Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nominasi Nobel Hadir di Forum Penulis Asia Kazakhstan

image-gnews
Presiden Kazakhstan Kassym-Zhomart Tokayev memberikan sambutan saat pembukaan Kazakhstan Writer's Union di ibu kota Kazakhstan, Nur Sultan, Rabu 5 September 2019. TEMPO | Seno Joko Suyono
Presiden Kazakhstan Kassym-Zhomart Tokayev memberikan sambutan saat pembukaan Kazakhstan Writer's Union di ibu kota Kazakhstan, Nur Sultan, Rabu 5 September 2019. TEMPO | Seno Joko Suyono
Iklan

TEMPO.CO, Kazakhstan - Nur-Sutan bersinar. Lebih dari 300 sastrawan dari 38 negara Asia selama tiga hari, mulai Rabu sampai Jumat, 4 - 6 September 2019, memenuhi undangan Kazakhstan Writer's Union di ibu kota Kazakhstan. Mereka menghadiri The First Forum of Asian Countries’ Writers atau Forum Penulis Asia Pertama yang berlangsung di Nur Sultan.

Sejumlah undangan yang hadir antara lain sastrawan nominasi penghargaan Nobel Sastra asal Asia seperti Ko Un dari Korea Selatan (kandidat nobel sastra 2016) dan Mand-Ooyo Gombojav dari Mongolia (kandidat nobel sastra 2006). Hari pertama forum berlangsung di gedung megah Congress Centre.

Pidato pembukaan Presiden Kazakhstan Kassym-Zhomart Tokayev di Congress Cetre mengesankan para novelis dan penyair Asia. Tokaev mengumandangkan fase baru Asia. "Di masa lalu, Asia penuh peradaban-peradaban besar India, Cina, Mesir dan sebagainya. Kini nilai-nilai Asia diuji di tingkat global."

Pada hari pertama, sebanyak 12 pembicara kunci membicarakan posisi sastra Asia dan persoalan-persoalan dunia sekarang. Selain Ko Un dan Mand-Ooyo, yang tampil adalah Moza al-Maliki (Qatar), Anar Rasyl Rzaev (Azerbaijan), Amar Mtra (India), Oljas Suleimenov (Kazakhstan), Yusef al-mohammad (Saudi Arabia), Muhammad Haji Saleh (Malaysia) Ibrahim Nasralia (Yordania), Anatoli Kim (Kazakhstan), Yakup Omeroglu (Turki), dan Tolen Abdik (Kazakhstan).

Ko Un membuka pidatonya dengan kalimat metaforik menarik yang mengingatkan kebudayaan pengembara stepa Kazakhstan, 'Saya tidak punya kuda, tapi saya punya pelana'. Ko Un percaya bahwa sastra Asia makin lama akan makin penting di masa depan. Sementara Mand Ooyo mengingatkan bagaimana berbagai negara Asia sesunguhnya memiliki tradisi persajakan sendiri. "Jepang memiliki haiku. Juga Cina, Persia, Mongolia memiliki estetika perpuisian sendiri yang kuat," kata dia. Akan halnya Amar Mitra menekankan pentingnya mitologi-mitologi Asia diolah kembali sebagai sumber penciptaan.

Bertempat di Nomad City Hall, pada Kamis, 5 September 2019, diisi dengan Asian Literature Talks. Sebelas sastrawan diminta menyampaikan pikiran-pikirannya tentang estetika. Di antaranya Mekhmed Nuri Parmaghsy (Turki), Saud Al-sanousi (Kuwait), Khisham Bustani (Jordan), Gun Azhavin Ayurzana (Mongolia).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sastrawan asal Mongolia, Gun Azhavin Ayurzana berpidato sambil duduk di lantai dalam acara The First Forum of Asian Countries’ Writers di Kazakhstan. TEMPO | Seno Joko Suyono

Sastrawan Indonesia, novelis Habiburrahman El Shirazy yang menghadiri forum ini mengatakan isu besar yang dia tangkap adalah bagaimana sastra yang teralienasi berusaha diajak kembali untuk terlibat dalam persoalan-persoalan masyarakat.
"Saya tertarik dengan pidato Ibrahim Nasralia. Secara kewarganegaraan dia Yodarnia. Namun sebetulnya dia berasal Palestina. Dia mengatakan ketika pulang ke Palestina, dia melihat banyak desa di Palestina dicabut akar kebudayaannya diganti dengan nama-nama Israel. Ini ironis," kata lulusan Al Azhar Mesir tersebut.

