TEMPO.CO, Jakarta - Selebgram Awkarin mengatakan tindakannya kerap menolong orang bukan lantaran dia ingin mengincar kursi di DPR pada 2024. Bantahan ini ia keluarkan untuk merespons sindiran politikus dari PDIP Budiman Sudjatmiko pada Minggu, 13 Oktober 2019.
“Emang berbuat baik artinya 5 tahun lagi itu pasti nyaleg ya? Nggak minat politik, saya berkecimpung di dunia bisnis dan aktivis saja,” tulisnya di Instastory pada Senin, 14 Oktober 2019. “Gak mau nyaleg kok, gak usah takut.”
Pada Minggu, 13 Oktober 2019, Budiman Sudjatmiko membandingkan Awkarin dengan Tri Mumpuni. "Dua contoh kebaikan oleh dua perempuan: 1. Awkarin dan 2. Tri Mumpuni. Yang pertama basisnya sensasi, yang ke-2 esensi," tulis Budiman.
"Kebaikan harus sensasional tapi yang lebih penting juga esensial. Tak cukup salah satu. Budaya kita lebih suka yang pertama, meski tubuh kita butuh yg kedua," tulis Budiman di akun Twitternya.
Budiman mencuit ini untuk merespons tindakan Awkarin dalam kegiatan sosial. Perempuan bernama Karin Novilda ini belakangan kian aktif membantu memadamkan asap dan memberikan bantuan kepada korbannya, berkampanye membersihkan sampah, hingga yang terakhir membantu pengemudi ojol yang kehilangan sepeda motornya.
Selebgram Awkarin bersama Hendar dan kedua anaknya Sisil dan Stephen di Cijantung, Jakarta Timur, Senin 14 Oktober 2019. Hendar adalah pengemudi ojek online yang kehilangan sepeda motornya beberapa hari lalu. Foto: Twitter Awkarin
Menurut Karin, dia berbuat baik dan diumumkan tak selalu bertujuan hendak mencari panggung politik. “Saya bantu rakyat dari bawah aja, dengan jadi relawan, aktivis dan menginfluence orang lain untuk berbuat baik,” ucapnya. Ia menambahkan, ia hanya ingin mengaktualisasikan sifat kemanusiaan agar lebih berguna bagi sesama.
Gadis 21 tahun ini menuturkan, perbuatan baiknya tak membutuhkan anggaran negara. “Saya kerja buat masa depan saya, orang tua saja, dan bantu orang yang membutuhkan. Saya nabung dan saya sedekah.”
Ia mengaku kebingungan dengan serangan yang dilancarkan oleh Budiman. “Politikus pada nyerang gue karena dikira gue mau nyaleg.” Katanya seraya menegaskan. “Gak minat sekarang, lima tahun lagi, ataupun selamanya.”
Karin pun mengomentari pernyataan Budiman yang membandingkannya dengan Tri Mumpuni. “Jangan bandingkan wanita dengan wanita lain dengan maksud dan tujuan menjatuhkan satu di antaranya. Mba Dian Sastro, Mbak Tsamara Amany, bu Butet dan saya punya peran kami masing-masing dalam menbantu negara ini. Gak perlu dibandingkan.Yang perlu, dipersatukan, diperkuat,” ucapnya.