TEMPO.CO, Jakarta - Selebgram Awkarin atau yang bernama lengkap Karin Novilda menyatakan tak lagi ngefan dengan Ketua BEM UGM, M Atiatul Muqtadir. Penyebabnya, ia mengetahui bahwa sikap pemuda yang disapa Fathur itu menegaskan anti LGBT. Padahal Karin selama ini membela hak LGBT.
Kekecewaan Karin diungkapkan melalui cuitan di Twitter pada Minggu, 29 September 2019. “Mas Fathur 3 aku mundur deh hehe L,” katanya seraya membalas cuitan pengguna netizen yang menemukan unggahan lama Fathur di akun Instagramnya, @fathuuurr_ soal sikapnya.
Unggahan Fathur itu sendiri tidak diketahui kapan lantaran sudah dihapusnya. Dari foto unggahan Fathur itu, ia menuliskan keterangan dengan nada keras dan anti LGBT.
“LSM atau lembaga apapun yang mengatasnamakan HAM untuk mendukung perilaku LGBT harus bertanggung jawab karena telah mengelus-elus kepala sembari menyanyikan nina bobo bagi mereka yang LGBT, membuat mereka lelap dalam kehinaan dan penyimpangan. Alih-alih memberi motivasi dan menyadarkan untuk berubah, kau jusrtru terus mendongengkan pada mereka LGBT adalah HAM, dan ini sudah menjadi takdirmu. Sungguh dzolim, kau biarkan mereka menari di atas murka Tuhan.”
Kekecewaan Karin ini mendapat tanggapan sebanyak seribuan dari netizen, diretweet lebih dari 2.700 kali dan dicintai sekitar 11 ribu pengguna Twitter. Cuitan ini menjadi perdebatan di antara pengguna Twitter.
“Hehe Karin kan dukung LGBT, gue pun pribadi juga, karena itu hak pribadi setiap orang. Gak usah ngomongin masalah dosa,urus saja dulu dosa masing-masing,” ucap @yoongmino yang sependapat dengan Awkarin.
Sebaliknya, ada pengguna Twitter yang justru sependapat dengan Fathur. “Malah gue makin jatuh cinta dengan ketaatan dia sebagai seorang muslim dan menjunjung tinggi nilai-nilai dan norma agama Islam. I’m really in love with his mind,” ucap @khumairahnatsir.
Karin sendiri kemudian berkomentar untuk menunjukkan patah hatinya. “Cinta emang kejam ya. Mengecewakan,” cuitnya. Padahal sebelumnya, ia terang-terangan mengungkapkan sikapnya yang terpesona terhadap Ketua BEM UGM itu lantaran penyataan-pernyataannya mengenai RUU bermasalah yang dikebut DPR itu.