Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Adegan Bisu

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, : Sepasang kekasih yang kasmaran, Junges Maedchen (diperankan oleh Lil Dagover) dan Der junge Mann (Walter Janssen), tengah menikmati minuman mereka di sebuah bar. Tanpa disadari, seorang pria asing mengawasi mereka. Der Tod (Bernhard Goetzke), si pria asing itu, belakangan diketahui menculik Mann dan mengambil nyawanya. Maedchen, yang tak ingin kehilangan sang belahan jiwa, memohon kepada Tod untuk mengembalikan nyawa kekasihnya itu. Tod si pencabut nyawa memberi syarat: Maedchen harus menjaga tiga lilin tetap nyala agar sang kekasih bisa hidup kembali. Tiga lilin itu membawa Maedchen ke petualangan kisah cinta di tiga tempat di negara berbeda, yakni Bagdad (Irak), Venedig (Italia), dan Peking (Cina). Itu adalah secuil kisah dalam film Destiny yang diputar di Gedung Kesenian Jakarta pada Rabu malam lalu. Film besutan sutradara Fritz Lang (1890-1976) ini memberi gambaran menarik bahwa hal-hal mistis juga terdapat pada masyarakat Eropa. Gambar roh halus dalam bentuk transparan dan kepercayaan akan hal-hal mistis lainnya disajikan. "Rempah-rempah tertentu bisa menghasilkan kekuatan magis," ujar Tod bernarasi dalam film berdurasi 105 menit itu.Lang boleh dikatakan sutradara generasi awal yang menggunakan efek spesial dalam filmnya. Walau efeknya tidak bisa disamakan dengan film-film abad ke-21, sebagai produksi 1921, kualitasnya patut mendapat apresiasi. Fritz juga memperkaya film ini dengan latar tiga kebudayaan besar, yakni Arab, renaissance, dan oriental Cina. Semua lengkap dengan pakaian, gedung, dan latar budayanya.Hal menarik lainnya dalam film produksi 1921 ini adalah tidak ada percakapan yang mengeluarkan suara. Percakapan dalam film bisu ini diwakilkan oleh teks yang keluar di setiap sela adegan. Setiap pemain layaknya tengah beropera tanpa suara, alias pantomim. Nyawa sesungguhnya dalam film ini bukanlah adegan, melainkan alunan orkestra yang mengiringi ceritanya. Pierre Oser, sang konduktor, dan Vietnam National Academy of Music yang mewakili suara dalam film ini. Setiap adegan, seperti sedih, gembira, dan tegang, digambarkan dengan baik oleh permainan orkestra mereka.Oser dikenal sebagai komposer dan konduktor yang sering memainkan karya komposisinya mengiringi film-film bisu Eropa. Pria asal Muenchen, Jerman, ini menghasilkan partitur untuk film itu dalam waktu tiga bulan dan melatihnya bersama 24 musisi Hanoi Conservatory of Music dalam waktu tiga minggu. Sebelum tampil di Jakarta, film bersama orkestra ini terlebih dulu tampil di Hanoi, Vietnam.Menurut Oser, dari total sekitar 8.000 film bisu Eropa, hanya 50 film yang memiliki suara dan partitur musik sendiri. Dari total itu, Oser telah mengerjakan partitur musik untuk lebih dari 400 film bisu. "Saya sendiri yang membuat partiturnya," kata Oser, yang baru pertama kali tampil di Indonesia.Menurut dia, proses membuat komposisi orkestra untuk film bisu bukanlah hal yang mudah. Selain harus mengerti jalan ceritanya, musik yang dihasilkan harus disesuaikan dengan adegan. "Saya juga harus mencoba mengerti tokoh-tokoh yang ada pada film," ujar pria yang juga bekerja sebagai penulis skenario drama radio di Jerman ini. l TITO SIANIPARJudul: Destiny (Der Mude Tod) Sutradara: Fritz Lang Penulis: Fritz Lang dan Thea von Harbou Pemain: Lil Dagover, Walter Janssen, Bernhard Goetzke, Rudolf Klein-Rogge Genre: Drama RomantisDurasi: 105 menit
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

