TEMPO.CO, Jakarta - Erick Thohir bersama Menkeu Sri Mulyani mengadakan acara nobar film "Gundala" di XXI Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan, Senin malam.
"Ini yang kita mau, film-film karya anak bangsa ini menguasai pasar di tanah air, daripada film impor, sebelumnya saya pun nonton film Bumi Manusia garapan Sutradara Hanung Bramantyo, karya-karya epic ini lambat laun akan diminati masyarakat, bahwa anak bangsa pun mampu melahirkan film berkelas dari mulai drama hingga action superhero, ini yang patut kita dukung,” kata Erick.
Menurutnya, pasar film action ini sangat diminati milenial sehingga anak cucu kita tau bahwa Indonesia punya superhero.
Pada kesempatan yang sama Sri Mulyani menuturkan, bahwa film ini suatu karya anak bangsa dan perlu diapresiasi
"Waduh saya serasa nonton Marvelnya Indonesia ya, ini yang saya suka, udah gitu kan bahasanya sama, jadi gampang dimengerti alurnya,” kata Sri Mulyani.
Film Gundala bercerita tentang Sancaka yang hidup di jalanan sejak orang tuanya meninggalkan dia. Sancaka menjalani kehidupan yang berat, tetapi dia bertahan hidup dengan memikirkan keselamatannya sendiri.
Ketika keadaan kota makin buruk dan ketidakadilan berkecamuk di seluruh negara, Sancaka harus memutuskan, apakah dia terus hidup menjaga dirinya sendiri atau bangkit menjadi pahlawan bagi mereka yang tertindas.
Gundala menjadi patriot pertama dalam Jagat Sinema Bumilangit, jalinan film-film tentang Jagoan dan Pendekar dari cergam Indonesia legendaris.
Setelah Gundala, akan ada film-film lain dari karakter di Jagat Sinema Bumilangit yang siap diproduksi dan dikenalkan kepada masyarakat.