Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warna-warni Balet

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, : Dua belas penari balet wanita dengan gaun dan rok kembang berwarna merah muda menari gemulai. Mereka membentuk formasi menyerupai kelopak bunga mawar dengan kedua tangan menengadah. Gerakan tangan dan tubuh yang seragam, ditambah gaya menari dan berjalan berjinjit, membuat tarian mereka enak dipandang. Pemandangan itu tersaji ketika Ballet Sumber Cipta berpentas membawakan koreografi karya Jurgen Otte bertajuk Roses di Gedung Kesenian Jakarta, Jumat malam lalu. Selain Roses, mereka menarikan tiga karya Jurgen lainnya, yakni Summer, Yahalowa, dan Masquerade. Total pertunjukan yang ditonton sekitar 200 pasang mata itu berlangsung sekitar satu setengah jam. Berbagai gerakan lincah dan gemulai disajikan para penari balet pria dan wanita. Mimik ceria yang ditampilkan para penari juga menjadi bunga dari gerak indah tersebut. Dua koreografi, yakni Roses dan Summer, pernah dibawakan Sumber Cipta masing-masing pada 2006 dan 1993. Tapi, "Beberapa bagian sudah diperbarui," kata Direktur Artistik Sumber Cipta Farida Oetoyo kepada Tempo seusai pementasan. Summer, kata Farida, khusus dibawakan kembali guna memperingati 15 tahun kerja sama dengan Jurgen Otte. Sedangkan dua tari lainnya, Yahalowa dan Masquerade, baru pertama kali dipertunjukkan malam itu. Otte adalah pria kelahiran Berlin, Jerman, yang berkewarganegaraan Belanda. Ia dikenal sebagai pengajar balet dan koreografer ulung. Beberapa karya Otte yang pernah dipentaskan di Indonesia adalah The Nutcracker, Sleeping Beauty, dan La Boutique Fatasque. Pemaduan gerak tari dengan musik yang mengiringi menjadi keahlian Otte dalam menciptakan koreografi. Lihat saja, misalnya, ketika tari Yahalowa--yang berarti teman--dipentaskan. Selembar kain merah dipegang penari pria dengan tangan telentang sehingga hanya kepalanya yang kelihatan. Musik lamban gubahan Sergei Rachmaninov mengiringi munculnya empat pasang tangan dari bawah. Kemudian tangan-tangan itu berbaris berjejer di tepi kain. Pada bagian berikutnya, tangan itu mengelilingi kepala si pemegang kain, membentuk segi tiga.Tarian yang menceritakan kisah-kisah pertemanan itu dibawakan dengan apik oleh Chendra Effendy, Gede Juliantara, Siswanto Kodrata, Toby Rorimpandey, dan Siko Setyanto. Pada sebuah adegan, mereka membalutkan diri pada kain merah yang dilingkarkan. Namun, belakangan, seorang di antaranya melepaskan diri dan mendekati cahaya yang datang dari sudut kiri panggung. Selain keindahan seni gerak dalam tarian balet, penampilan Sumber Cipta malam itu semakin semarak dengan kostum yang dikenakan para penari. Misalnya saja pada koreografi Masquerade. Berbagai macam kostum, mulai badut hingga pakaian balerina cilik, menjadi pembalut tubuh-tubuh atletis penari. Warna-warni yang disuguhkan pun membuat mata tidak akan bosan menyaksikan pertunjukan mereka. "Kostum itu memang sengaja kami bikin sendiri," ujar Farida. l TITO SIANIPAR
Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari Tari Sedunia, Bandung Menari 18 Jam

29 April 2018

Peserta delegasi dari Pekalongan di Asian African Carnival 2018 di Bandung, Jawa Barat, 28 April 2018. Karnaval budaya Asia Afrika bertema Respect Diversity ini diikuti sekitar 4.000 perserta dari seluruh Indonesia dan perwakilan delegasi asing. TEMPO/Prima Mulia
Hari Tari Sedunia, Bandung Menari 18 Jam

Seniman dan penggiat tari di Jawa Barat merayakan Hari Tari Sedunia di Bandung.


