tidak mudah. Sebagai seseorang yang tidak memiliki latar sebagai atlet, Laura digembleng selama enam bulan untuk menyelami karakter tersebut. Bahkan ia dilatik bak atlet sungguhan, berlatih fisik dari pagi hingga sore setiap hari.
Pengekspresian perasaan Susi juga ditunjukan Sim lewat warna-warna yang ia pilih dalam tiap scene film ini. "Saya ingin menghadirkan ketika dia berada di rumah kehangatan yang dimiliki, ketika dia di PB Jaya, di Pelatnas bisa dilihat warna-warna tegas yang ada di sana," tutur Sim F.
Untuk menghadirkan suasana yang begitu otentik, Sim mengambil beberapa lokasi syuting, seperti di Tasikmalaya, Pangandaran, dan Jakarta. Nuansa 80'an yang dibangun oleh Sim ternyata merogoh kocek yang cukup dalam. Tentunya, pengeluaran tersebut untuk menghadirkan properti lawas yang saat ini sudah jarang ditemui.
Eksekutif Produser Daniel Mananta mengatakan biaya produksi yang dikeluarkan untuk film ini cukup besar. Ia enggan untuk menyebutkan angkanya, namun dari pundi-pundi yang dikeluarkan untuk film ini, Daniel merasa puas dengan hasilnya. "Saya bikin film Susi ini bukan hanya untuk pasar Indonesia, melainkan dunia. Saya ingin film ini ditonton dunia," tutur Daniel.
Host Indonesian Idol ini menuturkan, Susi Susanti bak Michael Jordan di NBA, yang memiliki penggemar di seluruh dunia. Dalam pemasarannya, Daniel juga menyasar film ini dapat ditonton penggemar Susi di Cina, Thailand, dan beberapa negara lainnya.