Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenangan Sitoresmi Pasca 10 Tahun Rendra Mangkat

image-gnews
Mantan istri mendiang penyair WS Rendra, Sitoresmi Prabuningrat membacakan orasi dan puisi bertema 10 Tahun setelah WS Rendra Tiada dalam acara Kampung Buku Jogja 2019 di Gedung PKKH UGM Yogyakarta, Senin, 2 September 2019. TEMPO | Pito Agustin Rudiana
Mantan istri mendiang penyair WS Rendra, Sitoresmi Prabuningrat membacakan orasi dan puisi bertema 10 Tahun setelah WS Rendra Tiada dalam acara Kampung Buku Jogja 2019 di Gedung PKKH UGM Yogyakarta, Senin, 2 September 2019. TEMPO | Pito Agustin Rudiana
Iklan

TEMPO.CO, Sleman- Pernikahan Sitoresmi Prabuningrat dengan Willibrordus Surendrabroto Rendra alias W.S. Rendra memang hanya bertahan sembilan tahun (1970-1979). Namun keindahan penyair berjuluk si Burung Merak ternyata menimbun kenangan di benak Sitoresmi hingga sekarang.

Dalam perhelatan Kampung Buku Jogja (KBJ) 2019, Sitoresmi hadir khusus untuk memberikan orasi tentang 10 Tahun setelah WS Rendra Tiada dengan tajuk orasinya, Membaca Api Kehidupan: Mengenang Rendra. “Yang diingat adalah kenangan atas kehidupannya, bukan kematiannya,” kata Sitoresmi.

Rendra, lahir dan meninggal pada bulan yang sama berdasarkan tahun Qomariyah, yaitu 10 Sya’ban 1354 Hijriyah hingga 14 Sya’ban 1430 Hijriyah. Ia juga lahir dan meninggal pada hari yang sama, yaitu Kamis Kliwon dan Kamis Legi. Atau dalam kalender Masehi lahir pada 7 November 1935 dan meninggal pada 6 Agustus 2009.

“Dan dalam hidupnya diisi dengan menulis puisi, naskah drama, esai. Semangatnya tak pernah ada habisnya,” katanya menambahkan.

Rendra mulai naik panggung saat duduk di bangku SMP. Saat itu pula, ia memulai menulis puisi dan naskah drama. Pendirian Bengkel Teater menjadi wadahnya untuk mengapresiasi sastra. Kemudian lewat puisi menjadi wadahnya untuk menuangkan kritik-kritik sosial. “Mungkin karena puisi punya narasi paling kuat,” kata Sitoresmi.

Mantan istri mendiang penyair WS Rendra, Sitoresmi Prabuningrat. TEMPO | Pito Agustin Rudiana

Lewat sastra, ayah aktris Clara Sinta ini ingin menumbuhkan dan mendewasakan khasanah kebudayaan Indonesia lantaran terasa asing di tanah leluhur sendiri. Hal ini diungkapan diungkapkan dalam sajak Sebotol Bir.

Melegendanya kiprah Rendra di dunia sastra, menurut Sitoresmi karena asupan tiga hal yang disebutnya dengan nutrisi kebudayaan. Pertama, nutrisi kebudayaan dari keluarganya di mana dia lahir dari rahim pasangan seniman. Ayahnya, R. Cyprianus Sugeng Brotoatmodjo adalah guru Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, sekaligus dramawan tradisional. Ibunya, Raden Ayu Catharina Ismadillah adalah penari Serimpi di Keraton Ngayogyakarta.

Kedua, nutrisi kebudayaan dari bangku kuliah. Di dalam negeri, seniman besar Indonesia ini pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Sastra dan Kebudayaan UGM. Kemudian melanjutkan ke New York, Amerika Serikat sebagai mahasiswa American Academy of Dramatical Art untuk menjadi seniman profesional.

Ketiga, nutrisi kebudayaan dari kalangan sosial politik. Tragedi demi tragedi masa rezim Orde baru menginspirasi ayah sebelas anak ini untuk membuat karya-karya sastra yang berisi kritik-kritik sosial sebagai bentuk suaka untuk arus bawah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan mengkonsumsi tiga nutrisi kebudayaan tersebut, Rendra dinilainya mempunyai kepiawaian dalam membaca realitas dengan bahasa yang sederhana dan menghayati makna. “Karya-karyanya pun mengandung nilai-nilai tentang kebebasan, kejujuran, dan harmoni,” kata Sitoresmi.

Ada nilai-nilai yang tertuang dalam tiga puisi yang membekas di hati Sitoresmi. Ada Sajak Sebatang Lisong yang legendaris dan ditulis pada 19 Agustus 1977. Ada sajak romantis tetapi tragis, Pamflet Cinta ditulis 28 April 1978. Dan ada sajak Paman Doblang pada 22 April 1984 yang penggalannya sangat populer karena acapkali menjadi kutipan. Siang itu, ia membacakan ketiga puisi itu hanya pada penggalan yang membuatnya terkenang dan terkesan.

