TEMPO.CO, Jakarta - Film Victor Frankenstein menjadi topik terpopuler pada hari ini, Jumat 2 Agustus 2019. Film bergenre sains fantasi sekaligus horor ini mengundang perhatian yang cukup tinggi karena ingin mewujudkan sesuatu yang mustahil, yakni menghidupkan orang yang sudah meninggal.
Sastrawan Goenawan Mohamad pernah menyinggung Victor Frankenstein dalam catatan pinggir yang dimuat di Majalah Tempo edisi 18 Maret 2019. Menurut GM, begitu Goenawan Mohamad biasa disapa, Frankenstein adalah wujud dari optimisme modern dengan segala kejeniusan yang dimilikinya.
Yang jelas, menurtu GM, Frankenstein, sang ilmuwan, adalah contoh optimisme modern. "Kalau aku nanti sanggup menghidupkan benda mati," katanya. "Aku mungkin akan sanggup membuat hidup jadi baru kembali."
Tokoh Frankenstein dalam film adalah seorang mahasiswa kedokteran yang sangat ambisius. Frankenstein melakukan percobaan untuk menghidupkan kembali jasad dengan berbagai cara. Dalam eksperimen ini, Frankenstein menggandeng Igor yang merupakan ‘si bungkuk’ yang ditemuinya di tempat sirkus.
Igor memiliki pengetahuan yang luar biasa mengenai anatomi tubuh manusia. Dalam film ini, tokoh Igor diperankan oleh Daniel Radcliffe. Dengan sembunyi-sembunyi, Frankenstein menciptakan makhluk menyeramkan seperti monster yang diberi nama Gordon.
Monster dengan kecerdasan buatan yang diciptakan Frankenstein itu menjadi semakin kuat dan hampir menguasai penciptanya sendiri. Terkait penggalan cerita ini, Goenawan Mohamad pun menganalogikan api sebagai kekuatan yang sama halnya dengan kecerdasan yang dimiliki oleh Frankenstein.
"Ilmu yang ditekuni Frankenstein mengingatkan kita kepada api dalam mithologi Yunani: api diberikan Prometheus kepada manusia membuat terang, memberi energi, tapi juga merusak dan mematikan," tulis Goneawan Mohamad.
Catatan pinggir ini menjadi gambaran bahwa gairah sekaligus kecemasan akan kemajuan teknologi kecerdasan buatan yang ada sekarang sejatinya sudah disinggung sejak 200 tahun lalu. Medianya berupa sebuah novel karya Mary Shelley berjudul Frankenstein, or the Modern Prometheus yang terbit pada tahun 1818.
FIRA PRAMESWARI