4 April 2018

Poster film Arini. twitter.com
Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

Film Arini mampu menerjemahkan kisah dalam novel dengan baik dalam konteks kekinian


Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

17 Oktober 2017

Sumber: Dokumentasi pribadi
Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

Film Ismail Basbeth ini diputar perdana pada A Window on Asian Cinema. Memperkenalkan film-film pilihan dari Most Talented Asian Filmmaker of The Year


Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

13 Oktober 2017

Sutradara Edwin, penulis naskah Gina S. Noer, Adipati Dolken, Putri Marino, duo produser Muhammad Zaidy dan Meiske Taurisia, yang membuat film Posesif saat di Bandung, 24 Januari 2017. TEMPO/ANWAR SISWADI
Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

Menggarap film Posesif, menurut Edwin, sama sekali tidak mengorbankan idealismenya sebagai sutradara film selama ini.


Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

9 Oktober 2017

Figur dari film Star Wars dihadirkan dalam New York Comic Con di New York City, AS, 5 Oktober 2017. REUTERS
Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

Lucasfilm telah secara resmi mengumumkan bahwa trailer film Star Wars: The Last Jedi akan tayang pada hari Selasa, 10 Oktober 2017.


Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

22 September 2017

Seorang pria melihat poster film lama di sebuah bioskop yang tidak terpakai di Al-Ahram, Tripoli, Lebanon, 5 Juli 2017. Kini Qassem Istanbouli mendapatkan dukungan finansial dari kementerian kebudayaan Lebanon, sebuah LSM Belanda dan Amerika Serikat untuk membangun mimpinya. REUTERS/Ali Hashisho
Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

Shiraz Higgins ingin bicara soal adanya ketakadilan
pendapatan antara perempuan dan laki-laki di Kanada


Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

22 September 2017

Poster film Pengabdi Setan. imdb.com
Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

Di film Pengabdi Setan, Joko Anwar membutuhkan ada pemain
yang bisa menerjemahkan cerita melalui gestur. Ia melibatkan
dua seniman di Pengabdi Setan


Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

15 September 2017

Pemeran Film Gerbang Neraka Julie Estelle (kiri), Reza Rahadian (tengah) dan Dwi Sasono (kanan) berfoto bersama saat menghadiri peluncuran film Gerbang Neraka di Jakarta, 13 September 2017. Film Gerbang Neraka akan dirilis secara serentak di seluruh bioskop pada 20 September mendatang. ANTARA FOTO
Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

Film Gerbang Neraka digadang sebagai film horor yang dikemas
lain dari gaya film horor sebelumnya


Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

31 Juli 2017

Ratusan warga keturunan asli Banda melakukan unjuk rasa, di halaman Gong Perdamaian Ambon, 31 Juli 2017. Aksi tersebut dilakukan menyusul pernyataan sutradara Film Banda The Dark Forgotten Trail, Jay Subiyakto yang dianggap menyudutkan warga asli Banda dalam promosi filmya. Foto: Rere Khairiyah
Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

Ratusan warga mendesak DPRD untuk menunda penayangan film Banda yang disutradari Jay Subyakto.


Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

15 Juli 2017

Harry Styles berakting di film Dunkirk. DAILYMAIL
Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

Harry Styles mendampingi Pangeran Harry di karpet merah premier film Dunkrik karya Christopher Nolan.


Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

31 Mei 2017

Aktris Gal Gadot memerankan perannya saat syuting film terbarunya, Wonder Woman. Film ini menceritakan sosok Diana, putri cantik asal Amazon yang dilatih guna menjadi ksatria tak terkalahkan, Wonder Woman. AP Photo
Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

Aktris Israel, Gal Gadot yang jadi Wonder Woman disebut-sebut menjadi anggota militer Israel.