Sajak Sebatang Lisong

Inilah sajakku. Pamflet masa darurat. apakah artinya kesenian bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan

Pamflet Cinta

Apa yang bisa dilakukan oleh penyair. Bila setiap kata telah dilawan dengan kekuasaan? Udara penuh rasa curiga. Tegur sapa tanpa jaminan

Paman Doblang

Kesadaran adalah matahari. Kesabaran adalah bumi. Keberanian menjadi cakrawala. Dan perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia dan Australia Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik

9 jam lalu

Peluncuran Logo Peringatan 75 Tahun Hubunan Diplomatik Australia-Indonesia & Kolaborasi Karya Mural pada 28 Maret 2024. Sumber: Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Indonesia dan Australia Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik

Australia dan Kementerian Luar Negeri RI pada 28 Maret meresmikan peluncuran kampanye perayaan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

12 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Dana Indonesiana Bantu Seniman Mendapatkan Akses Pendanaan

18 hari lalu

Dana Indonesiana Bantu Seniman Mendapatkan Akses Pendanaan

Dana Indonesiana yang dikucurkan dari Dana Abadi Kebudayaan, mendorong seniman khususnya pelaku kesenian pertunjukan untuk mendapatkan akses pendanaan yang mudah.


Juara Grey Annual Award 2024, Seniman ini Raih Hadiah Rp 100 Juta

20 hari lalu

Lucid Dream karya Andy Dwi Tjahyo sebagai pemenang penghargaan utama Grey Award senilai Rp 100 juta. (Dok.Grey)
Juara Grey Annual Award 2024, Seniman ini Raih Hadiah Rp 100 Juta

Sejak Oktober 2023, pihak galeri secara terbuka mengundang para seniman se-Indonesia untuk ikut serta di ajang penghargaan 1st Grey Annual Award.


Minta Kampus Jangan Diam, Seniman Yogyakarta Gelar Aksi Teatrikal di Bundaran UGM

27 hari lalu

Kelompok Dewe Yoben dan seniman Yuliono Singsot menggelar aksi teatrikal di Bundaran UGM, Jumat, 1 Maret 2024. TEMPO/Eiben Heizar
Minta Kampus Jangan Diam, Seniman Yogyakarta Gelar Aksi Teatrikal di Bundaran UGM

Mereka mencari enam rektor dan enam ketua BEM di Yogyakarta yang berani untuk menegakkan demokrasi di tengah Pilpres yang diwarnai kecurangan.


Galeri Hybridium di Bandung Incar Kolektor Muda dan Pecinta Seni Baru

33 hari lalu

Pembukaan galeri baru Hybridium di Lawangwangi Creative Space Bandung, Jumat 23 Februari 2024. Foto: TEMPO|ANWAR SISWADI.
Galeri Hybridium di Bandung Incar Kolektor Muda dan Pecinta Seni Baru

Galeri Hybridium sebagai sebuah galeri alternatif untuk seniman-seniman yang dikenal dengan karya multiple.


Usai Sambut Ganjar-Mahfud saat Kampanye Akbar di Solo, Seniman Karawitan ISI Surakarta Meninggal

48 hari lalu

Seniman karawitan ISI Surakarta Blacius Subono (berkostum Semar) saat pentas di Plaza Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 10 Februari 2024. Pertunjukan wayang orang itu menjadi bagian dari rangkaian kegiatan kampanye akbar Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Kota Solo. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Usai Sambut Ganjar-Mahfud saat Kampanye Akbar di Solo, Seniman Karawitan ISI Surakarta Meninggal

Blacius Subono, seniman karawitan meninggal seusai tampil dalam pertunjukan wayang orang yang merupakan bagian dari kampanye akbar Ganjar-Mahfud.


Hari Kanker Sedunia 2024, Intip Perjuangan Penyintas Kanker Dalam 124 Karya Seni

56 hari lalu

Pengunjung sedang melihat salah satu karya seni dari para penyintas kanker yang di tampilkan pada Art Exhibition
Hari Kanker Sedunia 2024, Intip Perjuangan Penyintas Kanker Dalam 124 Karya Seni

Yayasan Kanker Indonesia dan MSD Indonesia mengedukasi masyarakat tentang kanker melalui pameran. Simak karya para seniman ini.


Ramai Disebut Warganet, Inilah Dampak Penggunaan Artificial Intelligence Geser Seniman

56 hari lalu

Ilustrasi Kecerdasan Buatan (Yandex)
Ramai Disebut Warganet, Inilah Dampak Penggunaan Artificial Intelligence Geser Seniman

Sebagaimana yang kita tahu kini seniman hampir tergeser posisinya karena adanya Artificial Intelligence atau AI di kalangan industri karya seni.


4 Komentar Butet Kartaredjasa usai Dipolisikan: Putus Asa ke Jokowi hingga Singgung Kejatuhan Soeharto

58 hari lalu

Seniman monolog Butet Kartaredjasa menanggapi pelaporan dirinya ke polisi oleh relawan Presiden Jokowi. Tempo/Pribadi Wicaksono.
4 Komentar Butet Kartaredjasa usai Dipolisikan: Putus Asa ke Jokowi hingga Singgung Kejatuhan Soeharto

Seniman Butet Kartaredjasa ingatkan Presiden Jokowi agar tak jumawa