Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pameran Jejak Langkah Pram, Menjelang Pemutaran Film Bumi Manusia

Reporter

Editor

Aisha Shaidra

image-gnews
Kurator pameran Jejak langkah Pram, produser Falcon Pictures, dan Astuti putri Pramoedya Ananta Toer (Falcon Pictures)
Kurator pameran Jejak langkah Pram, produser Falcon Pictures, dan Astuti putri Pramoedya Ananta Toer (Falcon Pictures)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang permutaran film Bumi Manusia dan Perburuan, serta merayakan Hari Pram, Falcon Pictures menggelar pameran kecil di lantai 4 RBOJ Café. Pameran berjudul Jejak Langkah Pram ini mulai dibuka pada 5 Agustus 2019 hingga sebulan ke depan.

“Kami mengadakan pameran ini sebagai bagian perayaan dari Hari Pram yang akan digelar pada hari kemerdekaan nanti,” tutur Frederica produser Falcon Pictures kepada Tempo, Senin 5 Agustus 2019.

Pihak Falcon bekerja sama dengan pihak keluarga Pramoedya Ananta Toer untuk memamerkan sejumlah karya milik Pram. Fokus pameran ini menurut Frederica menekankan karya-karya yang dilahirkan Pram sepanjang hayatnya. “Nama Pram itu sudah mendunia, berikut karya-karyanya yang sudah diterjemahkan ke berbagai macam bahasa,” ungkap Frederica. Selain menekankan soal karya yang dibuat Pram, pameran ini pun menunjukkan beberapa surat terkait produksi novel Bumi Manusia yang sempat akan difilmkan PT. Bola Dunia pada era 80-an. “Surat ini mungkin baru diperlihatkan juga. Menunjukkan memang Bumi Manusia sudah lama sekali akan difilmkan,” tutur Frederica.

Intinya menurut Frederica, pertunjukkan kecil ini menjadi bagian rangkaian hari Pram yang menunjukkan karya Pram yang mendunia. Pameran ini menurutnya ingin menjadi bagian untuk mengenalkan sosok Pramoedya kepada generasi muda saat ini. “Intinya kami ingin memperlihatkan jejak karyanya Pram. Lebih memperlihatkan karyanya. Beliau ini sudah dikenal khalayak banyak, tapi untuk generasi sekarang masih kurang. Yang lebih banyak tahu mungkin generasi sebelumnya yang kini berusia 50 tahunan, yang muda kan belum banyak yang mengerti Pram itu siapa,” ujar Frederica.

Putri Pramoedya, Astuti mengungkapkan tujuan dari pameran ini untuk mengenang karya-karya dari ayahnya. “ Pramoedya adalah penulis yang paling produktif di Indonesia, karena sudah menghasilkan 52 buku yang sudah terbit, dan belum termasuk karya yang hilang dan belum terbit,” tutur Astuti.

Film Bumi Manusia dan Perburuan, yang diangkat dari novel mahakarya Pramoedya Ananta Toer akan tayang serentak di bioskop Indonesia pada 15 Agustus 2019 mendatang. Sebelum penayangan serentak, pihak produksi akan melaksanakan gala premier di kota Pahlawan Surabaya.

AISHA SHAIDRA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Buku Terlarang yang Pernah Dirazia di Indonesia

6 November 2023

Ilustrasi membaca buku. Dok. Zenius
5 Buku Terlarang yang Pernah Dirazia di Indonesia

Karena berbagai alasan, ratusan buku pernah dirazia di Indonesia. Inilah sebagian buku terlarang itu.


Pekan Buku Sruntul Volume 2 di Warung Mbah Cokro Surabaya

29 Juli 2023

Pekan Buku Sruntul 2 di Warung Mbah Cokro, Surabaya. TEMPO/ Dimas Kuswantoro
Pekan Buku Sruntul Volume 2 di Warung Mbah Cokro Surabaya

Pekan Buku Sruntul Volume 2 di Warung Mbah Cokro Surabaya berlangsung pekan lalu.