Habiburrahman El Shirazy sempat berbincang dengan sastrawan Arab Yusef al Mohammad. Sastra Arab, menurut Yusef, kini di persimpangan jalan. Arab sedikit demi sedikit mulai terbuka tapi sastra masih belum bisa melangkah lebih jauh. Sementara Anton Kurnia, pengamat dunia perbukuan yang juga diundang, mengatakan penerjemahan menjadi agenda bersama. "Kehadiran sastra Asia di tingkat global makin lama makin dianggap bermakna. Pemenang Booker Prize Internasional juga pernah dari Korea," katanya.

Selama dua hari, ratusan sastrawan diajak mengenal lebih dekat Nur Sultan. Semenjak 1997, Kazakhstan memindahkan ibu kotanya dari kota Almaty ke Nur Sultan. Nur Sultan penuh gedung-gedung berarsitek kontemporer yang didesain arsitek ternama dunia. Para sastrawan diajak mengunjungi mulai Menara Bayterek Tower yang merupakan simbol baru ibu kota Kazakhstan sampai Masjid Hazrat Sultan, yang bisa menampung lebih dari 10 ribu jemaah.

Para sastrawan juga dijamu menikmati opera megah yang mengangkat kisah Birjan-Sara, semacam tragedi Romeo- Juliet ala Kazahstan di gedung opera Astana Opera. The First Forum of Asian Countries’ Writers ditutup pada Jumat malam, 6 September 2019. Karpet merah digelar di Nomad City Hall. Target forum ini adalah terbentuknya Association of Writer’s unions of Asian Countries dan Internasional Komite yang mengorganisasi Forum of Asian Writers.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah 3 Pihak yang Mengirim Amicus Curiae ke MK terkait Sengketa Pilpres 2024

15 hari lalu

Perwakilan dari tiga ratus guru besar, akademisi dan masyarakat sipil, Sulistyowari Iriani (kanan) dan Ubedilah Badrun memberikan keterangan pers saat menyampaikan berkas Amicus Curiae terkait kasus Perkara Nomor 1/PHPU.PRES/XXII/2024 dan Perkara Nomor 2/PHPU.PRES/XXII/2024 perihal Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 kepada Mahkamah Konstitusi (MK) di Gedung 2 MK, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Subekti
Inilah 3 Pihak yang Mengirim Amicus Curiae ke MK terkait Sengketa Pilpres 2024

Masyarakat sipil, akademisi, hingga sastrawan tercatat telah mengirim Amicus Curiae ke MK terkait sidang sengketa pilpres 2024.


Sastrawan Yudhistira Massardi Berpulang, Berikut Karya dan Penghargaan Sepanjang Kariernya

16 hari lalu

Makam sastrawan Yudhistira Massardi di TPU Pedurenan, Bantar Gebang, Bekasi, Rabu, 3 April 2024. Foto: Istimewa
Sastrawan Yudhistira Massardi Berpulang, Berikut Karya dan Penghargaan Sepanjang Kariernya

Sastrawan Yudhistira Massardi meninggal dalam usia 70 tahun pada Selasa 2 April 2024 di RSUD Bekasi. Ini karya dan penghargaan yang diterimanya.


Cerita Istri Yudhistira ANM Massardi Sebelum Meninggal: Terima Kasih Sudah Berjuang Sejauh Ini

16 hari lalu

Yudhistira ANM Massardi. Foto: Instagram Siska Massardi.
Cerita Istri Yudhistira ANM Massardi Sebelum Meninggal: Terima Kasih Sudah Berjuang Sejauh Ini

Siska mengungkapkan perjuangan suaminya, Yudhistira ANM Massardi yang tidak mudah saat melawan sakit yang dideritanya itu.


