TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok musik Efek Rumah Kaca atau ERK selalu menyuarakan kritik sosial mereka, lewat lagu-lagu yang dibawakan. Pada penampilannya di Synchronize Fest 2019, ada yang sedikit berbeda dari pembawaan panggung ERK.
"Akhirnya kami bisa main di sini setelah tahun kemarin absen, bertemu kalian dan bernyanyi bersama," ujar Cholil Mahmud, vokalis Efek Rumah Kaca, Sabtu, 5 Oktober 2019.
Mereka tetap menyanyikan lagu-lagu dengan lirik keadaan sosial di Indonesia. Namun, menjelang akhir pertunjukan ketika ERK membawakan lagu 'Cinta Melulu', tiba-tiba saja Prontaxan, kelompok musik koplo datang ke atas panggung.
Para penonton sempat tercengang dan bingung, ketika melihat dan mendengar lagu 'Cinta Melulu' berubah menjadi koplo. Ada beberapa penonton yang langsung pergi dari kerumunan, dan banyak pula yang akhirnya berdansa mengikuti irama koplo yang begitu ceria.
Dari atas panggung, Cholil, Poppie, dan Akbar tampak menikmati ketika nada dan irama beberapa lagu mereka dijadikan koplo oleh Prontaxan. Bukan hanya lagu 'Cinta Melulu' yang diubah iramanya menjadi koplo, lagu 'Mosi Tidak Percaya' dan Serupa Rahim Ibu' juga turut diubah menjadi koplo.
Walaupun irama beberapa lagu ERK diubah oleh Prontaxan, Cholil tetap menyanyikan lagunya dengan penuh semangat. Penonton pun tidak masalah ketika irama lagu ERK berubah di Synchronize Fest kali ini. Mereka tetap bernyanyi bersama dan berjoget ala dangdutan koplo.
Di awal pertunjukan ERK, Cholil sempat menyebut soal gerakan mahasiswa yang memprotes RUU KPK dan RUU KUHP di Senayan dua pekan lalu. "Terima kasih ya untuk sumbangannya, yang dibuat oleh Ananda Badudu," kata dia.