TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok musik RAN menjadi salah satu performer dalam acara kemerdekaan di Istana Negara. Hal tersebut menjadikan kebanggaan tersendiri bagi Rayi Putra, Asta, dan Nino. Mereka pertama kalinya melakukan aksi panggung di dalam Istana Negara.
"Sebelumnya kami pernah tampil di halaman Istana, ini pertama kalinya tampil di panggung yang biasanya enggak dibuat acara musik seperti ini," ujar Nino, usai konferensi pers di Twin House, Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2019.
Tampil di Istana Negara, tentunya berbeda dengan panggung-panggung yang pernah mereka sambangi. Mereka mengaku sempat kikuk dengan suasana istana yang begitu serba formal, apalagi mereka dikontak secara mendadak untuk tampil di sana, dan tidak ada persiapan sama sekali.
Saat memasuki istana, RAN dan timnya yang berjumlah 16 orang tidak diperkenankan untuk membawa telepon seluler masuk. "Yang diperbolehkan membawa masuk HP cuma dua manajer kami untuk koordinasi," ujar Rayi.
Walaupun protokoler istana begitu ketat, pengalaman tersebut bukan hal yang menakutkan bagi grup yang berdiri pada 2006 itu bersama timnya. Mereka begitu bangga dan kagum dengan Presiden Jokowi yang mengundang agar tampil di istana. Pengalaman unik lainnya, ketika mereka bernyanyi di atas panggung, ternyata para pasukan pengaman presiden yang biasanya terlihat kaku, turut bernyanyi bersama RAN.