Jenazah Yudhistira ANM Massardi akan Dimakamkan di TPU Pedurenan Kota Bekasi

16 hari lalu

Yudhistira ANM Massardi. Foto: Instagram/@yudhistiramassardi_
Jenazah Yudhistira ANM Massardi akan Dimakamkan di TPU Pedurenan Kota Bekasi

Saudara kembar Yudhistira ANM Massardi, Noorca Marendra Massardi menjelaskan, jenazah penulis novel Arjuna Mencari Cinta itu akan dimakamkan pagi ini.


Sastrawan Yudhistira ANM Massardi Meninggal dalam Usia 70 Tahun

16 hari lalu

Yudhistira ANM Massardi. Foto: Instagram/@yudhistiramassardi_
Sastrawan Yudhistira ANM Massardi Meninggal dalam Usia 70 Tahun

Sastrawan Yudhistira ANM Massardi yang juga merupakan ayah dari musisi Iga Massardi, meninggal pada 2 April 2024 di RSUD Bekasi.


Ayah dan Istri Sakit Kanker, Sejarawan Komentari Kondisi Pangeran William

23 hari lalu

Pangeran William menemani Putri Charlotte, dan Pangeran Louis menghadiri acara penyambutan bagi murid baru di Lambrook School, Berkshire, Inggris, 7 September 2022. Keluarga tersebut telah pindah ke Adelaide Cottage di Windsor Home Park, yang terletak di sebelah timur Kastil Windsor dan di wilayah Berkshire di Inggris. Jonathan Brady/Pool via REUTERS
Ayah dan Istri Sakit Kanker, Sejarawan Komentari Kondisi Pangeran William

Pangeran William mengkhawatirkan kondisi ayah, istri dan anak-anaknya, namun dia diprediksi sangat tabah.


Jurnalis dan Novelis Senior, Parakitri T. Simbolon Meninggal dalam Usia 76 Tahun

25 hari lalu

Jurnalis dan novelis senior, Parakitri T. Simbolon meninggal dalam usia 76 tahun pada Ahad, 24 Maret 2024. Dok. Istimewa
Jurnalis dan Novelis Senior, Parakitri T. Simbolon Meninggal dalam Usia 76 Tahun

Jurnalis sekaligus novelis senior, Parakitri T. Simbolon meninggal dalam usia 76 tahun pada 24 Maret 2024 dan akan dikremasi besok.


10 Kerja Sampingan yang Menjanjikan Penghasilan Besar, Bisa dari Rumah

27 hari lalu

Ilustrasi mengetik. shutterstock.com
10 Kerja Sampingan yang Menjanjikan Penghasilan Besar, Bisa dari Rumah

Kerja sampingan yang menjanjikan di antaranya reseller, penulis lepas hingga affiliator


Mengenang Pujangga Sapardi Djoko Damono, Tentang Hujan Bulan Juni dan Lainnya

29 hari lalu

Sapardi Djoko Damono saat acara Meet and Greet film Hujan Bulan Juni di Jakarta 1 November 2017. Tempo/ Fakhri Hermansyah
Mengenang Pujangga Sapardi Djoko Damono, Tentang Hujan Bulan Juni dan Lainnya

Sastrawan Sapardi Djoko Damono lahir di Kampung Baturono, Solo, 20 Maret 1940. Berikut kiprah sang pujangga.


Perpusnas Ajak Penulis Angkat Kearifan Lokal Dalam Karya

30 hari lalu

Ilustrasi perempuan menulis surat permintaan maaf ke pacar. Foto: Freepik.com/rawpixel.com
Perpusnas Ajak Penulis Angkat Kearifan Lokal Dalam Karya

Perpusnas mendorong penulis untuk mengangkat kearifan lokal tersebut dengan pembiayaan dari perpustakaan daerah masing-masing.