Tari Sonteng dari Jawa Barat Pikat Diplomat di Ekuador

28 Oktober 2017

Tari Sonteng (ANTARA News)
Tari Sonteng dari Jawa Barat Pikat Diplomat di Ekuador

Tari Sonteng dari Jawa Barat memikat hati para diplomat Ekuador yang tergabung dalam Asosiasi Pasangan Diplomat Ekuador.


Tari Cry Jailolo yang Mendunia Dipentaskan di SIPA 2017 Malam Ini

7 September 2017

Eko Supriyanto foto besama penari yang menarikan tari Balabala saat GR pementasan penutupan SIPFest 2016 di Teater Salihara Jakarta, 4 November 2016. TEMPO/Nurdiansah
Tari Cry Jailolo yang Mendunia Dipentaskan di SIPA 2017 Malam Ini

Eko Supriyanto akan mementaskan tari Cry Jailolo pada pembukaan pagelaran Solo International Performing Art (SIPA) di Benteng Vastenburg, Surakarta.


Nanti Malam, Lima Komunitas Tari Beraksi di JDMU#2

30 Agustus 2017

Pementasan tari dalam acara Jakarta Dance Meet Up di Gedung Kesenian Jakarta, 31 Maret 2017. TEMPO/Frannoto
Nanti Malam, Lima Komunitas Tari Beraksi di JDMU#2

Dance Meet Up (JDMU) #2 merupakan ajang pertemuan para komunitas tari dari berbagai genre di Jakarta.


Penari Balet Marlupi Dance Academy Raih 7 Medali di Hong Kong

25 Agustus 2017

Penari Balet membentuk formasi saat membawakan pertunjukkan Balet dengan Tema Si Kabayan di Teater Jakarta, kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), 31 Oktober 2015. Pertunjukan Balet yang dimaikan oleh Marlupi Dance Academy (MDA) ini, mengkawinkan antara seni tari balet klasik dan kontemporer Nusantara. TEMPO/Subekti
Penari Balet Marlupi Dance Academy Raih 7 Medali di Hong Kong

Penari balet Marlupi Dance Academy (MDA) berhasil meraih 7 medali di dalam ajang Asian Grand Pix 2017 yang diselenggarakan di Hong Kong.


Gala Balet Tampilkan Kolaborasi Penari Difabel  

11 Juli 2017

Sejumlah penari difabel dan non-difabel melakukan latihan jelang pementasan di Galeri Kesenian Jakarta, Jakarta, 8 Juli 2017. Mereka akan membawakan koreografi CandoDance karya Mirjam Gutner dan Tanja Erhart dari grup Candoco Dance Company (Inggris). TEMPO/Subekti
Gala Balet Tampilkan Kolaborasi Penari Difabel  

Gala Balet akan menampilkan kolaborasi penari difabel dari Australia, Prancis, Korea Selatan dan Italia.


Penari Prancis dan Indonesia Berkolaborasi Pentaskan Sadako

16 Mei 2017

Karya origami
Penari Prancis dan Indonesia Berkolaborasi Pentaskan Sadako

Berbeda dari kebanyakan anak-anak lain yang terkena paparan bom atom, Sadako bertahan hidup bahkan layaknya manusia normal.


Hari Tari Sedunia di Solo Dimeriahkan Ribuan Seniman  

25 April 2017

Dua seniman membawakan tarian Bisma Srikandi di Pendapa Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Solo, (29/4). Pertunjukan yang digelar selama 24 jam ini untuk memperingati Hari Tani Sedunia. Tempo/Ahmad Rafiq
Hari Tari Sedunia di Solo Dimeriahkan Ribuan Seniman  

Ribuan seniman akan menari bergantian selama sehari semalam untuk memperingati Hari Tari Sedunia di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, 29 April 2017.


Pentas Arka Suta, Perayaan 41 Tahun Padnecwara

9 Maret 2017

Poster Pertunjukan tari Arka Suta dari Sanggar Padnecwara. Facebook.com
Pentas Arka Suta, Perayaan 41 Tahun Padnecwara

Jelang pementasan digelar pula pameran foto dan properti

pementasan tari yang lalu


Indonesia Pentaskan Tari  

12 Januari 2017

Penari Eky Dance Company saat tampil dalam gladi resik pementasan kabaret oriental bertajuk
Indonesia Pentaskan Tari  

EKI akan mementaskan dua karya tari di India.