Kenang Pramoedya Ananta Toer dan Karya-karyanya, Tak Cuma Bumi Manusia

6 Februari 2023

Pramoedya Ananta Toer. Wikipedia/Lontar Foundation
Kenang Pramoedya Ananta Toer dan Karya-karyanya, Tak Cuma Bumi Manusia

Pramoedya Ananta Toer salah seorang sastrawan legendaris Indonesia, ia menghasilkan lebih dari 50 karya dan diterjemahkan dalam 41 bahasa.


Anies Baswedan Resmikan TMTB di TPU Karet Bivak, dari Fatmawati hingga Pramoedya Ananta Toer

15 Oktober 2022

Pengunjung mengamati foto tokoh di Taman Makam Tokoh Bangsa, Jakarta pada Kamis 13 Oktober 2022. Tokoh bangsa yang dimakamkan disini antara lain Mohammad Hatta, M.H Thamrin, Mohammad Natsir, Fatmawati, dan Kusumah Atmaja. TEMPO/Muhammad Ilham
Anies Baswedan Resmikan TMTB di TPU Karet Bivak, dari Fatmawati hingga Pramoedya Ananta Toer

Anies Baswedan meresmikan Taman Makam Tokoh Bangsa (TMTB) di TPU Karet Bivak. Berikut 14 tokoh, ada Fatmawati hingga Pramoedya Ananta Toer.


Rekomendasi Film Sejarah Kemerdekaan, Cocok Jadi Inspirasi Role Model Generasi Z

16 Agustus 2022

Film Kadet 1947.
Rekomendasi Film Sejarah Kemerdekaan, Cocok Jadi Inspirasi Role Model Generasi Z

Rekomendasi film yang erat kaitanya dengan sejarah dan perjuangan para pejuang negara dalam melawan para penjajah.


Hari Ini di Tahun 2000, Pramoedya Ananta Toer Menerima Penghargaan Fukuoka

26 Juni 2022

Pramoedya Ananta Toer. Wikipedia/Lontar Foundation
Hari Ini di Tahun 2000, Pramoedya Ananta Toer Menerima Penghargaan Fukuoka

Pramoedya Ananta Toer menerima penghargaan utama Fukuoka yang diberikan ke tokoh-tokoh Asia yang berkontribusi bidang akademis, seni, dan budaya.


Pramoedya Ananta Toer Berusia 97 Tahun, Netizen Ramaikan Lini Masa Twitter

6 Februari 2022

Pramoedya Ananta Toer. Wikipedia/Deppen
Pramoedya Ananta Toer Berusia 97 Tahun, Netizen Ramaikan Lini Masa Twitter

Pada masa Orde Baru, mendapatkan buku-buku karya Pramoedya Ananta Toer harus diperoleh dengan cara bergerilya.


Menang Piala Citra, Jerome Kurnia Minta Maaf ke Mama Tak Pernah Dapat Ranking

10 November 2021

Jerome Kurnia. Instagram
Menang Piala Citra, Jerome Kurnia Minta Maaf ke Mama Tak Pernah Dapat Ranking

Jerome Kurnia pernah mendapat nominasi untuk Pemeran Pendukung Pria Terbaik untuk film Bumi Manusia di ajang FFI 2019.


Gus Dur dan Permintaan Maaf atas Pembantaian 1965

4 Oktober 2021

Ilustrasi Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid). (Foto Antara)
Gus Dur dan Permintaan Maaf atas Pembantaian 1965

Gus Dur pernah meminta maaf atas pembantaian yang menimpa ratusan ribu terduga simpatisan PKI setelah peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S)


Organisasi-Organisasi yang Dianggap Berafiliasi Dengan PKI

29 September 2021

Warga menyaksikan film pengkhianatan G30S/PKI pada acara nonton bareng di Bundaran Mall Graha Cijantung, Jakarta, 23 September 2017. Berikut foto-foto suasana acara nonton bareng film G30S/PKI yang digelar di sejumlah daerah. ANTARA FOTO
Organisasi-Organisasi yang Dianggap Berafiliasi Dengan PKI

Setelah peristiwa G30S, anggota organisasi yang dianggap terkait dengan PKI diburu dan ditangkap