TEMPO.CO, Jakarta - Di balik tampangnya yang kalem, Aries Susanti Rahayu ternyata 'tukang perintah' saat masih bocah. Kisah itu terpampang di film biopiknya, 6,9 Detik, karya Lola Amaria, yang tayang di bioskop mulai 26 September 2019.
Aries Susanti kecil kerap melemparkan baju kotor sembari melengos di depan dua kakaknya. Begitu juga saat bermain dengan kawan-kawan yang kebanyakan lelaki. Perempuan asal Grobogan, Jawa Tengah, ini hanya mau jadi pemenang. Sekalinya kalah main gundu, dia ngamuk dan mengomeli teman-temannya.
Atlet panjat tebing peraih emas Asian Games 2018 itu mengaku pantang kalah dan suka main perintah. "Kalau kalah, biasanya ngambek, terus naik ke pohon sukun di depan rumah," kata Aries Susanti sembari tertawa di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Atlet panjat tebing Indonesia Aries Susanti Rahayu tampil dalam babak kualifikasi putri boulder kejuaraan dunia panjat tebing Meiringen 2019 di Meiringen, Distrik Oberhasli, Swiss, Jumat 5 April 2019. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Kebiasaan itu terbawa hingga perempuan 24 tahun itu masuk pusat pelatihan nasional panjat tebing. Tekanan emosi menghadapi beratnya latihan dia gunakan untuk melesat di dinding hingga memenangi kejuaraan dunia di Cina pada Mei 2018, tiga bulan sebelum Asian Games di Jakarta-Palembang.
"Olahraga sejak dulu menjadi pelampiasan saya," tutur Aries Susanti Rahayu yang kerap disapa Spider-Woman ini.